Mingyu tersenyum ramah pada seorang pria yang berdiri di meja kasir. Mengalihkan atensinya ke arah Sohyun yang sedang tersenyum menatapnya.

Kaki panjangnya di langkahkan dengan terburu-buru. Ingin sekali Mingyu cepat-cepat duduk disana dan menemani Sohyun.

"Maafkan aku terlambat." kata Mingyu sembari melepaskan coat coklatnya, dan meletakkan di sandaran kursi sebelahnya.

Sohyun menggelengkan kepalanya, ia hanya tersenyum menatap Mingyu.

Beberapa detik kemudian, pramusaji datang. Mingyu mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang rapih dan jangan lupakan taringnya.

"Coffe latte satu dan ..." Mingyu mengalihkan pandangannya, ia tersenyum kearah Sohyun. "Ice coffe satu"

Pramusaji mencatat pesanan Mingyu dan Sohyun, setelah itu dia pergi meninggalkan pasangan tersebut.

"Apa sudah lama?" tanya Mingyu penasaran. Soalnya ia datang terlambat 1 jam dari janji mereka.

Mingyu harus menyelesaikan meeting sialan itu. Waktu meeting nya bertambah satu jam karena keteledoran sekretarisnya. Uhh benar-benar kacau.

"Hm, sangat terlambat. Aku nyaris saja pulang."

"Maafkan aku, sekretaris ku berulah lagi."

Sohyun hanya bisa tersenyum mendengarnya.

"Memangnya apa lagi yang dia lakukan?"

"Aku sudah bilang untuk membatalkan pertemuan malam ini. Eh dia malah lupa membatalkannya." ucap Mingyu kesal. "Jadi aku harus pergi menemui orang-orang yang hanya menghamburkan uangnya."

Sohyun mengangkat tangannya, menepuk kepala Mingyu dengan pelan.

"Kasihan, pasti lelahnya. ㅋㅋㅋ"

Selalu seperti ini, perlakuan Sohyun kepada Mingyu.

Menepuk kepala Mingyu dan mengucapkan kalimat yang sedikit meledek meski terkesan memperhatikan keadaannya.

Mingyu tak mempersalahkan hal itu. Dia jauh lebih suka, saat tangan Sohyun berada di kepalanya, menepuk dan sesekali menghelusnya.

Layaknya anak balita yang tersenyum saat ibunya menghelusnya.

Hening, keduanya memilih diam dan sibuk dengan isi pikiran masing-masing.

Sohyun mengalihkan atensinya mengamati kafe yang ditempati dirinya bertemu dengan Mingyu. Ia tersenyum menyadari tempat itu masih sama beberapa bulan yang lalu.
Ketika pertama kali Sohyun bertemu dengan Mingyu. Ya, saat dimana Jimin datang menemuinya dan memberikan undangan pernikahannya.

Setelah hari itu, Sohyun dan Mingyu memilih tempat ini untuk bertemu. Berbincang-bincang hal random kemudian pergi ke tempat yang indah.

Saat bersama Mingyu, Sohyun dapat menceritakan dengan leluasa apa yang terjadi padanya satu harian. Hal itu jauh berbeda sebelum dia bertemu dengan Mingyu.

Beruntung Sohyun bertemu dengan Mingyu saat itu. Ia tidak tahu apa yang terjadi jika dirinya tidak bertemu dengan pria surai hitam itu.

Peek - A - BooWhere stories live. Discover now