CHAPTER 02 - The Disclosure

4 0 0
                                    

[HAVEN – 04.56 A.M]

"Sudah jam segini ternyata... cepat sekali," Sakuya sambil melihat pada jam dinding di sebelah kiri, dekat pintu masuk. "Padahal cuman melumpuhkan dia dan pergi ke rumah sakit."

Kemudian, dia menghabiskan minumannya pada gelas.

"Ahhh...."

"Sakuya... apa kau mau tambah lagi?"

"Tidak, Kimono-san. Aku mau tidur."

"Oh, baik. Segeralah tidur nak, sudah jam segini."

"Ya...."

Lalu ia berdiri dari bangku dan berjalan melewati Skyper yang sedang menanyai Wakkana.

"Oi, Skyper... dia juga harus segera tidur."

"Iya, aku mengerti, Sakuya. Sebentar lagi kami selesai."

"Baguslah.... Kalau begitu aku tidur dulu."

Sakuya berjalan terus sampai di depan Haruna yang sudah tertidur di aras meja bundar.

"Haruna... oi, Haruna...."

Haruna digoyang-goyangkan, tapi tetap tidak sadar.

"Haruna... ayo pindah ke kamar."

"Hmm~ bentar~"

"Ayo...! Hahh...." "Apa ini yang harus aku perbuat?"

*sreet*

Yang dilakukan Sakuya adalah mendudukkan adiknya, mencoba mendekapnya untuk digendong ala bayi, tetapi terlalu berat. Sakuya tak sanggup.

"Aduhh... kau bertambah berat lagi, ya?"

"Hm~? Hmm~"

Haruna mengigau saja

Kemudian Sakuya memposisikan kembali dengan benar untuk dapat digendong di punggungnya. Untuk mengangkatnya saja muka Sakuya sudah kelihatan keberatan. Yah namanya saja menggendong dalam keadaan 'mabuk' mimpi memang butuh perjuangan. Lalu dengan susah payah, ia membawanya sampai ke dalam kamar mereka.

*sret*

Haruna tiba di atas kasurnya dan diselimuti oleh Sakuya.

"Banyak goncangan tapi tetap saja tertidur. Semoga mimpi indah, Haruna."

Setelah melihat adiknya dibaringkan, lampu kamar dimatikan dan dia keluar dari kamar adiknya.

"Hooaamm~" "Sudah waktunya."

Dia pun masuk ke kamarnya sendiri yang berada di sebelah kamar adiknya. Duduk dulu di atas kasur, menguap sekali lagi, dan...

"Selamat tidur...."

*bluk*

Sakuya membaringkan badannya di atas kasur.

"..." "Eh?" "Aku lupa mematikan lampunya." "Ahh... dasar...."

*klek*

Begitu lampunya mati, dia kembali ke kasurnya dan merasakan dinginnya musim dingin.

"Selamat tidur...."

Kembali dia mengucapkan kata-kata yang sama.

*ngook~ngook~*

Baru berbaring beberapa menit sudah mengorok. Namun tiba-tiba pintunya...

*dok-dok-dok*

Diketuk oleh seseorang.

"Heeehhhh~ siapa lagi nih...."

unwanted「不要な」Onde histórias criam vida. Descubra agora