Seluruh orang menatap pintu yang baru saja terbuka.

"Baiklah. Karena orang yang berkepentingan sudah datang, langsung saja kita mulai" Ucap Mr. Jeffy tidak sabar karena waktunya terbuang sia sia.

Sera langsung berjalan ke tengah lapangan dengan perasaan gugup karena bagaimana pun juga kekuatan fisik maupun mental nya saat ini adalah umur anak kecil.

"Masih ada waktu untuk mundur" Ucap Mr. Jeffy meremehkan Sera dengan tatapan mengintimidasi.

"Tidak" Jawab Sera tegas tidak memperdulikan ucapan Mr. Jeffy.

"Jadi, peraturannya adalah... Siapapun yang jatuh atau keluar dari area pertama kali akan kalah sedangkan yang tidak jatuh atau tidak keluar dari area akan menang. Ingat! Jika kalian menginjak garis batas area atau kaki kalian tanpa sengaja menyentuh luar area maka kalian dinyatakan kalah. Jika salah satu ada yang mengatakan menyerah maka pertandingan akan berakhir. Mengerti?" Jelas Mery serinci rinci nya.

Kedua pihak pun mengangguk kan kepala mereka mantap sambil menatap Mery unuk segera dimulai.

"3...2....1.... Mulai!" Teriak Mery langsung disambut sayatan pedang dari Mr. Jeffy ke arah Sera yang masih diam di tempat.

Srat

Untuk saja Sera langsung menghindar dengan cepat karena jika Sera telat sedetik maka sudah bisa dipastikan Sera akan berlumuran darah karena Mr. Jeffy mengincar kepala Sera.

"Ho... Ternyata bisa menghindar?" Tanya Mr. Jeffy dengan remeh.

Sera tidak menjawab melainkan merapalkan mantra.

"Jangan terlalu serius! Ingat, kalian berdua itu beda level" Ucap Mr. Zev yang ikut menonton pertandingan dan merasa khawatir karena bagaimana pun juga Mr. Jeffy dan Sera bagai langit dan bumi.

Mr. Jeffy tidak memperdulikan ucapan Mr. Zev dan lebih memilih memikirkan strategi yang bagus untuk mengalahkan Sera secepatnya.

Karena Mr. Jeffy yang terlalu lama memikirkan strategi, Sera sudah tidak ada di depannya lagi. Mr. Jeffy mencari cari dimana keberadaan Sera namun nihil.

Srek Slashh

Tiba tiba saja Sera muncul dari belakang Mr. Jeffy dengan harapan dapat menyayat tubuh Mr. Jeffy namun karena Mr. Jeffy terampil, ia langsung menghindar dan hanya beberapa potongan rambutnya saja yang terpotong.

Sera mengambil langkah mundur tetapi tetap mengawadi Mr. Jeffy yang sepertinya memiliki ide untuk mengalahkan Sera.

Sera sekilas melihat senjatanya. Tidak ia sangka bahwa Sera dapat memanggilnya.

"Jadi.. Apa kabarmu, Aster?" Basa basi Sera merasa tidak percaya bahwa ia dapat memanggil Aster dengan kondisinya saat ini.

"Haha.. Lebih baik kita hentikan pembicaraan ini, kita harus memenangkan pertandingan ini" Ucap Aster dalam wujud senjata.

"Ya, kamu benar. Kita harus mengalahkan nya lebih dulu" Setuju Sera sambil mengangguk anggukkan kepalanya membuat Mr. Jeffy yang melihat Sera merasa sedikit aneh. Ya, tidak ada yang bisa mendengarkan suara Aster jika tidak diberi sihir terlebih dahulu. Makanya jika dilihat orang, Sera mengoceh sendiri layaknya orang gila.

"Aku yakin kamu sudah tau. Aku tidak bisa mengeluarkan seluruh kekuatanku karena kondisi mu saat ini dan lagi dengan mematrealisasi aku, sihirmu akan terkuras banyak. Dan aku yakin, aku tidak bisa lama lama dalam wujud ini" Jelas Aster panjang lebar berharap agar pertandingan lebih cepat.

Frontyius AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang