Bab 3

5K 479 62
                                    

Huaaaaaiiiiiii balik lagi dengan saya. Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komennya ya teman-teman.... 😘😘😘

💐💐💐

Wen Ning terus berjalan menuju perkebunan. Dia terus menyusuri jalan setapak yang dia lalui saat partama kali kekebun bersama kakek dan neneknya.

GRUSAAK, Terdengar suara dari semak-semak.

BRUUUUUK, Terdengar suara mendarat dari belakang. Wen Ning pun menoleh melihat apa yang jatuh di belakangnya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhggg," Wen Ning berteriak karena kaget.

"Anak kecil, ini aku!" serigala itu berbicara.

"Hah...? Kamu bisa bicara? Waaaaaaaah senangnya, kalau begitu A-Ning punya teman mengobrol," ujar Wen Ning kesenangan dan langsung memeluk Serigala itu.

"Iya, aku bisa berbicara," ujar Serigala itu.

"Mmmmppp, tuan serigala. Aku mau mengantarkan makan siang untuk kakek dulu ya, Nanti kita bertemu lagi di tempat kemarin," ujar Wen Ning sambil tersenyum manis. Wen Ning pun meninggalkan serigala itu, dia terus berjalan menuju perkebunan kakeknya.

"Kakek, lihatlah A-Ning bawa makan siang untuk kakek." ujar Wen Ning.

"Nak, kenapa kamu sendirian? Mana nenekmu?" ujar Han Lang.

"Nenek tidak bisa mengantarnya kek. Jadi A-Ning yang mengantarkan bekal untuk kakek" ujar Wen Ning.

"Ya sudah, kamu makan bersama kakek sini!" ujar Han Lang.

"Wen Ning tadi udah makan kek, A-Ning masih kenyang. Oh iya kek, A-Ning Pulang aja ya!" ujar Wen Ning.

"Ya sudah, kamu hati-hati di jalan. Jangan main-main di tengah hutan, ingat pesan kakek nak?" ujar Han Lang.

"Iya kek, A-Ning mengerti." ujar Wen Ning. Wen Ning pun pergi meninggalkan Kakeknya dan perkebunan Anggur yang tidak terlalu luas itu. Serigala itupun menunggu dengan setia dan hanya berdiam diri di tepi hutan.

"Eh, kamu menungguku ya? Waah senangnya," ujar Wen Ning.

Serigala itu hanya mengangguk, serigala itu menundukan tubuhnya seolah memberi perintah agar Wen Ning naik ke punggung serigala itu. Wen Ning pun langsung mengerti dan segera naik ke punggung serigala itu. Serigala itu pun bangkit dan mulai berjalan menyusuri hutan. Wen Ning menatap sekeliling dilihatnya hutan yang begitu sangat berbeda dan menyeramkan. Serigala itu membawa Wen Ning kesebuah danau yang begitu indah.

"Kita sudah sampai, turunlah." ujar Serigala itu, dia adalah Yan Wushi.

"Apa? Kkaaamu bisa berbicara?" ujar Wen Ning menanyakan hal itu lagi dan segera turun dari punggung serigala itu.

"Iya, aku bisa berbicara... Kemarilah duduk didekatku." ujar Yan Wushi.

"Waaaaah hebat. Oh iya, nama kamu siapa? Aku Wen Ning, panggil saja A-Ning..." ujar Wen Ning sambil mengulurkan tangannya. Yan Wushi hanya menatap tangan mungil Wen Ning. Terlintas di benaknya ingin sekali dia menyentuh tangan mungil itu, tapi dia takut akan melukai tangan itu dengan cakar nya.

"Aku Yan Wushi... Terserah kamu mau memanggilku apa," ujar Yan Wushi.

"Baiklah, aku panggil kak A-shi aja..." ujar Wen Ning.

"Tidak buruk. Terimakasih, tapi kenapa kamu tidak takut dengan ku?" ujar Yan Wushi.

"Enggak, kak A-Shi baik. Jadi A-Ning mau berteman dengan kak A-shi," ujar Wen Ning sambil menunjukan senyuman termanisnya. Terasa hangat dan berdesir hati Yan Wushi saat menatap anak itu tersenyum.

"Perasaan apa ini? Kenapa begitu hangat dan aku merasakan aneh sekali," ujar Yan Wushi dalam hati.

