Finding Lily

1.1K 196 15
                                        

Aku menceritakan semuanya pada Mark-hyung.

Semuanya.

Semuanya.

Semuanya.

Tanpa ada satu ceritapun yang terlewat.

Sudah bilang kan, Mark-hyung seperti orangtua kami di sini —dialah yang menjaga kami. Makanya, nggak ada gunanya menutupi semua ini, karena cepat atau lambat, Mark-hyung pasti akan tau. Menceritakan semuanya pada Mark-hyung, artinya bercerita juga kepada Dream —Haechan, Chenle, dan Jisung. Kami keluarga, jadi semua orang harus tau apa yang terjadi padaku.

Sambil bercerita, aku sesekali mengusap air mata karena menangis. Semua lukaku keluar begitu saja, aku merasa .. sakit. Rasanya seperti mengadu karena ku nggak tau lagi apa yang harus ku lakukan. Tapi biar begitu, aku nggak sendiri, ada oranglain yang ikut menangis bersamaku.

Renjun.

Aku bercerita rasa bahagiaku saat tau bahwa Lily bukanlah teman khayalan. Mendengar itu, Renjun langsung memelukku tak peduli apa. Dia bilang padaku, di sela-sela isak tangisnya, bahwa dia sangat bersyukur karena aku nggak semenyedihkan dia. Dia bersyukur, karena Lily bukanlah teman khayalan. Dia bersyukur, karena semua dugaannya salah.

Aku memang, sempat kesal dengan Renjun karena masalah waktu itu, tapi saat aku mendengar ucapan syukurnya yang benar-benar tulus, aku merasa sedih. Di masa lalu, Renjun mempunyai hari yang berat dan saat itu dia nggak punya siapa-siapa. Sedangkan aku, saat ini, aku punya NCT Dream. Kemarin, ketika aku berteriak bahwa 'aku nggak gila' di depan Renjun, bukankah secara gak langsung aku menyakiti perasaannya? Aku lalu balas memeluk Renjun sama erat, menangis sambil minta maaf. Beneran Renjun, aku sangat menyesal.

Keadaan menjadi cengeng dan penuh haru setelahnya, Jisung ikut menangis, Chenle, Jeno, Haechan berkaca-kaca, dan Mark-hyung, memeluk kami semua.

Menjadi seorang idol adalah pilihan yang sulit. Kami harus bertahan dan jauh dari keluarga. Makanya, mau nggak mau, kami harus berbagi kehidupan dengan orang asing, walaupun karakter kami berbeda-beda. Dan di ainilay kami di pertemukan untuk saling bersama. Untuk saling memahami, saling melindungi dan saling mendukung satu sama lain. Bagi kami, inilah rumah kedua, makanya, sudah seharusnya kami saling terbuka satu sama lain.

Setelah itu, jam yang harusnya kami gunakan untuk latihan pagi, menjadi quality time baru untuk kami. NCT dream sepakat, walaupun mereka nggak mengerti secara detil permasalahan yang sedang ku hadapi, mereka berjanji akan membantu apapun jika aku membutuhkan sesuatu.












Ntah bagaimana caranya, Mark-hyung meyakinkan manajer kami agar HP pribadi kami di bagikan lebih cepat daripada seharusnya. Tapi dengan catatan, HP itu hanya bisa di gunakan pada malam hari setelah menyelesaikan semua schedule yang ada.

Tak masalah, ini sudah sangat membantu.

Aku mendapatkan HP-ku kembali, membuatku segera menyimpan nomor HP Limkim dan Sunny, serta meng-install kembali aplikasi Line. Kemudian, aku mengirimkan pesan kepada mereka.

Tak lama Limkim membalas pesanku, mengirimkan fotoku dan Lily seperti yang kuminta. Untuk seseorang yang cukup sibuk seperti dia, Limkim lumayan fast respon. Aku sangat bersyukur.

Ini berbeda dengan pesan yang ku kirim untuk Sunny, yang bahkan nggak terkirim. Aku mencoba menelponnya sekali, tapi nomornya sedang tidak aktif. Aku menghela napas. Sekarang aku mengerti bagaimana perasaan Limkim yang berkali-kali bilang bahwa Sunny memang sedang sulit di hubungi.

Hari ini, kami berkumpul lagi setelah latihan pagi. Kami duduk melingkar di tengah ruangan sambil istirahat sejenak. Aku mengeluarkan foto Lily yang sudah ku cetak dan surat dari Lily sebagai bahan diskusi pagi ini.

Finding Lily | Na Jaemin [✓]Where stories live. Discover now