19. As If it's Our Last

274 39 4
                                    

——Chapter 19——

Aku tahu segera itu akan menjadi akhir kita namun aku tak bisa melepasmu

곧 마지막이란 걸 알지만, 널 놓아줄 수는 없는걸
Jangan bicara, jangan pergi, cukup pegang aku dalam diam gadis

말하지 마 떠나지 마, 조용히 나를 안아줘 girl

JASON

Pertemuan terakhir dengan Aeri noona sekitar seminggu lalu. Setelah itu, kami tidak memiliki komunikasi. Ini bukan karena aku tidak menghubunginya, tapi Aeri noona yang tidak bisa dihubungi sejak terakhir kali makan bersama di restoran temannya Baekhyun Hyung. Baekhyun hyung sendiri tiba-tiba saja menghilang dari peradaban setelah ia mengabari bahwa ia akan pulang sekitar tiga hari lagi pada minggu lalu, dan belum ada kabar lagi.

"Anak yang malang, andai Aeri bukan ibumu.."

Celetukan suara Dawon yang membuatku refleks menarik telinga kecilnya cukup keras hingga dia meringis dan mendelikkan matanya padaku, wajahnya terlihat berubah dan menjadi tidak sedih seperti saat melihat Jooeun yang sedang di dalam sana. "Sakit!"

"Kalau bicara jangan sembarangan!"bisikku padanya gemas. Seorang Dokter kemudian menghampiri kami, ia memberikan senyum ramahnya sebagai sapaan. Seraya mengantongi tangannya di saku jas kedokterannya, ia menatap kami seperti akan bertanya sesuatu. "Kalian kerabat Jooeun?"

Aku dan Dawon otomatis menggelengkan kepala, Dawon tidak menjawab justru ia hanya menatapku –seperti memintaku untuk segera menjawab tanya si Dokter cantik itu. "Bukan, kami teman dari Aeri noona dan Baekhyun hyung."jawabku sekenanya saja. Karena tidak ada alasan bagiku untuk bohong pada Dokter yang menangani Jooeun, dan Dokter cantik itu hanya mengangguk sejenak seperti sedang berpikir. "Apa kalian tahu kenapa Aeri tidak bisa dihubungi?"tanyanya.

"Dia memang tidak bisa dihubungi. Tidak tahu kenapa –mungkin sibuk dengan atasan kesayangannya Song Yunhyeong."

Dokter yang kulihat bernama Ji Haesu dari kartu ID –menggantung rapi di saku atas jas putihnya tercenung sebentar sebelum akhirnya kembali tersenyum menatapku dan Dawon bergantian. "ah begitu.."

"Apa ada sesuatu yang penting yang ingin anda bicarakan dengan dia?"

"Hanya untuk berjaga-jaga, bisakah aku minta kontak kalian? Sepertinya mereka sedang sibuk karena Baekhyun juga tidak bisa dihubungi."

Akupun memberikan kontakku dan Dawon, setelahnya kami mohon diri untuk kembali.

**

Dawon hanya bersedekap saja seraya mengetukkan ujung sepatunya dengan jenuh. Sementara aku masih mencoba menghubungi noona dan tanganku yang lain menekan bel interkom, barangkali dia sudah pulang dari tempat kerjanya kali ini.

Orang-orang yang lewat di unit sebrang sempat memasang tatapan curiga pada kami. Mungkin mereka mengira aku ingin membobol rumah Aeri. Lagi juga, mana ada pencuri yang menekan bel dulu sebelum mencuri. Ada-ada saja. Dan mana ada pencuri yang gayanya sekeren aku dan secantik Dawon, sepertinya yang ada pencuri sudah lari hanya mendengar teriakan Dawon yang seperti akan dihukum pecut seperti zaman kerajaan dulu.

"Noona! Kau di dalam?" Akhirnya aku sedikit berteriak karena sudah tidak sabar hanya dengan menekan bel interkom berulang kali. "Sudah kubilang, ini tidak bekerja Wang. Dia sibuk dengan perkerjaan yang sangat penting baginya tahu!"kicau Dawon yang sudah ogah-ogahan tapi tidak juga meninggalkanku pergi walaupun dia sudah muak sekali kelihatannya.

【END】Book 1: Hold Me Tight  「꽉 잡아 내 손으로」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang