Part 01

14.6K 1.1K 101
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

"Eommoniem!"

Chanyeol mendekati seorang perempuan beruban, dengan cekatan, dia meraih barang tentengan perempuan tersebut.

"Chanyeol-ah!" perempuan itu terlihat senang dengan kedatangan Chanyeol. "Kenapa tidak masuk?"

"Saya sudah masuk, hanya saja... eommonie terlalu lama, jadi saya menunggu di luar."

"Tadi banyak pembeli, sampai lupa waktu."

Chanyeol tersenyum kecil.

"Aigo... Hah!" perempuan itu duduk di depan rumahnya, dia terlihat kelelahan. Sedangkan Chanyeol menyimpan barang yang di tenteng wanita tadi ke dapur.

Dari pintu dapur, Chanyeol menatap perempuan tua itu. Perempuan itu sudah menjadi ibu kedua baginya sejak sekitar dua belas tahun ini. Tepatnya sejak dia mengenal Kang Mi Rae.

Chanyeol mengambil segelas air dan membawanya pada perempuan tua itu.

"Kau tak perlu repot kesini kalau sedang sibuk dengan pekerjaanmu Chanyeol-ah."

Chanyeol tersenyum kecil, "Meski sibuk, saya akan menyempatkan waktu untuk kesini. Mengunjungi anda, eommoenim."

"Hah!" perempuan beruban itu membuang nafasnya perlahan.

"Bagaimana kabar eommonie?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja Chanyeol-ah."

"Punggung eommonie masih sering sakit?"

"Namanya orang tua, pasti sering sakit." perempuan itu tersenyum kecil, sebuah senyum yang mengingatkan Chanyeol pada seseorang yang sampai saat ini masih dia simpan kenangannya di dalam ingatan dan hatinya.

Chanyeol mengambil sebuah paper bag putih tak jauh dari tempatnya duduk.

"Saya membawa beberapa obat herbal. Anda bisa menyimpannya dan meminumnya saat merasakan sakit."

"Kenapa kau selalu repot seperti ini? Yang kau kirimkan terakhir, belum habis."

"Tak apa, jadikan ini sebagai persediaan."

Perempuan itu menepuk pelan lengan Chanyeol.

Mereka kemudian saling diam. Ibu dari Kang Mi Rae, istri Chanyeol, tampak menerawang jauh ke langit. Di hamparan langit biru itu, dia seakan bisa melihat sosok yang selalu dirindukannya, putri semata wayangnya serta suaminya.

Sedangkan Chanyeol, dia tampak memperhatikan keadaan sekitar rumah, dalam  angannya, dia membayangkan, dulu disini Mi Rae dilahirkan dan dibesarkan. Tempat ini tentunya menjadi tempat paling nyaman untuk wanitanya itu. Ditempat ini pula, pada akhirnya sang istri kembali.

Ya, Mi Rae di makamkan di tempat yang tak jauh dari rumah orangtuanya ini.

"Chanyeol-ah!"

"Nde eommonie."

"Jangan terlalu merasa bersalah atas kepergian Mi Rae."

Chanyeol menunduk dalam sembari memainkan lensa kameranya.

Bagaimana dia tak menyalahkan dirinya sendiri. Andai saja pagi itu dia konsentrasi, mungkin kecelakaan itu tak terjadi. Dan saat ini, dia mungkin masih ditemani istrinya juga anaknya.

Tapi....

Pagi itu mereka hendak bertolak ke Daegu, ke rumah ini. Dari Seoul, mereka berangkat sekitar pukul empat pagi. Berharapnya ketika tiba di Daegu tak terlalu siang.

(End) My HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang