38 "TIMELESS"

41.3K 1.6K 17
                                    

S A B T U 0 1 / 1 2 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

"Al kamu kenapa?" Aryo memundurkan langkahnya agar Alliya bisa masuk kerumah sebelum ia kembali menutup pintu rumah dan berjalan disamping Alliya.

Alliya baru saja kembali dan Aryo tahu Alliya baru saja bertemu dengan siapa_karna dengan jelas ia membaca chatnya kemarin.

"Gak pa-pa aku kekamar dulu." Pamit Alliya sebelum melangkah lebih cepat dan meninggalkan Aryo yang masih mengukutinya dari belakang.

"Al?" Panggil Aryo sebelum menghentikan langkah Alliya dengan menahan tangannya.

"Aku baik baik saja, aku ingin istirahat Yo." Ucap Alliya sebelum ahkirnya Aryo melepaskan genggaman tangannya.

"Besok pagi bunda sama ayah datang, kamu mau ikut menjemput mereka?" Tanya Aryo yang sudah mengganti topik pembicaraan karna ia dengan jelas melihat mata Alliya yang sudah berkaca kaca seakan akan ia ingin menangis atau pada nyatanya Alliya memang ingin menangis.

"Hem_" Jawab Alliya sebelum kembali melangkahkan kakinya kembali menuju kamar dan Aryo masih diam hingga pintu kamar tertutup rapat.

Alliya menjatuhkan tubuhnya tepat setelah menutup pintu kamarnya. Hatinya sesak_ia menahan tangisannya dari tadi. Ia tidak bisa menangis bukan karna tidak ingin menangis_namun disampingnya ada Langit. Langit mengantarnya pulang dan terus mengucapkan maaf. Dan kini Alliya tahu kenapa pria itu mengucapkan maaf padanya, ingatannya belum kembali tapi ucapan Langit terasa nyata ditelinga Alliya.

"Mama,," Lirih Alliya pelan dengan tangan yang menukul dadanya yang terasa sesak.

"Aku menjadikan kamu pacarku, dengan harapan kamu akan bosan padaku. Aku berharap kamu akan mencampakanku dan semuanya akan berahkir dengan mudah"

"Aku membuatmu terluka, luka yang ada dikaki kamu itu karna aku. Kamu tahu kalau aku memiliki pacar lain yang lebih dulu dari kamu dengan kata lain, aku menduakannya bukan menduakan kamu"

"Aku menyakitimu, begitu juga dengan dirinya."

"Mamamu meninggal karna kecelakaan dan aku tahu siapa yang menabrak mamamu. Dia ada didekat kamu, mereka adalah orang bodoh yang berusaha menutupi segalanya walaupun pada ahkirnya semuanya teebongkar. Mereka adalah_"

"MAMA!" Teriakan Alliya begitu menyedikan untuk didengar.

Alliya merasakan ratusan duri menusuk kulitnya, ia merasakan sakit yang teramat sakit. Ia tidak tahu apa yang Langit bicarakan benar atau hanya sekedar bualan. Tapi pikiran Alliya selalu bertanya, untuk apa Langit berbohong? Untuk apa dia menciptakan cerita yang akan membawa masalah bagi dirinya sendiri?

Kini Alliya tahu kenapa semua orang bertanya apa dia sudah siap mengingat semuanya?

Apa dia mampu?

Apa dia bisa bertahan?

Apa dia tidak akan kembali terluka?

Tapi kini dia kembali terluka, hanya dengan memori orang lain bukan memorinya sendiri, lalu bagaimana jika dia mengingat semuanya? Bagimana bisa dia tetap hidup dengan kenangan yang mengerikan.

"Mama, maaf. Maaf kalau Al_" Alliya bahkan tidak mampu melanjutkan ucapannya. Ia merasa tercekik dengan kenyataan yang menamparnya.

Kalimat itu terus berputar.

"Anne dan pria bodoh yang tetap diam tanpa bisa bicara. Anne perempuan itu menabrak Mama kamu dan pria yang ada disampingnya hanya bisa diam dibawah ketakutannya. Ia takut kamu akan marah padanya, Ia takut kamu akan membencinya."

TIMELESS (END)Where stories live. Discover now