Bocah ini anak siapa?

247 10 1
                                    

Dua bocah yang unyu ini udah cakep baru aja mandi. Biasanya mereka bakal mengacak kamarku kalau dibiarkan terbuka.

"Unda..."

Pekikan keduanya sangat tidak nyaman di telinga.

"Unda..."

"Ada apa ya teriak begitu!" Kataku kesal

Kemana tuh bocah, perasaan baru aja deh di teras rumah. Memang kedengaran ada suara mobil yang baru parkir. Aku cemas, meski mereka bukan anakku tapi setidaknya aku peduli sama mereka.

"Mami....." Teriak kedua bocah

"Lisa?" Aku kaget

Jadi mereka anak Lisa? Oh my Gosh! Selama ini aku pikir mereka anak Indra.

"Apa kabar kak?"

"Baik" Sambil garuk kepala, merasa ga yakin, aku nanya ke Lisa, "Mereka anak kamu?"

Lisa tersenyum "Iya kak, bang Indra selalu kesepian, jadi tiap akhir pekan anak-anak memang nginap disini. Dan ada sekitar seminggu aku ada pelatihan di Jakarta, jadi aku minta Abang jagain mereka."

"Oh"

"Tenang aja Kak, Bang Indra masih available, meski rada tua ya?"

Aku bengong, masih belum yakin aja. Kenapa dari kemaren Indra ga ngasih tau, kesal deh!

"Napa Lo manyun?"

"Kenapa ga ngasih tau kalo anak-anak itu bukan anak kamu."

"Anak adikku juga anakku kan? Di sisi mana aku bohongi kamu!" Indra tau Vanya dongkol.

Lisa ternyata sudah pulang membawa kedua anaknya. Indra jadi kesepian, karena biasanya kedua bocah itu bakal ngoceh, berebut perhatian darinya.

"Hallo Raline?"

Baru aja mulai jatuh cinta, udah hancur berkeping-keping, hiks...

Indra memang sedari dulu ga bisa move on dari Raline, tapi dia juga bodoh, setelah sekian lama masih saja mencinta orang yang sama.

Raline yang cantik, bahkan kecantikannya menyerupai bidadari yang ada di dongeng, oh sungguh sulit lepas dari pesona itu tentunya.

Aku yang bodoh, rutuknya

"Kalau memang sudah ga ada rasa, kenapa dia harus selalu membayangi kehidupan ku!"

"Ga usah menyalahkan diri, aku memang sama denganmu! Kita berdua gila karena cinta!" Indra seenaknya nyelonong ke kamarku.

"Ngapain kamu?!" Vanya kaget

"Sedang berusaha jujur dengan keadaan, Nya... percayalah aku sangat mencintaimu! Tidak ada Raline di hatiku!"

"Kau bohong!"

"Untuk apa aku bohongi kamu, apa untungnya buatku, harus nungguin kamu 5 tahun di negeri orang hanya untuk mendapatkan cintamu?! Bukankah ini sebuah kebodohan untuk seorang pria mapan sepertiku!"

"Kamu seenaknya ngomong gitu tanpa ada pembuktian!"

"Pembuktian?"

"Iya, aku mau bukti, tidak sekedar kata-kata!"

Indra menghela nafas

"Baiklah" Indra pergi

Jantung oh jantung, hampir copot karena penuturan Indra.

Aku segera mengunci pintu.

Tbc

Bingung mau lanjutin ceritanya












Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Nov 01, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Abang❤️KakakDonde viven las historias. Descúbrelo ahora