Saat ini, saat melihat bayanganku di cermin, membuat hatiku semakin gelisah.

"Cocok banget sama kamu Jaemin, kamu ganteng deh," sahut Nara-noona, stylish ku hari ini. Nara-noona menatap bayanganku di cermin dengan senyum puas.

Mau nggak mau aku harus membalasnya. Bagaimanapun juga, suasana hatiku tidak boleh diketahui oleh orang lain.

"Siapa dulu dong noona-nya. Noona yang terbaik deh," kataku sambil terkekeh garing.

Nara-noona tertawa kecil.
"Bisa aja kamu,"

"Hehe,"

Nara-noona memijat bahuku sebentar, sementara aku masih melihat diriku sendiri dengan warna rambut yang berbeda.

Warna pink.

"Dapat ide dari mana sama pink concept ini?"

Aku pura-pura berpikir.
"Soalnya aku sudah badass dan badboy banget di album sebelumnya. Jadi kali ini aku mau menunjukkan sisi yang lembut dan penuh cinta. Pengen keliatan imut juga biar banyak yang suka. Pink kan bagus, warna yang paling banyak di sukai perempuan," Jawabku sambil tersenyum lebar.

Nara-noona mengangguk setuju.
"Pinter banget idenya. Tapi, warna pink memang cocok untukmu sih. Aku setuju sama kamu soal konsep ini, kamu emang butuh banyak cinta buat menarik fansmu kembali,"

"Makasih Noona-ku yang cantik,"

Nara Noona kembali terkekeh.

Well, setengah alasan dari itu memang ku karang saat pengajuan warna rambut. Aslinya, aku hanya ingin menepati janji pada Lily. Iya, sesimpel itu.

Ntah dimana dia sekarang. Apakah ketika dia melihatku saat comeback nanti, dia akan tertawa di depan televisi?

"Tenang aja Jaemin, kamu pasti berhasil kok. Kamu pasti mudah mendapatkan banyak cinta dari orang lain dengan pink concept ini, jangan khawatir,"

Mungkin Nara-noona menyadari sebuah kekhawatiran dari sudut mataku. Sepertinya dia salah paham. Aku nggak lagi khawatir soal comeback atau fans. Tapi yasudahlah, biarkan saja dia berpikir seperti itu.

Dia bilang aku mudah mendapatkan cinta dari orang lain?

Aku tertawa sarkas.

Yah, kecuali satu orang.

Aku kembali menatap diriku di cermin, tersenyum kecil.

Selamat datang, rambut warna pink ku.

Selamat datang, rambut warna pink ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










🎬









Aku merasa kepalaku semakin berat.
Bukan, bukan karena ngantuk.

"Jaem, ini kopi yang keberapa? Astaga," Jeno mengambil gelas Starbucks yang ku pegang, meletakkan gelas itu jauh dariku.

Finding Lily | Na Jaemin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang