32. Mulai terungkap (Revisi)

66.7K 4K 132
                                    

Aurel perlahan mulai sadar. Dia ingin memegang kepalanya yang terasa sakit tapi  ada sesuatu yang menahan tangannya.

Dia menoleh dan baru sadar bahwa  seseorang tertidur sambil memegang tangannya erat. Orang itu adalah Adrian, cowok itu tertidur dengan posisi duduk, kepalanya berada dekat perut Aurel sambil menggenggam tangan Aurel begitu erat.

Aurel mengangkat tangan kanannya mengusap lembut rambut Adrian. Mengamati wajah Adrian yang tertidur seperti bayi yang sangat polos.

"Dasar cowok nyebelin," ucapnya sambil tersenyum menyentuh alis, wajah, pipi dan terakhir bibir Adrian yang agak pink.

"Tapi lo ganteng," lanjutnya.

"Eh kok gue muji dia sih!!!" batin Aurel hendak menarik tangannya.

"Gue tau kok kalau gue ganteng, gak usah nyuri kesempatan saat gue tidur," sahut Adrian lalu menatap Aurel.

Aurel terkejut ternyata dia membuat Adrian bangun. Buru-buru Aurel menarik tangannya dan memalingkam wajah ke samping karena malu kepergok.

"Si..siapa juga yang bilang lo ganteng."

"Gak usah ngelak, jelas-jelas gue dengar tau, nih gue udah bangun lo bisa mandangin wajah ganteng gue sepuasnya," goda Adrian membuat Aurel malu.

"Apaansih." Aurel menatap Adrian yang tengah cekikikan.

"Cie malu ciee, udah ketangkap basah masih aja ngelak." Adrian terkekeh.

"Adrian ih nyebelin banget sih!!!" Aurel hendak menjitak kepala Adrian namun di tahan.

"Jangan marah, nanti cantiknya hilang." Adrian mendekat lalu mengusap pipi Aurel dengan lembut.

Aurel yang di perlakukan seperti itu merasa nafasnya tercekat. Seolah ada yang menyengat tubuh Aurel saat Adrian menyentuhnya.

"Dasar gombal," ucap Aurel berusaha menepis kegugupannya.

"Gue gak gombal, gue salut sama lo, lo cewek yang kuat, lo cantik dan pintar, lo baik meskipun galak dan judes, lo gak mau nyusahin orang, lo tampak bahagia di luar tapi di dalam nggak," ucap Adrian serius.

"Jangan muji gue terlalu berlebihan," balas Aurel.

"Gue gak muji lo tapi ini fakta dari apa yang gue liat Rel. Dan cowok yang udah sia-siakan lo bodoh banget."

"Dia gak terlalu brengsek, gue tau dia nyembunyiin sesuatu dari gue saat mereka berdua menghianati gue." Aurel mencoba mempercayai ucapan Rendy beberapa hari yang lalu saat di halte.

Kebohongan yang membuat Aurel penasaran tentang Ririn, Fakta Ningrum membencinya ada kaitannya dengan Ririn dan alasan Rendy melakukan itu dengan terpaksa.

"Semua cowok bahkan suka sama lo Rel, tapi lo gak nyadar," kata Adrian.

"Apa cowok itu termasuk lo juga?" Tanya Aurel memberanikan diri.

Entah apa yang di pikirkan Aurel hingga keceplosan menanyakan itu terhadap Adrian. Dia berharap kalau cowok itu juga menyukainya.

Jantung Adrian berdegup kencang saat pertanyaan Aurel begitu menohok di hatinya. Adrian tak tau harus menjawab apa.

"Gu..gue kita kan teman, ya jelas gue suka sama lo lah," senyum Adrian menutupi kegugupannya.

"Hanya teman Rel gak lebih," batin Aurel merasa kecewa.

"Gue takut Rel kalau sampai gue jatuh cinta sama lo. Jujur, pertama kali kita ketemu gue merasa ada yang aneh sama perasaan gue, selama di dekat lo gue nyaman tapi gue gak mau kalau rasa nyaman gue adalah rasa cinta gue ke lo, gue takut," lirih Adrian dalam hati.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang