1

105 1 1
                                    

Pada mendung ini aku bercerita

Bahwa hatiku sedang rapuh

Bahwa dadaku sedang sesak

Bahwa mataku terasa tak mampu membendung air mata lagi

Pada langit kelabu ini aku berkeluh kesah

Bahwa telingaku tak mampu lagi mendengar

Bahwa mataku tak sanggup lagi melihat

Bahwa mulutku tak mampu lagi berkata

Tetesan air langit satu persatu jatuh

Ia masih malu-malu

Begitu pula air mataku

Ia ragu untuk menetes

Awan putih terlihat pucat

Sinar matahari perlahan menghilang

Hanya kelabu yang nampak

Dengan semilir angin yang berubah kencang

Kemana kah aku harus menepi, ketika diriku terombang-ambing

Kemana kah aku harus berlari, ketika langkahku mulai gemetar

Kemana kah aku harus bersandar, ketika bebanku membendung

Langit kelabu, awan putih yang pucat

Dapatkah kau menjawab?

RandomWhere stories live. Discover now