Pacar? - 4

77 11 8
                                    

     Seperti biasa, pagi hari berangkat sekolah siangnya pulang. Terlalu monoton bukan, begitulah kehidupan jomblo yang haqiqi ngenesnya.

     Dipagi hari yang cerah seperti ini Sam memasang muka kusut seperti baju belum disetrika, memang dasarnya nggak mandi jadi tambah jelek aja tuh muka.

     Gimana mau mandi, dia aja baru cuci muka udah di teriaki oleh Fiya. Karena soal uang kemaren yang ia salah ambil dan belum dikembalikan, bukan dia nggak mau ngembaliin cuma saja ia tak punya duitnya. Udah jomblo, jelek, kere pula. Sabar ya Sam.

     "Woy Sam," niat hati Rio ingin mengejutkan Sam tapi sayang ia tidak terkejut.

     "Sam lo kenapa? Kerasukan jin duda lo?" ujar Rio ngawur membuat Sam tak menanggapinya.

     Sam pun menatap Rio tajam, gara-gara Rio ia jadi amukan Kakaknya.

     "Kenapa sih nih anak?" Rio pun hanya garuk-garuk ketiaknya yang gatal, "Bodo amatlah," Rio malah meninggalkan Sam tak peduli.

     Rio yang melihat Lila langsung terbelalak dengan hati yang berbunga-bunga.

     "Lila," panggil Rio membuat Lila hanya menoleh dan terus melanjutkan jalannya, Rio pun menjajarkan jalannya.

     "Sorry Rio gue buru-buru," Lila pun langsung segera meninggalkan Rio.

     "Rio bayar lo!" tagih Sam yang udah gedek dengan tingkah Rio.

     "Yaampun baru juga gue kemaren pinjem," tuturnya.

     "Masalahnya itu duit Kak Fiya bukan duit gue, kalo gue nggak balikin sekarang bisa mati diamuk gue," curhat Sam dengan sedikit emosi.

     "Ya trus gimana duitnya udah dipake? Dan sekarang gue lagi nggak punya duit lagi," sarkas Rio dengan nada yang frustasi.

     "Sorry Sam untuk kali ini gue blom bisa bantu, gue ke kelas duluan ya Sam," Rio pun berpamitan meninggalkan Sam yang kini sedang berpikir keras, bagaimana caranya pulang tapi tidak diamuk oleh Kakaknya.

     "Ah sial, gimana dong nih gue?" Sam pun hanya bertanya pada dirinya sendiri, mau tanya ke rumput bergoyang percuma, tettap nggak bakal ada jawaban sama sekali.

     "Sam masuk! Masih di sini aja kamu," tegur Pak Guru berkacamata yang melihat Sam berdiri seorang diri, sambil berbicara pun sendiri, sungguh mengenaskan.

     "Eh iya Pak," Sam pun langsung berlari menuju kelasnya.

     "Jaman sekarang anak-anak pada edan."

***

     Pelajaran pertama sekarang bagian olahraga untuk kelas Lila.

     "Sa udah belom? Lama banget sih," teriak Rifa dari luar kamar mandi menunggu Saila berganti baju.

     "Bentar, eh copot tuh kan copot ah anjir," Saila heboh sendiri.

     Sedangkan Lila yang juga sedang menunggu Saila hanya bersandar di tembok, ia seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Baru kali ini Lila keliatan punya otak untuk berpikir.

     "Lil lo kenapa? Kaya ada masalah gitu," ujar Rifa bingung melihat ekspresi Lila yang tak seperti biasanya.

     "Gak kenapa-napa kok," Lila berusaha tersenyum, namun Rifa sebagai sahabatnya dari kecil tidak akan bisa dibohongi oleh senyuman palsunya, apalagi yang tak ada manis-manisnya sama sekali.

     "Jangan sok kuat deh lo, gue tau lo ada masalah lo bisa cerita ama gue, gue kan sahabat lo," cerca Rifa yang tak suka dengan Lila, karena tak terbuka kepadanya.

JOMBI (JOMblo BIadab)Where stories live. Discover now