Gerilya Media

132 2 0
                                    

Sesampainya di Rumah Makan, Iis langsung mencolokkan kabel HP-nya. Dibukanya fan page Info Seputar Presiden. Senyum mengembang di wajahnya melihat 65 likes bertambah. Ia kemudian mempromosikan link ISP ke facebook page PDIP. Sejak awal karirnya, Jokowi berada di bawah bendera partai PDIP, Iis optimis dia akan mendapat banyak pendukung baru dari followers page PDIP.

Mata Iis langsung menangkap berita di sebuah status temannya, Budi Gunawan dilantik menjadi Wakapolri. Wah! Akhirnya isu yang menjadi polemik besar selama beberapa bulan ini, dan bahkan sempat membuat pendapat masyarakat akan Presiden Jokowi menjadi negatif sudah ada penyelesaiannya! Namun begitu, tetap saja ada yang berkomentar, Jokowi telah dilangkahi, seakan pelantikan Budi Gunawan diburu-buru, mumpung Presiden sedang di luar negeri.

Setiap kali ada isu-isu konspirasi seperti ini, Iis jadi ikut-ikutan tegang, seperti dia sendiri yang punya hajatan. Masih pendek sekali usia pemerintahan Jokowi, masih terlalu dini untuk melihat hasilnya.Tapi dari gebrakan-gebrakan yang dilakukannya, seperti mengangkat Bu Susi sebagai menteri perikanan, seorang pengusaha yang tidak punya gelar dan eksentrik, atau dengan kepiawaiannya menggunakan teknologi untuk menciptakan transparansi sehingga melumpuhkan para koruptur teri maupun kakap, Iis percaya kemajuan negara ini ada pada kecepatan maksimal.

"Presiden sedang sibuk Konferensi Asia-Afrika, jadi pemberitahuannya saya sampaikan ke Pak Mensesneg," kata Badrodin Haiti, pemegang jabatan sementara Kapolri yang ditetapkan Presiden ketika pelantikan Budi Gunawan diundur. Namun, ujarnya, ia sebelumnya sudah bertemu dengan Jokowi untuk membahas ihwal calon Wakapolri.

Di taut berita lain, Presiden Jokowi membenarkan Badrodin sudah pernah membicarakan pemilihan Wakapolri. Namun ia hanya tersenyum ketika ditanya apakah nama Budi Gunawan disebut dalam pertemuan itu. "Sudah bertemu, saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk melakukan konsolidasi kelembagaan," ujarnya.

Konsolidasi kelembagaan. Apa itu artinya? Iis tidak mengerti. Biarlah, ia yakin, bukan ia saja yang tidak mengerti. Entahlah politik yang melatarbelakangi kejadian ini, yang sudah, ya sudah. Bagi rakyat kecil seperti dirinya, dan beratus-ratus juta rakyat Indonesia lainnya, isu-isu politik di belakang layar itu tidak akan berdampak apa-apa pada kesejahteraannya. Yang ia inginkan hanyalah supaya Pak Presiden bisa menjalankan tugasnya, program-programnya, supaya ia juga bisa menikmatinya.

"Ketidakadilan global juga tampak jelas ketika sekelompok negara menolak perubahan realitas yang ada. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang."

Iis menggeleng-gelengkan kepala sambil cengengesan melihat liputan pidato Presiden Jokowi di pembukaan Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta. Di tengah-tengah berita gono-gini di dalam negeri, Presiden Jokowi masih sempat menyentil para pentolan ekonomi dunia dalam konferensi internasional tersebut. Wong ndeso yang kerempeng ini, memang nyalinya luar biasa!

Langsung saja dia unggah satu foto, satu saja, tidak banyak-banyak. Ini sudah dekat akhir bulan, kalau banyak foto, banyak memakan pulsa, dan itu berarti ia harus keluar duit.

Arrghh!! Benar saja! Sekarang batere-nya sih memang full, tapi pulsanya sudah mau habis lagi. Iis menggeram dan membuka dompetnya. Untung masih ada beberapa lembar ratusan ribu.

"Arep meng endi, Is? Tembe butul koh arep lunga maning? Apa ana sing ketinggalan nang umah?" *16) tegur Bapaknya yang sedang meracik bumbu masakan.

"Mau beli pulsa, Pak. Sudah mau habis."

Siswandi menggeleng-geleng, "Is, Is... duitmu entek nggo dolanan HP tok. Pada baen karo wong ngerokok? lah ko kuwe duite nggo internetan tok. Mbok ditabung kena nggo tuku keperluane Yunita"*17)

Di Pojok Warung Bakmi ~Kisah Founder Fan Page Info Seputar Presiden~Where stories live. Discover now