Mr. 02

1.4K 223 15
                                    

Seoul, Korea Selatan
30 September 2017

Daniel POV

Udara dingin kota Seoul seketika semakin menusuk kulitku. Tapi saat ku menghirup udara, suasana yang sangat menyegarkan kurasakan.

Ku semakin eratkan syalku yang sedikit longgar.

Aku sekarang sedang menikmati indahnya kota Seoul dengan jalan-jalan sebentar.

Aku tak boleh menyia-nyiakan waktuku di sini, apalagi ini adalah kampung halamanku yang sangat aku rindukan.

Ngomong-ngomong tentang jalan-jalan aku tak lewatkan untuk membeli apel di toko buah pinggir jalan.

Warna merah buah ini sangat menggodaku, membeli dua kilo apel dari sana. Untuk jaga-jaga bila malam hati aku kelaparan.

Aku menjinjing tas plastik apel yang ku beli di tangan kiri, dan tangan kananku kugunakan untuk melahap apelnya.

Wah manis sekali, aku bisa merasakan segarnya apel ini. Tapi di samping itu.

Kakiku sudah sedikit lelah, aku memutuskan untuk menumpang dengan bis saja.

Aku duduk di sana pertama menunggu medatangan bis sambil melahap beberapa apel yang ku beli tadi.

🍎🍎🍎

Seongwoo POV

Menjadi seorang dokter itu sangat melelahkan, coba dipikirkan.

Baru bangun tidur mandi, gosok gigi, lalu pergi ke rumah sakit dari pagi sampai sore.

Setelah pulang kerja, saat santai-santainya ada telepon dari pasien darurat.

Pergi lagi ke rumah sakit, bisa dari sore sampai tengah malam lagi.

Apalagi bodyguard ku terus membuntutiku kemanapun aku pergi.

Aku sebenarnya sedikit risih sih. Apa boleh buat ya itu tugas dia.

Tapi sekarang aku berhasil kabur darinya. Ini sangat menyenangkan, bisa berkeliaran di jalanan Kota Seoul.

Aku berjalan pergi ke halte bis, ingin sekali menumpang di bis. Setelah sekian lama akhirnya kesempatan lagi.

Tak mau ketinggalan bis yang ku tuju, aku mempercepat langkah kakiku.

Sampai di sana aku langsung duduk di sana. Calon penumpang bis semakin lama semakin banyak.

Aku harus menggeser pantatku agar orang-orang juga dapat duduk.

Saat aku geser ke kiriku.

Kreseek

Terdengar suara tas kresek yang berisi kiloan apel merah segar.

Ku lihat di sampingnya, pria yang memakai topi dan setelah dengan warna serba hitam tengah melahap apel itu satu persatu.

Mungkin dia pemiliknya, tanpa aku hiraukan dia aku kembali fokus pada jalanan.

Aku merasakan beban pada tempat duduk di sebelah kiri meringan. Aku menoleh ke arah kiri.

Pria tadi yang memakan apel bangkit dari tempat duduk dan langsung pergi meninggalkan halte dan apel-apelnya.

"Tunggu" kataku tapi ia tetap berjalan menjauh.

"Tuan apelmu ketinggalan" teriaku sambil menjinjing tas apelnya.

"TUAN APEL MU" teriakku semakin keras.

"TUAN, APEL"

Teriakan terakhirku, ia tak menghiraukan dan semakin menjauh dan lenyap dari pandanganku.

Mungkinkah dia lupa? Bisa-bisanya ia meninggalkan barangnya begitu saja.

Memang-memang dasar.

🍎🍎🍎

Daniel POV

Bis sangat lama, aku mulai bosan menunggu. Calon penumpang semakin ramai.

Tapi aku melihat polisi yang datang dari arah utara.

Greett

Getaran ponselku dari saku celana. Aku mengambilnya dan ternyata sebuah pesan dari Mr. Aron.

"Jika kau melihat polisi, segeralah kabur jika kau masih memakai jaket itu"

"Jaket?" kataku bingung.

Aku memeriksa jaketku dan terdapat tulisan The Mafia Of Energetic.

Sial aku memakai jaket komplotan ku. Aku harus secepatnya meninggalkan tempat ini.

🍎🍎🍎

Seongwoo POV

"Tuan apel mu ketinggalan" teriak ku kencang.

Aku merasa tenggorokan ini sangat perih.

Gara-gara orang tadi, entah dia tuli atau bagaimana. Dasar aneh.

Tiba-tiba bis berhenti di depanku, kami masuk ke dalamnya.

Lalu bagaimana dengan kresek apel itu?

Aku membawanya bersamaku, bukannya aku mencuri ya.

Jika nanti aku menemukan orang tadi aku akan mengembalikannya dengan baik-baik.

🍎🍎🍎

Author POV

Daniel dengan cepat berjalan menuju apartemen miliknya.

Baru dia akan sampai di sana, ia terkejut karena melihat sekumpulan polisi yang sedang menggrebeg apartemennya.

Dengan sigap ia membalik punggung, dan pergi dari sana.

"Apa yang harus ku lakukan? " lirihnya.

Tapi sesuatu bergetar pada saku jaketnya.

Sebuah pesan singkat dari Minhyun.

" Mr. Daniel markas kita ketahuan, jangan pergi ke sana. Dan jika kau masih mengenakan jaket itu segera buang dan pergi tanpa ada orang yang curiga".

Daniel mengangguk paham, tanpa membalas pesan dari Minhyun ia segera melepas jaket itu dan membuangnya di tempat sampah.

Ia pergi menjauh dari sana.

Dengan hanya memakai kemeja putih polos dan jelana jeans. Syal yang ia kenakan tadi pun ia buang bersama dengan jaketnya.

Hawa dingin mulai menusuk sel kulit pria itu. Ia bergegas pergi menjauh dari sana tanpa tujuan.

Greet

Getaran ponselnya, Minhyun kembali mengirim pesan.

"Mr. Daniel kami sekarang masih berpencar mencari markas yang aman untuk kita, jadi kau tak usah khawatir dan ikut lah mencari".

"Sip Hyung" kata Daniel singkat.

🍎🍎🍎

Tbc

Don't forget vote juseyo.

Aku up untuk mu kak, makasih komennya ❤️
winkeuyoon

MR. APPLE  [Ongniel]Where stories live. Discover now