Part 04

7.4K 973 98
                                    

^_^ Happy Reading ^_^

.

.

.

Chanyeol melirik jam di pergelangan tangannya, waktu menunjukkan pukul tiga kurang lima menit. Dia saat ini dengan Jongin tengah berada di Gimpo airport, hendak bertolak ke Jeju dan sedang menunggu seseorang.

"Hyung! Kau yakin mengatakan padanya untuk datang ke airport sebelum setengah tiga?" Jongin juga sepertinya dilanda kecemasan. Sama halnya dengan Chanyeol.

"Aku masih belum pikun Jongin-ah. Kemarin sebelum pulang aku jelas-jelas mengatakan hal itu padanya."

"Tapi dia tak ada. Kita berangkat dulu saja, kalau memungkinkan, biarkan dia menyusul kita besok." Jongin mencoba memberikan solusi.

Chanyeol terlihat menarik nafasnya berat.

Sepertinya salah mempercayai Baekhyun, apalagi membiarkan gadis itu ikut dalam kegiatannya kali ini.

Sementara itu....

"Taehyung-ah kau bisa lebih cepat!?" seru Baekhyun di kursi penumpang. Dia terlihat cemas di atas kursi empuk itu.

"Tidak boleh terlalu cepat mengemudi nunna. Ini sudah aturan yang ditetapkan pemerintah."

"Persetan dengan aturan! Kau tahu, karena aturan yang kau bicarakan itu, aku bisa di pecat dari pekerjaanku!"

"Kau sendiri yang salah. Kenapa menyalahkan aku dan pemerintah?"

Baekhyun mendesis kesal. Dan masih dengan kekesalan yang sama, dia memukul dashboard mobil Taehyung itu.

Taehyung melirik sebentar. Sejurus kemudian kecepatan mobilnya mulai bertambah.

"Ini demi pekerjaanmu ya! Lain kali awas kalau kau menyuruhku ngebut lagi!"

Baekhyun menatap Taehyung, lalu tersenyum dengan begitu manisnya.

"Gomawo Taehyungie."

.

.

.

Tap

Tap

Tap

"OPPA!"

Baekhyun berlari menghampiri Chanyeol yang hampir saja masuk ke pintu keberangkatan domestik.

Pria tinggi yang masih menyimpan kekesalannya itu menatap Baekhyun datar. Hal yang sama juga di lakukan oleh Jongin.

"Mian." Baekhyun langsung menundukkan kepalanya penuh sesal.

Chanyeol tak banyak bicara, dia melangkah meninggalkan Baekhyun, diikuti Jongin di belakangnya.

Baekhyun juga hendak mengikuti langkah dua pria itu, tapi teriakan seseorang membuatnya harus berhenti.

"Nunna!"

Baekhyun berbalik, Taehyung berlari ke arahnya dengan menenteng tas rangsel.

Itu miliknya!

Baekhyun menepuk pelan jidatnya. Bagaimana dia bisa lupa pada barangnya sendiri?

"Hhhh... Kenapa kau sangat merepotkan sekali?" Taehyung terengah dan langsung melempar tas itu pada Baekhyun.

"Mian. Aku pergi dulu Taehyungie, jaga dirimu." Baekhyun mengusap lembut kepala Taehyung. Meski ukuran tubuhnya beda dengan teman satu jurusannya itu, tapi harus dia akui, dia sangat suka mengusap pucuk kepala Taehyung. Baginya, Taehyung bukan hanya sekedar teman, Taehyung adalah adiknya. "Bye!"

(End) My HeartbeatWhere stories live. Discover now