스물넷 (Twenty Four)

779 74 13
                                    

5 years later...

Hampir tidak ada yang berubah dalam hidupku setelah Taehyung pergi. Aku menjalani hari-hari seperti biasa, menyelesaikan sekolahku di Tokyo Institute of Technology dan kembali ke Seoul setelah mendapat gelar cumlaude. Awalnya Tante Yoona tidak mengizinkanku sekolah di sana, tapi begitu tahu aku mendapat tawaran beasiswa dari sana, Tante Yoona langsung mengizinkan. Aku mendapat nilai sempurna di sana dan sekarang aku bekerja sebagai dosen di salah satu universitas ternama di Korea Selatan.

Jika kuingat-ingat, ada satu temanku yang sudah menikah. Dia adalah Nayeon. Nayeon menikah dengan Yoongi setelah enam tahun pacaran. Pernikahan mereka sudah memasuki tahun kedua, sekarang Nayeon sedang mengandung anak pertamanya. Aku heran kenapa Yoongi yang hobi tidur itu bisa bertahan enam tahun bersama Nayeon yang selalu rempong itu.

Kalau Seulgi, kabarnya ia akan menikah hari ini. Dan tentu saja pasangannya adalah Park Jimin, lelaki yang selalu Seulgi dambakan sejak SMA. Aku bertanya-tanya apakah Jimin akan tahan satu rumah dengan Seulgi yang galak dan sarkastik itu.

Sekarang aku sedang berdiri di depan cermin sambil mematut diri. Aku hanya memastikan apakah gaun yang aku pakai ini pantas untuk dipakai saat menghadiri pernikahan. Aku memakai gaun putih pendek dan heels cokelat. Aku membiarkan rambut cokelatku tergerai bebas.

Ponselku berbunyi, menandakan ada panggilan video yang masuk. Aku mengambil ponsel, dan langsung menggeser tombol hijau. Sesaat hanya hitam, tapi kemudian aku melihat Nayeon di sana.

"Hai, Sowon! Kau masih di apartemenmu?" tanyanya.

"Ya, aku masih di apartemen. Aku baru mau berangkat," jawabku sambil menyampirkan tas selempang di bahu kananku.

"Cepatlah, acaranya sudah mau mulai. Seulgi sedang dirias, dia cantik sekali," kata Nayeon.

"Dimana suamimu?" tanyaku.

"Oh, Yoongi? Dia sedang mengobrol dengan temannya yang diundang juga kesini. Lalu apa yang kau tunggu? Cepat ke sini!" kata Nayeon.

"Iya-iya, kau cerewet sekali," kataku sambil memutar bola mata. "Dah."

Panggilan terputus. Aku segera berjalan keluar dari gedung apartemen dan mencegat taksi di depan.

"Tolong antarkan ke Sweet Wedding Hall," kataku kepada sang supir ketika sudah duduk di bangku paling belakang.

Taksi mulai berjalan menuju tempat pernikahan. Aku menghela napas dan menatap keluar kaca mobil. Pikiranku melayang ke dalam memori lima tahun yang lalu. Ketika Taehyung berjanji padaku akan kembali, aku sangat memercayainya. Sampai sekarang aku masih menunggunya untuk kembali, dan saat ini pun aku masih mencintainya, sebesar cintaku saat awal mencintainya, sebelum ia membuatku terluka.

Ponselku bergetar. Aku langsung membukanya dan ternyata itu pesan LINE dari Nayeon. Nayeon mengirim fotonya dan Seulgi yang sudah dirias dengan riasan pengantin. Di bawahnya tertulis; Cepat datang atau aku akan membunuhmu! -Seulgi galak.

Aku tertawa kecil, kemudian mengetik balasan.

Aku sudah dalam perjalanan. Mungkin lima menit lagi sampai
10.23 AM
Read

Aku akan benar-benar menghitung mundur lima menit. Kalau lebih dari itu, kubunuh kau.
10.24 AM

Aku tertawa, bersamaan dengan taksi yang mulai berhenti. Gedung pernikahan ada di depan mata. Aku membayar ongkos, kemudian turun dari taksi dan masuk ke hall itu. Begitu masuk, aku langsung disambut oleh Nayeon dan suaminya.

"Hai, Sowon! Lama tidak bertemu!" katanya. Kami berpelukan. Aku juga tersenyum dan membungkuk kepada Yoongi.

"Bagaimana kabar kalian? Nampaknya baik-baik saja bukan?" tanyaku.

HIDDEN FEELINGS | taehyung.sowonWhere stories live. Discover now