{Q}

14 3 3
                                    


Happy reading guys...........

Matahari bersinar dengan cerah membuat pagi yang indah dihari senin,Seperti kebayakan siswa SMA biasanya Arshi berangkat bersama dengan Tina, arah rumahnya memang berlawanan tapi kedua sahabat iu memang berencana untuk berangkat bersama.


“Jadi lu…berhasil batalin pertungan Zahra?”

“Yup….” Jawab Arshi, gadis cantik itu sibuk dengan ponselnya.

“Berarti balas dendam lu udah berhasil dong?” Tanya Tina.

“Belum…mereka masih dijodohin dan pertunangannya hanya diundur” Arshi mengantongi ponselnya ia mengalihkan pandangannya keluar kaca bis.

“Ya…gak papa kan baru percobaan pertama, nanti juga lu pasti berhasil ler”

“Njir….jangan Panggil gue iler!” Arshi mendorong bahu sahabatnya.

“Emang elu…ileran kan?” goda Tina, cewek tomboy itu menjawil dagu sahabatnya.

“Utukan dulu, sekarang gue sebelas duabelas sama Kendal jenner” Arshi tersenyum mengoda kearah Tina.

“Kendal jener jidatlu jenong!” Tina mendorong jidat Arshi sampai kepala cewek itu kejeduk kaca bis.

“Sakit Anjing” Arshi meneglus kepala belakangnya, sialan nih..si Tina nyeri kepalanya bro….., emang laki bener nih cewek.

“Elah….kejedot dikit aja” saut Tina cuek.

Arshi hanya merengut mendengar perkataan sahabatnya itu, tangannya mengelus elus kepalanya sebelum dengan itba tiba gadis itu tersenyum mengingat dari mana Tina mendapat panggilan sayang kepada dirinya berupa iler.



Flashback

Hari itu cuaca benar benar panas Arshi kecil berjalan disekitar komplek rumahnya dengan cemberut, ia sebal kerena dimarahi papanya hanya kerena ia minta mainan yang dipinjam adeknya, ia juga sebal karena papanya membela adeknya, adeknya itu masih kecil jadi dia yang harus mengalah.

Sebenarnya ia akan dengan senang hati membarikan mainan kepada adeknya, tapi maslahnya itu, mainan yang adeknya pinjam itu pemberian almarhum mamanya,tentu ia tidak akan membiarkan adeknya mengambil mainan itu.Tapi ayahnya yang pilih kasih itu tetap saja membela adeknya.

Gadis it terus berjalan sampai tidak terasa ia sudah berajalan terlalu jauh dari rumahnya, dengan bingung ia memandang kesekaliling,rupanya ia suah sampi ditaman kompleks rumahnya, jauh juga rupanya ia berjalan, Arshi kecil memilih mengistirahatkan tubuh mungilnya dibangku taman.

Pandangannya tertuju pada paman perjual es krim, Arshi mengelus tengorokannya terasa kering, ia snagat haus dan melihat es krim membuatnya tambah haus saja.
Karena sibuk dengan lamunan tentang es krimnya Arshi sampai tidak menyadari saat seorang gadis kecil seusinanya mengahmpirinya.

“Hey…kamu mau eskrim?” gadis itu menyodorkan es krimnya kearah Arshi.

“enggak” Arshi menggeleng, ia memang pingin es krim tapi kata papanya gak boleh nerima apapun dari orang asing.

“kamu bohong, tu…kamunya ngiler” gadis tadi menunjuk bibir Arshi yang basah karena iler.

“Arshi gak ngiler kok!” Arshi dengan sewot menjawab ucapan gadis kecil tadi, tapi tangannya malah ngelap iler dibibirnya.

“iya….Arshi gak ngiler deh, kenalin aku tina” gadis yang memperkenalkan namanya tadi lantas duduk disamping Arshi.

“Aku Arshi” Tina tersenyum melihat Arshi yang menunduk, sumpah…anak disampingya ini kayak boneka yang dibeliin mamanya.

“Ini buat kamu” Tina menyodorkan es krimnya kearah Arshi, ia tau anak ini penengem es krim tapi hanya gengsi.
Dengan ragu ragu Arshi mengambil es krim tadi tangan Tina

“terimakasih” Ucap Arshi tulus, anak itu menggigit es krimnya, Tina tersenyum melihat Arshi yang meringis karena dinginnya es krim membuat gigi Arshi ngilu.

