..dulu. 12.11

3 0 0
                                    

Dulu, ketika menjadi kekasihku, kau adalah kata disetiap puisiku.
Dan setelahnya, kau hanya menjadi spasi dalam puisiku.
Tak terlihat,

Dulu,
Duduk bersamamu dibawah hujan adalah saat yang kunanti dimana aku jelas melihat sisi baik dan sisi terangmu.

Kala Itu Kau terlalu sederhana, senyummu, caramu berbicara, intonasi bicaramu, pilihan kata yang kau pilih,  sesederhana Itu kau buat aku jatuh cinta

Sekarang kasihan sekali
Seluruh keindahanu hilang
Kau Tak semanis senyummu
Kau Tak setenenag hidupmu
Ceritamu membosankan sekali
Bahkan rindu untukmu harus aku paksa Dan percuma
Rindu bukan paksaan
Aku tidak rindu

Darimu setidaknya
Tulisanku pernah bersanding dengan hatimu
Bulu mataku jatuh karena rindumu
Atau perihal sederhana, sapaan pagi dan malammu

Selamat menjadi diri kamu yang baru
Yang Tak semenawan dulu, yang Tak perlu repot repot gelisah akanmu, kau sudah pergi terlalu jauh, Aku Tak Ada niat untuk mengejar, atau bahkan untuk kembali.

Kau Tak boleh sombong, akupun jua. Mari Kita bersalaman, sebagai aku, dan sebagai kamu.

Aku sudah memberikan cinta terbaikku, pun kau.

Perempuan dan SenjanyaWhere stories live. Discover now