{G}

16 5 0
                                    


Seorang laki laki pauh baya terlihat mondar mandir, sesekali memijat keninganya, sambil mengumankan ocehan kejengkelannya.

“Udah….lah…mas mungkin ahsani sedang badmood” Ratna ibu Ahsani, mencoba menenangkan suaminya,dia sadar tidak baik memaksakan kehendak walaupun kepada anak sendiri, ia juga pernah muda, ia juga sudah merasakan bagaimana perasaan ketika orang tuanya memaksa untuk melakukan seseuatu, ia sadar anaknya itu tidak suka,tapi ia bisa apa suaminya sangat keras kepala, yang bisa ia laukan hanyalah mendo’akan yang terbaik untuk semuanya.

“Benar yang mama katakan, lagi pula ayah terlalu memaksakan kehendak”
saut Fadil.

“diam kamu Fadil, semua ini karenamu, jika kamu tidak menolak dijodohkan, Ahsani pasti tidak harus menggantikanmu”

“Sayang” Ratna mengelus pundak suaminya, berusah menengkan agar tidak mengamuk, ini juga kenapa anak sulungnya malah mincing emosi.

“Ayah….saja yang terlalu serakah, jika ayah sudah puas dengan yayasan sekolah kita, dan tidak haus akan kekuasaan, pasti aku maupun adik gak perju dijodoh jodohin”

Fadil berteriak meluapkan emosinya yang sudah ia pendam, sungguh muak melihat ayahnya yang haus tahta itu, menjodohkan anaknya agar yayasan sekolah mereka semakin terkenal,Waw….sungguh teknik yang hebat.

“Fadil….jaga ucpanmu nak” Ratna ingin menangis saja rasanya ada apa dengan semua orang hari ini, Ahsani yang biasanya penurut jadi berontak, suaminya yang bisanya sabar jadi kasar, dan ini Fadil biasanya gak banyak omong sekarang malah cerewet.

Fadil nyelongong gitu aja mau ninggalin ayahnya yang neriakin dia.

“Fadil mau kemana sayang?”ratna berlari menyusul anaknya yang hampir naik kemotor.

“Fadil mau cari angin ma” tangannya sudah sibuk memasang helm.

“Jangan pulang malem malem ya nak” Fadil tersnyum dan mencium tangan mamanya, mau bagaimanapun suasana hatinya pasti akan langsung membaik begitu mamanya sudah memberikan perhatian.

“Fadil pamit ma, assalamungalaikum”













Keesokan harinya

“Arshi….buruan, gerbangnya mau ditutup”

Tina berteriak memanggil Arshi yang berlari munuju gerbang,dia menahan pak satpan yang ingin menutup gerbang.

“Aduhh….pak satpam ganteng deh…kumisnya baru ya” Arshi ngakak mendengar Tina yang menggoda pak satpam, dia semakin mempercepat laju larinya.

“Tina….ngapain kamu disini?,bukannya baris malah apel sama pak sapam”

"Aduhh...pak, saya nungguin teman saya ini”  Tina memberontak saat pak tono guru paling killer sentero sekolah menariknya masuk kedalam area sekolah.

Melihat itu pak satpam geleng geleng kepala,dasar anak jaman sekarang tingkahnya aneh aneh, ini pasti kebanyakan makan masako.

Tepat saat pintu gerbang tertutup sedetik setelah itu Arshi sampai nafasnya ngos ngosan.

“Hah…hah….pak..ijinin saya masuk ya” Arshi berpegangan pada pagar besi didepannya, sial….bis yang dia tumpangi tadi bannya bocor jadi dia lari kesekolahan dan sialnya lagi masih telat juga.

“Gak bisa dek,kan kamu terlambat” satpam itu menjawab dengan enteng.

“Pleaseee pak…tad ibis yang saya tumpangi bocor” ucap Arshi memelas.

“Heyy…..kalian ikut bapak”bentak pak Tono.

Arshi menoleh kebelakang apa katanya tadi kalian?, perasaan ia tadi sendirian.

tapi begitu ia melihat sesosok cowok yang berdiri diam dibelakangnya,ingin sekali rasanya ia tenggelam didasar laut,vkenapa dia ketemu Ahsani dipagi yang sial ini?.
lengkap sudah penderitaanya.