Merasa gemas Tina langsung saja merangkul Arshi, ia mencubit pipi Arshi dengan gemas, didalam hatinya ia berjanji akan menjaga Arshi sebagai seorang kakak.






“Ngapain lu senyum senyum gitu?” Tina bergidik ngeri melihat Arshi yang senyum senyum sendirian, jangan jangan Arshi geger otak lagi gara gara kejedot tadi.

“Kepo lu”





Tet....tet.....tet.....

“San…ke kantin yuk” Dony dengan semangat mengajak Ahsani untuk jajan ke kantin.

“Gak don….males” Jawab Ahsani cowok itu merebahkan kepalanya dimeja.

“Lu…..galau karena perjodohan lu?” kali ini Reza yang bertanya. Saat ini mereka sedang dikelas, setelah pelajaran matematikanya bu Reni, guru galak tapi cantik pake banget.

“Dari mana lu tau?” Tanya Ahsani spontan, dia gak bilang bilang siapaun tentang tanggal tunangannya.

“Da…Dari kakak lu” jawab Reza sedikit terbata, sial dia hampir saja keceplosan. Bisa gawat jika Ahsani sampai tau kalau di sekongkol dengan Arshi untuk membatalkan pertunangannya.

“Ohh….tunangan gue batal karena ini” Ahsani menunjukkan jari manisnya yang dibungkus perban, ternyata kemarin lukanya lumayan dalem.

“kenapa tangan lu san?” Tanya Reza.

“kena beling” Ahsani kembali duduk dengan tegap.

“Dan yang bikin tangan gue kayak gini adalah Arshi” lanjut Ahsani, Dony shok sedangkan Reza pura pura.

“Kok Arshi sih…hubungannya dari mana coba?” Dony maju mendekat.

“Ternayata itu Arshi saudari tirinya Zahra” jelas Ahsani, Dony yang kaget sampai terjengkang dari bangkunya.

“Njir….gak usah lebay juga njing” Reza ngakak sambil menarik kerah baju Dony umtuk berdiri.

Setelah melihat kedua sahabtnya sudah kembali keposisi yang nyaman Ahsani baru melanjuutkan Ceritanya.

“Waktu gue datang kerumah Zahra, disitu gue ketemu sama Arshi karena keget, gue cari kesempatan biar bisa ngomong sama dia, saat gue dapet kesempatan ngomong Arshi kaget waktu liat gue dan dia numpahin teh yang dia bawa jadi gelasnya pecah waktu dia bersihin pecahan gelasnya tangannya malah terluka krena gue panik gue yang mau bantuin malah ikutan terluka” Ahsani behenti mengambil nafas dahulu dan melanjutkan ceritanya.

“Tapi karana kejadian itu gue malah bersyukur, jaru gue yang luka gak bisa pakai cincin jadi pertunagnnya diundur”

Reza dan Dony hanya mengagguk nganggukan kepalanya tanda faham, mereka turut prihatin melihat nasib Ahsani yang mirip kayak sinetron yang biasanya ditonton ibuk ibuk.

“yang sabar ya…bro….., mending kita makan aja deh dikantin” Reza menepuk bahu sahabtnya itu, ia berjalan keluar kelas diikuti Dony dan Ahsani.

Saat ketiga cowok ganteng tadi memasuki area kantin, namun saat baru saja mereka ingin memesan bakso tanpa disangka mereka bertemu dengan Arshi dan Tina yang juga kan memesan bakso, Ahsani yang tidak ingin kehilangan kesempatan segera menarik Arshi, tidak memperdulikan perkataan gadis itu, bahkan ia tetap menyeret gadis itu walaupun Arshi bilang bahwa mereka bukan mukhrim.





TBC.............


Halloo.....reader's ku tercinta........

Gimana kabarnya......sehat? bahagia? baper?

Oke....abaikan yang diatas.

Jadi gini nih guys.....ane itu lagi mau UTS.....dan masih sempetin buat apdate.....jadi ane harap kalian mau kasih apresiasi buat ane....biar bikin semangat ngerjain UTSnya.......ea.......

Caranya mudah kok cuma tekan tanda bintang dan ikon pesannya.....okeh...okeh.......

Siyu....bye bye.....guys.......


Nikung?Where stories live. Discover now