Kisah Kedelapan

148 14 1
                                    

Lantunan musik yang memekakkan telinga bersamaan dengan sorak sorai penonton terdengar dari dalam cafe milik Satrio. Bahkan, suaranya bisa terdengar sampai beberapa meter sebelum Senja menginjakkan kaki di depannya.

Malam itu cafe memang ramai, tidak hanya akan ada penampilan dari 5ISLE, tapi beberapa band lain akan tampil menghibur. Kini langkah kaki Senja sampai di lokasi. Berbaur dengan keramaian, mencari jalan tempat yang kosong.

Beruntung, baru saja ia duduk dengan tenang, 5ISLE menaiki panggung kecil yang disediakan.

Senja lantas menyunggingkan senyumnya, memfokuskan pandangannya pada sang vokalis utama yang kini tengah memegang gitar. Bahkan sesekali gadis itu merekamnya.

Sorak sorai dari penonton wanita terdengar memekik kala penampilan mereka berakhir 3 menit kemudian.

Senja segera berjalan menuju 'backstage' begitu kelima pemuda tadi turun panggung. Ia hendak menemui Satrio. Baru saja akan berbelok menuju ruangan 5ISLE, Senja berhenti begitu melihat Satrio tengah mengobrol dengan seorang gadis yang baru ia lihat.

Ekspresi keduanya tak dapat dijelaskan, Satrio memandang wanita itu tanpa berkedip sementara teruni di hadapan pemuda itu tampak tersenyum penuh kerinduan.

Entah kenapa, Senja merasa risih dengan tatapan keduanya. Ia tidak suka cara Satrio memandang gadis bersurai hitam tersebut.

Tanpa berniat kembali melanjutkan niatnya, Senja segera balik badan. Ia memutuskan untuk pulang lebih awal.

[ WhatsApp From Satrio ]

√ Tadi aku liat kamu deh di cafe
√ Kok sekarang ga ada?

Beberapa menit setelah sang puan mendapatkan taksi Satrio mengiriminya pesan.

[ WhatsApp To Satrio ]

√ Pulang duluan
√ Besok aku masih ada kerjaan

Begitulah isi pesan balasan Senja. Sementara di sisi Satrio, pemuda itu hanya bisa mengerutkan kening heran. Seingatnya, Senja tak memiliki jadwal apapun besok.

"Senja ga kesini, Yo?" tanya Dony yang kebetulan menatap Satrio.

"Ngga, ada kerjaan katanya," jawab Satrio yang kini sudah beranjak dari duduknya. Hendak kembali mengatur penampilan-penampilan band selanjutnya.

Beberapa hari setiap Senja berkunjung, pasti gadis tersebut ada di sana. Menemui Satrio.

[ WhatsApp ]

√ Ja, kamu ga dateng lagi?

Begitu isi pesan Satrio saat menyadari sosok Senja tidak muncul di cafenya. Bukannya tidak datang, Senja selalu mampir ke sana. Namun, saat menemukan Satrio dengan wanita tadi, ia memutuskan untuk pulang dan tidak jadi menemui sang pemuda.

[ WhatsApp ]

√ Lagi ga mood, Yo.

Membaca balasan pesan Senja membuat Satrio menghela napasnya. Tidak biasanya sang puan melewatkan penampilan-penampilan 5ISLE.

"Senja, ya?" Suara Mahendra terdengar memecah keheningan ruangan 5 pemuda itu. Mendengar nama wanitanya disebut lantas membuat Satrio mengalihkan pandang dari ponsel.

"Iya," jawabnya singkat.

"Dia tadi ada. Pas liat lo sama Ayu, langsung cabut," ujar Mahendra dengan santainya sambil mengunyah snack yang ia miliki.

Merindukan Senja | Park SungjinWhere stories live. Discover now