Disinilah  Arshi sekarang dihukum bediri dibawah bendera sehabis upacara, tenang dia enggak sendiri kok, tapi berdua sama Ahsani, iya Ahsani kan emang naik bus yang sama dengan Arshi, jadi dia ikutan telat deh.

Sebenarnya bisa saja dia lari duluan tapi, mana tega liat gebetan dihukum sendirian, kan sebagai calon imam yang baik ia memilih berlari dengan pelan dibelakang Arshi.

“Kalian ini, sudah tau hari senin itu upacara, tapi masih juga telat,dasar kalian ini pemalas” ucap pak Tono galak, kumisnya yang tebal itu berkedut dua kali, Arshi bahkan bergetar ketakutan saat guru killer itu sudah menenteng penggaris kayu.

“Pak…saya minta maaf pak, tadi saya udah berangkat pagi pagi pak,ehhh….....malah bis yang saya naikin bocor pak” jawab Arshi sekalian curhat.

“saya gak percaya,pasti kalian telat bangun kan,dasar pemalas!”

Sialan baget sih ini guru botak, gak percaya amat,ini juga Ahsani gak belain ngomong juga, dasar….laki laki sadis.

“Ya…allah pak, gak percaya banget sih…tanyain aja tu sama dia” Arshi menunjuk Ahsani disampingnya yang hanya diam saja, gak malu apa tu bocah, orang lagi dihukum ditengah lapangan malah senyam senyum gaje.

“Iya….pak tadi bisnya bocor” Jawab Ahsani kalem.

“Kalian bohong ya, pasti kalian pacaran dulu kan makanya kalian telatnya barengan” tuduh pak Tono, yang sungguh menohok hati.

Arshi hanya menunduk dan diam saja begitupun Ahsani, pak Tono menyimpulkan bahwa opininya tadi benar.

“Kalian diam saja, berarti bapak benar, sekarang kalian berdiiri disini dan hormat sampai jam istirahat pertama,setelah itu bersihkan ruangan aula, pel lantainya,tata bangkunya dan lap kacanya, pokoknya bapak mau lihat aulanya sudah bersih saat istirahat kedua,mengerti?”

“Iya pak”jawab mereka pelan,pak tono melotot kearah mereka sebelum benar benar pergi.

Ahsani terseyum saat mendengar Arshi mendumel tentang betapa klimisnya kepala botak gurunya,gadis itu sangat lucu.

Diam diam Ahsani bergeser kebelakang Arshi saat mendengar keluhannya tentang panasnya Indonesia, menutupi gadis itu dengan bayangan tubuh tingginya.

“Ngapain kamu geser,balik sana!” bentak Arshi.

Sebenarnya dia gak tega mau bentak cowok itu, tapi dia harus ngalkuin ini bukan? Dia gak mau Ahsani terluka, seharusnya Ahsani itu gak boleh suka sama dia, begitupun dengannya, maka dari itu dia harus membuat ahsani menjauhinya agar nanti tidak ada yang teluka lebih parah lagi.

“ aku gak berniat buat nyembunyiin ini dari kamu ar, aku pengen kamu tau juga, tapi aku takut kalau kamu tau kamu bakal ninggalin aku kayak gini,aku tau aku salah, jadi tolong maafin aku”

Mungkin ini adalah kata terpanjang yang pernah ia ucapkan, ia hanya ingin gadis itu membuka hatinya membiarkan ia berjuang untuk cinta mereka, dia akan kuat untuk melawan ayahnya jika Arshi disampingnya, tapi jika begini apa yang bisa ia lakukan?

“Kamu bisa diem gak sih…berisik tau” Arshi menggigit bibir dalamya menahan isakan.

Sejujurnya dia tidak pernah membenci Ahsani, dia hanya membenci takdir yang memuat mereka harus menjalani hubungan seperti ini, ia juga sangat mencintai Ahsani, setelah bertemu dengan cowok itu banyak berubah
ia ingat kembali dengan allah, dia tidak pernah lagi meninggalkan sholat, karena cowok dibelakangnya ini akan mengirimi pesan agar segera sholat, banyak kebagiaan yang dia bawa dalam hidupnya.

Tapi kenapa hubungan mereka serumit ini?

TBC............

Nikung?Where stories live. Discover now