12. Khawatir?

12.4K 2.3K 1.8K
                                    

"Hidup tanpa cinta bagai Baekhyun tak berguna. Ha-AKK." Ong menjerit dan menghentikan nyanyian melencengnya ketika Baekhyun melempar sendok kekepalanya.

"Sakit markonah." Kata Ong sembari mengelus kepalanya yang lumayan benjol.

"Mulut maneh itu ya heran aing kaga ada filternya sama sekali."

Ong mencibir lalu kembali memperhatikan Minhyun yang masih diam tidak merespon candaannya.

"Diem diem bae yang ditinggal berangkat sang pujaan hati duluan. Berangkat diantar lelaki lain, pulang pun begitu. Apakah saudara Hwang Minhyun tidak merasakan kobaran api cemburu ketika melihat yayang Zana dijemput oleh lelaki lain?"

Minhyun tetap diam berusaha menulikan pendengarannya.

"Udah maneh jangan kebanyakan bacot. Cepet makan terus berangkat mulung."

Ong berdecak pelan.

"Ini tuh gue kayak lagi lihat sinetron secara gratis tau gak Baek. Si Zana sama Minhyun diem dieman. Gue sebagai shipper mereka berdua kaga terima."

"Ck ck biarin aja sih. Biar ntar tau rasanya ditinggal waktu lagi sayang-sayangnya." Sindir Baekhyun sambil melirik Minhyun yang sama sekali tidak menyahuti sindirian sahabatnya.

"Gue denger sih kemarin nih ya. Jaehyun nanyain line Zana ke-"

Brak

"Gue berangkat duluan. Lo pada naik taxi aja gausah nebeng gue." Minhyun dengan cepat meninggalkan Ong yang langsung pundung.

"Lah Hyun? Mobil si Ong masih dibengkel. HYUN!"

Minhyun tidak menggubris dan meninggalkan sahabatnya di meja makan.

Baginya mendengar sindiran semacam itu membuatnya semakin jengah, ntah kenapa.

Seharusnya dari kemarin Minhyun senang ketika Zana mencoba menjauhinya. Minhyun merasa kok, siapa yang tidak merasa kalau sikap Zana berubah drastis.

Yang awalnya suka merengek, manja dan menggoda Minhyun. Sekarang malah berusaha menjauh dari Minhyun.

"Ck ahh maneh sih Ong. Kebanyakan bacot sih, pundung kan si Minhyun."

"Ishh dasar tua bangka kerjaannya ngambek mulu. Belum ngepuasin adeknya sih makanya marah-marah mulu." Cibir Ong yang kesal melihat sikap Minhyun yang suka berubah akhir-akhir ini.

"Tapi Ong, apa sekarang Zana bener-bener udah gak suka sama Minhyun? Apa beneran kata Minhyun kalau Zana cuman suka sesaat?" Tanya Baekhyun tiba-tiba yang dibalas dengan gelengan.

---

Zana berjalan dengan susah payah. Bahkan bernafas saja rasanya sangat sulit sekali.

Sudah beberapa hari ini dia menahan buat menjauhi Minhyun. Sungguh, sepertinya kali ini Zana ingin menyerah saja.

Tidak ada perkembangan sama sekali. Bahkan Minhyun semakin mendiami dia.

Zana kan capek.

"Ish lo tuh jadi ikut ke kantin gak? Malah bengong di depan pintu." Somi menyadarkan Zana dari lamunannya.

Zana mendesah berat lalu dengan lemas mendudukkan dirinya di kursi depan kelasnya.

"Somi kayaknya gue sakit keras deh."

"Hah? Lo kenapa?" Somi dengan cepat memegang dahi Zana. Tapi Zana langsung melepaskannya.

"Kangen om Minhyun hiks."

Somi berdecak kesal lalu dengan cepat mengetuk kepala Zana.

"Lo tuh sabar dikit kek. Pasti si beton bakalan ngerasain ada yang hilang dari dalam dirinya kalau lo ngejauh dari dia."

[2] Perfect Husband ❌ HMHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang