Mr. 14

944 104 14
                                    

Seongwoo bergegas pulang untuk melihat apa yang mereka lakukan pada Daniel.

Jantung nya berdebar kencang, keringan dingin mulai bercucuran keluar dari kulitnya.

Ia mengambil penerbangan pertama.

***
Seongwoo membuka pintu rumahnya, tempat tinggalnya dengan Daniel.

Tapi hanya kesunyian yang dia dapat di sana. Ia masuk ke kamarnya, ternyata kosong tak berpenghuni.

Ia semakin panik, lalu berbalik keluar kamar. Ia berjalan turun, tapi ia merasakan ada yang menyentuh pundaknya.

Ia berbalik, perkiraannya itu adalah Daniel. Tapi sayangnya bukan, orang yang super kekar itu memukul kepalanya dengan tongkat bisbol.

Ia mulai pusing setelah me dapat pukulan maut oleh pria itu. Lalu kesadarannya mulai turun.

Kegelapa mulai menyelimutinya.

***
Seongwoo bangun dengan memegangi kelapanya yang masih sakit, ia lihat bukanlah plafon putih melainkan. Hanya plafon kayu lapuk berwarna cokelat yang usang.

"Ternyata si manismu telah bangun" kata salah satu pria sangar itu.

Lalu pria itu mulai mendekati Seongwoo yang masih terlentang di lantai yang kumuh itu.

"Jangan sentuh dia" Seongwoo mendengar suara Daniel.

Ia membangunkan tubuhnya lalu melihat asal suara itu. Tapi pria sangar itu menutupi pengelihatannya.

"Manis ingin bermain denganku?" tanya pria sangar itu.

"Jangan asal bicara kau, pergi!" usir Seongwoo pada pria itu. Pria itu smirk sejenak lalu ia memukul wajah Seongwoo.

"Ternyata galak juga, apa kau melakukan hal yang sama pada suamimu?" kata pria itu.

"Daniel lihatlah, suamimu datang!" teriak pria itu pada Daniel, ia mulai menjauh dari Seongwoo.

Sekarang Seongwoo bisa melihat keadaan Daniel yang begitu mengenaskan.

Kedua tangan dan kakinya terikat rantai di tembok, dengan tubuh yang terdapat beberapa bekas luka.

Air mata Seongwoo tak tertahankan, benda bening itu dengan budah lolos dari tempatnya.

"Kenapa kalian begitu kejam?!!" teriak Seongwoo.

Salah satu pria sangar itu mendekat pada Daniel, ia membawa satu belati yang begitu tajam.

"Karena kalian telah melanggar peraturan kami" kata pria itu.

"HANYA ITU? TAPI YANG KALIAN LAKUKAN INI BEGITU KEJAM DAN TAK MANUSIAWI" teriak Seongwoo.

Lalu ia bangkit menuju berlari ke arah Daniel.

"Pegang dia!" suruh pria yang membawa belati itu.

"Acara macam apa ini, aku akan laporkan kalian pada polisi" teriak Seongwoo sambil meronta.

"Kau tahu, suamimu ini tak mencintaimu, dia terpaksa menikahimu. Karena acara kami" kata salah seseorang masuk ke ruangan itu. Pria itu badannya tak terlalu besar.

Pakainannya juga lebih bagus daripada pria-pria yang ada di sana.

"Tuan rupanya kau sudah tiba" kata pria yang membawa belati itu sambil membungkuk.

Pria itu mendekati Seongwoo, ia memasang wajah ramahnya pada pria itu.

"Tuan percuma kau menolongnya, ia tak akan bisa membalas perasaanku" kata pria itu.

Seongwoo mulai berhenti meronta, ia mulai menunduk, air mata itu tak berhenti keluar.

"Aku melihat apa yang dia katakan padamu saat itu. Jadi jika kau mau hentikan hubunganmu dengan pria brengsek ini" ujar pria itu.

Seongwoo tak memjawab, ia masih menunduk. Daniel melihat Seongwoo, matanya juga itu mengeluarkan benda bening itu namun tak sederas Seongwoo.

"TIDAK!! KAU SALAH!!" teriak Seongwoo tiba-tiba. Membuat pria yang berada di depannya itu terkejut.

"Jadi itu keputusanmu, apa kau masih mau menerimanya jika kau tahu kebenaran yang lainnya?" kata pria itu dengan senyuman yang dipaksakan pada bibirnya.

"Apa maksudmu?" tanya Seongwoo.

"Pria yang menjadi suami kontrakmu itu adalah seorang mafia, dia adalah salah satu buronan polisi. Jadi jika kau melapor polisi. Ayahmu Kim Donghan yang akan menjadi target suamimu" jelas pria itu.

Seongwoo terkejut mendengarnya, tubuhnya mulai gemetar memdengar kebenaran itu. Ia runtuh ke tanah, ternyata pria itu yang ingin membunuh ayahnya.

Melihat keadaan Seongwoo pria itu membalikan badannya ke arah Daniel.

"Berikan belati itu" kata pria itu. Sekarang belati itu sudah berada di tangannya.

Ia memandang Daniel yang lemas di sana.

"Aku akan membalaskan dendamku padamu sekarang, gara-gara kau aku perusahaanku bangkrut. Dengan aku membunuhmu, dendamku akan terbalaskan" kata pria itu sambil menggoreskan belati itu pada pipi Daniel.

Daniel meringis kesakitan karena itu, tapi moronta pun dia tak bisa karena semua energinya habis.

"Aku tak habis pikir, kau bisa ikut di acara perjodohanku. Dasar bodoh, kau juga melanggarnya dengan mudah aku bisa memancingmu untuk datang padamu" kata pria itu sambil tersenyum melihat luka goresan yang terdapat di pipi Daniel.

"Kau memang pengecut!" desah Daniel.

Mendengar itu pria itu tak segan menancapkan belati itu di perut Daniel. Darah keluar deras dari sana.

"Apa hanya ini yang bisa kau lakukan.... Brengsek" desah Daniel.

Pria itu semakin menggebu, ia semakin menekan belati itu ke perut Daniel, hingga darah keluar dari mulut Daniel.

"Brengsek kau akan mati di tanganku" kata pria itu.

Tapi tiba-tiba pintu didobrak, suara tembakan mulai terdengar.

Minhyun dan teman-teman lainnya masuk ke sana. Mereka menembaki pria sangar yang ada di dalam termasuk yang memegangi Seongwoo.

Seongwoo merasa ngambil tongkat baseball yang terletak di lantai itu. Ia mendekat pada pria yang membacok Daniel .

Plakkk dengan sekali pukulan pria itu tergeletak di lantai. Seongwoo menginjak tubuh pria itu.

"Sebelum kau membunuhnya, aku akan membunuhmu duluan" kata Seongwoo.

"Tembak dia!" ujar Seongwoo pada Minhyun.

Pria itu sudah tertembak dan mati, Seongwoo berlari menuju kunci borgol yang digantung.

Setelah ia mendepatkan benda itu ia berlari ke arah Daniel, melepaskan semua ikatan pada tangan dan kaki Daniel. Dan juga mencabut belati yang masih tertancap pada perutnya.

Daniel pingsan, Seongwoo membaringkan tubuh Daniel dilantai. Darah masih mengalir, dan air mata Seongwoo mengalir.

"Daniel bangun!" ujar Seongwoo, sambil mengelus pipi Daniel lembut.

Mata Daniel terbuka sesaat ia menatap Seongwoo.

"Maaf" ujarnya lalu kembali menutup mata.

***
END

Thanks
Bonus

Thanks Bonus

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.






MR. APPLE  [Ongniel]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