Mr. 06

915 133 5
                                    

Daniel POV

Bambam mengajakku keluar dari rumah ini, terlihat dari luar rumah ini sangat megah.

Aku terkagum-kagum melihatnya sama seperti rumahku di luar negeri.

"Bagaimana kau suka?" Tanya Bambam.

Aku mengangguk sambil tersenyum. Bambam mengajakku semakin jauh dari rumah Seongwoo.

"Apa kau lapar?" Tanya Bambam.

Aku terdiam, tapi tiba-tiba perutku bersuara. Mendengar itu Bambam tertawa lebar.

"Mulutmu tidak lapar, tapi perutmu sudah menuntut untuk di beri makan" katanya.

Aku hanya tersenyum menyembunyikan wajah yang sangat malu.

Bambam mengiringku ke sebuah kedai pinggir jalan. Ia mencari tempat duduk untuk dua orang. Ia menyuruhku untuk duduk di sana, sedangkan dia memesan makanan ke kasir.

***
" Apa kau masih lapar?" Tanya Bambam.

Aku menggeleng kepala ku.

"Sudah baikan, terima kasih atas makanannya" kataku.

"Kau sangat lucu, aku menyukaimu. Aku iri padamu, kau mempunyai tubuh yabg bagus, badan yang tinggi dan wajah yang tampan" katanya.

Aku terkekeh mendengar nya.

"Apa yang kau katakan, kau juga tampan, tapi agak kurus" candaku.

"Hai kau tahu aku sudah berolahraga dengan teratur kenapa aku masih berbentuk seperti ini?" Keluhnya.

"Mungkin karena ras kita yang berbeda" jawabku.

"Ras? Kau kira kita ini kucing?" Katanya.

"Tidak aku hanya bercanda, ngomong-ngomong di rumah aku lihat ada kandang kucing. Kau juga suka kucing?" Tanyaku.

"Ahh mereka saudaraku, berapa jumlah kucing yang kau miliki?" Tanya Bambam.

Aku mengacungkan empat jariku, di wajahnya.

"Wow kau keren Niel, kau ternyata ternak kucing. Tapi dengan postur tubuhnya yang keren ini memelihara kucing" katanya.

"Lalu apa yang harus ku pelihara?" Tanyaku.

"Serigala, macan atau singa" jawabnya sambil tertawa, ia meledekku.

"Cukup, kau lebih cocok memelihara tokek karena kau sangat mirip dengan mereka" kataku sukses membuat ia berhenti tertawa.

"Dasar bocah ini, mau ku buang kau ke sungai?" Katanya dengan ekspresi yang sok-sok marah.

"Memangnya kau mampu mengangkat tubuhku?" Ejekku.

"Hai! Dasar kau!" Teriaknya.

Setelah lama berdebat, kami mulai lelah dan kami kembali berdamai.

Saat kami mengobrol serunya, tiba-tiba ponsel Bambam berdering.

Ia berhenti berjalan, memeriksa ponselnya itu.

Ia mengangkat sebuah panggilan.

***

Bambam POV

"Bambam, tolong jaga Daniel aku pulang terlambat sekarang"

"Baik Tuan"

"Kenapa kau memanggilku tuan? Dasar aneh"

"Baik Tuan"

Aku mengakhiri panggilan. Daniel memandangiku.

MR. APPLE  [Ongniel]Where stories live. Discover now