6 "TIMELESS"

61.5K 2.7K 6
                                    

R A B U  1 2 / 0 9 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

ALLIYA baru saja pulang dari sekolah sekitar jam lima dan kini Alliya sedang memakirkan mobilnya digarasi rumahnya dan bergegas masuk kedalam rumah karna badannya yang sudah lengket setelah latihan renang.

"Mbok ada tamu?" Tanya Alliya saat bertemu dengan Mbok yang membawa dua kantong hitam ditangan kirinya.

"Eh neng Alliya udah pulang. Ia ada tamu Neng." Jawab Mbok dan dianggukan oleh Alliya.

"Yah udah yah Neng, Mbok  mau taruh sampah dulu ditong sampah depan komplek." Ucap Mbok dan dijawab dengan anggukan kepala lagi oleh Alliya.

Alliya melangkahkan kakinya masuk setelah Mbok pergi melewatinya. Alliya mendengar suara yang sedang bicara dengan serius.

"Mama udah pulang?" Tanya Alliya saat melihat perempuan cantik dengan santai sedang duduk diruang tamu dengan pria yang Alliya kenal. Pengacara keluarganya. Sekaligus keluarga dari sang Mama.

"Ia." Jawab Anggi-Mamanya Alliya dengan santai sambil terus menatap beberapa kertas yang ada dipangkuannya.

Alliya menatap sang Mama dengan tatapan kecewa. Alliya kira sang Mama akan menjawab dengan lebih panjang, serta kembali mempertanyakan dirinya juga tetapi ternyata tidak. Jangankan bertanya, melihatnya sedetik saja seakan akan ada hal yang lebih menarik diatas kertas yang sedang dilihat oleh sang mama.

"Kamu baru pulang Al?" Pertanyaan itu bukan dari sang Mama, tapi pengacara keluarganya.

"Ia Om Alliya baru pulang tadi ada latihan ekskul renang." Jawab Alliya sopan.

"Wah kamu ternyata masih ikut ekskul renang yah? Om kira sudah berhenti sejak kamu hampit tenggelam dulu." Ucap Pengacara tersebut dengan nada suara yang sedikit terkejut.

"Ia Om, Alliya memang masih ikut ekskul renang disekolah." Ucap Alliya dengan senyum manisnya.

"Om kalau begitu Alliya keatas dulu yah. Mau mandi, sekalian besok Alliya ada Kegiatan disekolah jadi mau siap siapkan barang." Ucap Alliya sopan dan dianggukan oleh pengacaranya.

"Mah, Alliya ke kamar dulu." Pamit Alliya pada sang Mama dan Sang Mama hanya merespon dengan anggukan kepalanya tanpa menatap Alliya hanya untuk menyenangkan hati sang anak.

Alliyapun tak bisa mengharapkan apapum dari sang Mama. Alliya berjalan kearah kamarnya dan segara masuk kedalam kamarnya membiarkan sang Mama dan pengacara keluarganya berbicara diruang tamu.

"Kenapa masih biarkan Alliya ikut ekskul renang Mbak?" Tanya pengacara tersebut saat sudah melihat keponakannnya masuk kedalam kamarnya.

Pengacara keluarganyanya adalah adik Anggi sekaligus Ayah dari pria yang bernama Aryo. Paman Alliya memang selalu datang tiap bulan untuk memberikan beberapa berkas yang perlu tanda tangan Anggi atau untuk memberikan berkas penting lainnya.

"Dia sendiri yang masih mau ikut ekskul renang. Aku gak pernah memaksanya untuk tetap ikut ekskul itu. Bahkan aku juga tidak tahu kalau dia masih ikut ekskul renang." Jawab Anggi dengan tatapan yang masih menatap kertas yang ada dipangkuannya.

"Mbak? Coba mengerti keadaan Alliya Mbak. Dia perlu perhatian bukannya harta Mbak. Alliya hampir tenggelam dulu Mbak, dia mungkin tidak akan ada diantara kita kalau saat itu tidak ada orang yang menyelamatkannya Mbak." Ucap sang adik dengan suara yang sepertinya menjelaskan kalau dia khawatir hubungan antara kakaknya dengan keponakannya.

"Apa sih dek. Apa yang Mbak gak kasih buat dia? Mbak harus menggantikan posisi Mas Haris, apa kamu pikir mudah? Mbak juga selalu mengontrolnya lewat pekerja dirumah, lalu apa lagi yang kamu ributkan?" Tanya Anggi yang kesal pada kelakuan adik laki lakinya.

TIMELESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang