Sempurna

17 4 0
                                    

Devil - Super Junior

****

"Lo langsung balik Bar ?" Tanya Yosef sambil menupuk bahuku.

Aku pun menoleh ke arah Yosef sambil terus merapihkan alat-alat tulisku."enggak Sef, gue mau cari Khinan dulu"

"Khinan ?" Yosef bertanya heran. "Dia bolos ? Gue fikir dia emang beneran gak masuk"

Aku hanya mengangguk saja seolah Pertanyaan Yosef tidak membuatku semangat untuk menjawabnya.

"Mau gue temenin nyari ?" Tawar Yosef dengan tersenyum ramah sekali.

Aku bangkit dari kursiku dengan memakai Tas selempang kesayanganku itu aku tersenyum ramah."enggak usah, ilmu lo belum sekebal gue Man!"

"Lo kok Tahan sih ?"
"Itulah uniknya cinta"

Yosef menggeleng-gelengkan kepalanya dengan heran dan tatapan yang sulit sekali di artikan. "Lo terlalu baik untuk cewek gila kaya dia Bar."

"Dan gue terlalu beruntung punya cewek gilak kaya dia Man" jawabku sambil tersenyum.

Aku tidak suka siapapu  menjelek-jelekan Khinanku itu. Bagiku, seburuk apapun tingkahnya, dia tetap istimewa bagiku. Cintailah orang lain dari sudut yang berbeda maka kita akan mengerti bagaimana manusia itu bisa mudah membuat kita jatuh cinta. Itulah prinsipku.

"Bar!" Aku menoleh ke arah suara yang terdengar sangat lelah karna terlihat habis berlari dengan tergesa-gesa, tanpa menunggu jawabanku dia berkata. "Cewek lo! Di lapangan parkir gedung B"

Baiklah, aku tau jika Jefri sudah berkata to the point seperti itu artinya masalah sudah di depan mata. Karna beberapa menit sebelumnya Aku memang meminta Jefri untuk mencari tau keberadaan Khinan. Dan benar saja belum sempat bertemu tapi masalah sudah datang.

Tanpa fikir panjang aku berlari menuju lokasi bersama Jefri dan meninggalkan Yosef dengan terburu-buru.

****

"Udah siap ?" Tanya Khinan , dan Camilla tersenyum puas tanda semua sudah siap.

Khinan dan Camilla memang sangat senang melakukan hal-hal aneh. Membuat Kampus runtuh dan menjadi pusat perhatian adalah cara mereka agar dikenal banyak orang. Memang alay, tapi bagi mereka itu menyenangkan.

Sambil menunggu para Mahasiswa datang ke lapangan tersebut Khinan dan Camilla menjelaskan kepada korbannya apa saja yang harus dia lakukan. Dan ya, kali ini ketua komunitas Jurnalis adalah sandraan mereka.
Fina, adalah gadis malang yang harus mengikuti semua kemauan dua wanita itu, dilapangan itu sudah terdapat dua sound sistem beserta dengan 2 buah mic. Persis seperti akan mengadakan hiburan gratis dadakan. Dan Fina ditugaskan untuk mengabadikan momen tersebut dengan kameranya.

Dan setelah semua mahasiswa kumpul mereka bersiap pada posisi masing-masing dengan muka yang serius tapi penuh tawa di dalam hatinya.

"WOI KHINAN LO BEDUA MAU NGAPAIN LAGI NIH! KITA-KITA MAU PADA BALIK TAPI PINTU PARKIRAN DI TUTUP DAN KITA DI SURU KUMPUL DISINI. PENTINGNYA ELO KAN RECEH PASTI." teriak seorang laki-laki jangkung dengan memakai hoodle berwarna merah itu.

"Sory nih temen-temen, kita terpaksa banget gini. Karna kita dapet amanat penting dari Hamba Allah" dengan tersenyum sangat manis Khinan bicara sangat lembut di mic  itu.

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang