Part 12. Over Protective

3.2K 215 5
                                    

*****

" Cepatlah datang.. Tuan.. Naruto.. " rintih Shion sebelum gadis itu pingsan yang tanpa diketahui Hinata maupun Jirobo didengar oleh Naruto yang sedang menyetir dengan kecepatan tinggi di jalanan menuju ke restoran itu melalui earphone yang tersambung ke ponselnya. Pemuda pirang itu lalu memacu mobil Camaro orensnya makin cepat bagaikan orang kesetanan.

" BRUAKK!! " Tiba-tiba terdengar suara sangat keras dan pintu ruangan itu terbuka paksa hingga engselnya rusak. Naruto lalu muncul di ambang pintu. Pemuda pirang itu langsung kalap melihat Jirobo menindih tubuh Hinata yang nyaris telanjang yang terkapar di atas meja.

" KAU!! " Suara Naruto menggelegar. Secepat kilat dia menghampiri Jirobo dan menarik lengan Jirobo kesamping lalu memukulnya sekuat tenaga hingga tubuh tambun itu terdorong mundur.

" BERANI SEKALI KAU MENYENTUH HINATA!! " teriak Naruto marah. Dengan membabi buta Naruto menyerang Jirobo.

" Jangan halangi aku, Pirang!! " teriak Jirobo tidak terima dan balik melawan.

Perkelahian kembali terjadi tapi kini Jirobo mendapat lawan yang kuat. Naruto yang sudah biasa berkelahi sejak kecil sudah tentu memiliki kekuatan pukulan dan tendangan yang kuat dan terlatih.

" Kau akan aku singkirkan, Brengsek!! " ucap Jiribo sambil mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya dan langsung membabat ke arah Naruto. Naruto yang tidak menduga Jirobo menggunakan pisau untuk menyerang menangkis serangan Jirobo dengan tangannya.

" Argh!! " teriak Naruto saat mata pisau itu menyayat tangan kanan Naruto dan meninggalkan sayatan luka memanjang di tangannya yang segera mengeluarkan darah.

" MATI KAU BRENGSEK!! " teriak Naruto kalap saat melihat darahnya mengalir.

Naruto segera menyerang dengan kekuatan dan kecepatan penuh tanpa mempedulikan dirinya yang berkali-kali terkena sabetan benda tajam itu hingga mendapat banyak luka sayat di tangan dan tubuhnya. Jirobo yang mulai terkuras tenaganya mulai kewalahan dan terdesak. Naruto terus menyerang membabi buta hingga akhirnya Naruto berhasil melepaskan pisau itu dari tangan Jirobo dengan tendangan ke tangan Jirobo hingga pisau itu terlempar ke sudut ruangan. Naruto menyarangkan pukul-pukulanannya ke tubuh tambun Jirobo hingga lelaki itu tumbang dan hampir pingsan dengan luka dan lebam hampir di seluruh tubuhnya. Naruto menduduki perut besar Jirobo dan memukuli wajah lelaki itu hingga terluka dan berdarah. Tapi tiba-tiba ada tangan yang menahan tangan Naruto.

" Sudah Cukup, Naruto!! Atau Perusahaan Namikaze akan mendapat masalah karena kau membunuh wakil dari klien kita!! " teriak Kakashi sambil memegang tangan Naruto yang masih bernafsu untuk memukuli Jirobo.

Dengan kesal Naruto menghempaskan tangan Kakashi. Tapi Naruto segera berdiri dan melepaskan Jirobo yang sudah terkapar pingsan di lantai.

Naruto segera mendekati Hinata yang menangis sambil memeluk Shion yang masih pingsan. Naruto lalu melepaskan jasnya dan menutupkannya ke tubuh Hinata. Dia menatap Hinata dengan perasaan marah sekaligus sedih melihat keadaan Hinata yang terlihat sangat berantakan dan menyedihkan.

" Maaf.. Maaf karena aku tidak bisa menjagamu dengan baik.. Hinata.. " ucap Naruto sambil menunduk sedih.

" Aku akan membawa Nona Shion ke rumah sakit. Kau bawalah Hinata pulang. Aku sudah menelpon polisi yang sedang menuju ke sini untuk mengurus lelaki brengsek itu. " kata Kakashi sambil menggendong Shion lalu membawanya keluar dari ruangan itu.

Naruto segera melepaskan kemejanya yang bernoda darahnya dan menutupkannya ke kepala Hinata. Pemuda pirang itu segera menggendong Hinata.

" Tetaplah diam dan jangan bersuara hingga aku membuka penutup wajahmu. " ucap Naruto sebelum Hinata bertanya.

REPLACEMENTWhere stories live. Discover now