Wen Ning bersandar di tubuh Yan Wushi sambil membaca sebuah buku. Bulu-bulu halus dan lembut di tambah angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat Wen Ning ngantuk dan tertidur. Tubuh Yan Wushi berubah menjadi manusia lagi, diangkatnya tubuh mungil Wen Ning dan membawanya masuk kedalam istana miliknya. Yan Wushi membaringkan tubuh Wen Ning di tempat tidur yang berukuran king size. Namun Yan Wushi tidak beranjak dari sana, justru Yan Wushi meletakan kepala Wen Ning di pangkuannya. Yan Wushi mengusap lembut surai hitam milik Wen Ning, tangannya pun tanpa di sadari membelai lembut wajah tampan dan juga cantik milik Wen Ning.

"Kenapa kamu begitu cantik? Padahal kamu adalah laki-laki!" ujar Yan Wushi dalam hati. Wen Ning menggeliat pelan, sementara Yan Wushi menahan gerakannya agar tidak membangunkan Wen Ning.

"Tunggu, jangan bilang aku menyuikai anak ini? Tapi dia masih kecil. Aku akan menunggu hingga kamu dewasa A-Ning" ujar Yan Wushi.

Dia mengucapkan kata-kata itu tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam. Jujur saja sejak pertemuannya dengan Wen Ning pertama kali, dia tidak bisa berhenti memikirkan Wen Ning. Wen Ning terbangun dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya. Dia melihat sekeliling, Wen Ning pun mengedarkan pandangannya, dia menangkap satu sosok yang begitu tampan, kekar dan berwibawa.

"Kamu sudah bangun? Kemarilah..." ujar Yan Wushi.

"Eeenghh... In iiini ada dimana? Bagus sekali. Kak A-Shi dimana? Serigala maksudku!" ujar Wen Ning.

"Kamu berada di istana milikku. Aku Yan Wushi, serigala yang kamu maksudkan tadi." ujar Yan Wushi.

Yan Wushi pun merubah wujudnya kembali menjadi serigala, Wen Ning menatap tidak percaya. Tapi jujur dalam hatinya dia menyukai Yan Wushi, baik dalam bentuk serigala ataupun manusia.

"Jadi, kak A-Shi manusia serigala?" ujar Wen Ning.

"Iya, suatu saat aku akan menceritakannya kepadamu. Hari sudah sore, lebih baik aku mengantarkan mu pulang." ujar Yan Wushi.

"Tapi A-Ning masih mau disini dengan kak A-Shi," ujar Wen Ning.

"Besok aku akan menjemputmu di perbatasan hutan tempat kita bertemu tadi. Aku akan mengantarkan mu kesana," ujar Yan Wushi.

"Benarkah? Baiklah A-Ning akan pulang dulu," ujar Wen Ning.

Terlihat jelas sorot matanya yang berbinar-binar. Yan Wushi mengangguk, dan Wen Ning pun sudah naik ke punggung Yan Wushi dalam wujud serigala. Yan Wushi dan Wen Ning pun sampai di perbatasan hutan tersebut. Wen Ning memeluk tubuh Yan Wushi yang berubah kembali menjadi manusia, tubuh mungilnya nampak kecil saat berada di pelukan Yan Wushi.

"Kakak, A-Ning pulang dulu ya. Kakak baik-baik ya di istana, jangan merindukan ku, karena rindu itu berat. Biar aku sa...." ujar Wen Ning, namun Wen Ning tidak melanjutkan kata-katanya, karena Yan Wushi mencium bibir Wen Ning.

"Jaaaaaaaaaaaa. Kakak aku kan masih kecil, kakak mesum ih!" ujar Wen Ning polos.

"Maaf aku... Aku hanya..." ujar Yan Wushi gelagapan.

"Ya sudah kak, tidak apa-apa A-Ning suka ada yang sayang sama A-Ning..." ujar Wen Ning.

"Kenapa aku jadi bodoh seperti ini... Dia masih kecil tapi kenapa aku tidak bisa menahan diriku..." ujar Yan Wushi dalam hati.

"Ya sudah kak A-Shi, A-Ning pulang dulu ya..." ujar Wen Ning sambil melambaikan tangan mungilnya di balik jubah merahnya itu.

Senyum Yan Wushi mengembang saat melihat wajah Wen Ning yang imut itu. Wajah putih dan mulusnya sangat mencolok saat penutup kepala yang berwana merah itu di kenakan. Yan Wushi menatap punggung Wen Ning yang perlahan mulai menghilang, Yan Wushi kembali di wujud serigalanya. Saat dia bersama Wen Ning wujud manusianya muncul tiba-tiba. Yan Wushi kembali berjalan menuju ke istana. Dia mencari-cari peri cantik itu dan ingin menanyakan sesuatu....

Bersambung....

Hai makasih buat yang udah mampir vote dan komennya. Makasih ya guys. 😘😘

[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon