CHAPTER 25. MAKE LOVE

Start from the beginning
                                    

Seharusnya malam tadi adalah malam yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Ia dipromosikan dan menduduki jabatan sebagai manager. Ia merayakannya bersama teman temannya dan seharusnya Violetta ada disitu. Sayangnya, ia justru harus melihat kenyataan pahit saat Xander berhasil menguasai Violetta.

Dom menatap layar ponselnya. Ia lalu membuka media chatnya. Sejak Violetta menghilang, ia berusaha mencarinya. Hingga kini, tidak ada respon. Violetta benar benar hilang dari hidupnya.

*

Violetta menunduk dalam. Mereka masih di dalam mobil sementara mobil sudah terparkir rapi di halaman mansion. Sejak pertemuannya dengan Dom. Violetta tidak banyak bicara. Begitupun Xander. Makan malam yang seharusnya hangat berubah dingin. Tidak ada pembicaraan selama makan malam.

"Kau tahu aku tidak main main dengan ucapanku," celetuk Xander. Ia menatap lurus ke depan. "Jika mau memilih pria itu, maka aku melepasmu. Benar benar melepasmu. Aku tidak akan menggunakan Natasha untuk menarikmu kembali,"

Violetta mengangguk. "Aku tahu," jawabnya singkat.

"Lalu, kenapa kau memilihku? Kau tidak dengar bagaimana dia siap untuk menjagamu?  Jika bersamaku, kau hanya menderita. Aku bukan pria baik, aku brengsek." Balas Xander.

"Hentikan, Xander,"

"Kenapa? Kenapa harus kuhentikan? Bukankah kebebasan yang kau inginkan? Kenapa saat aku memberi kesempatan, membukakan pintu untukmu, kau memilih untuk tetap di dalam?"

"Hentikan.." mohon Violetta. Ia bisa merasakan ada kegetiran dalam suara Xander. Ada ketakutan yang sebenarnya Xander rasakan jika sampai ia memilih Dom dibanding dirinya. Xander begitu kuat, namun ia rapuh.

"Kenapa kau tidak menjawabku?!" Bentak Xander marah. Ia mencengkeram lengan Violetta kasar.

"Xander!" Pekik Violetta keras. Ia menyentakkan tangannya lalu turun dari mobilnya. Ia meninggalkan Xander sendirian.

Ia langsung masuk ke dalam kamarnya, tidak menjawab sapaan yang Sam lontarkan. Sam hanya mampu bertanya tanya apa yang terjadi hingga Violetta semarah itu.

"Dimana Violetta?" Tak lama kemudian Xander masuk.

"Masuk ke kamarnya, Bos." Jawab Sam.

"Oh. Jangan ganggu aku sampai besok pagi," perintahnya. Sam mengangguk. Entah apa yang akan Xander lakukan pada Violetta.

Xander masuk ke dalam kamar Violetta lalu menguncinya. Violetta sudah mengganti gaunnya dengan pakaian tidurnya. Seketika ia menoleh. "Mau apa?" Tanya Violetta ketus.

"Tidur," jawab Xander. Ia melepas jasnya dan melonggarkan kancing kemejanya.

"Ini kamarku," balas Violetta. Ia menatap Xander tajam.

"Lalu? Apa masalahnya?" Xander tampak tidak peduli. Ia melepas kemejanya dan hanya menyisakan kaos dalam abu yang begitu ketat menempel di tubuhnya. Ia juga melepas celana panjangnya. Sebuah boxer hitam tetap bertahan.

Tanpa mengatakan apa apa lagi, Violetta masuk ke dalam selimutnya. Ia tidur membelakangi Xander yang masih berdiri di sisi lain ranjang. Ia memejamkan matanya mencoba untuk tidur.

Lalu, ranjang bergerak. Tangannya menarik bahu Violetta memaksanya untuk tidur menghadapnya. Violetta membuka matanya. Xander menatapnya. Bola mata birunya tampak menawan sekaligus mengerikan.

Xander mengelus pipi Violetta. "Kenapa?" Xander masih menuntut jawab.

Violetta menarik nafas panjang. "Aku sudah berjanji akan mencari tahu bagaimana perasaanku padamu. Aku tidak akan pergi sampai aku tahu bagaimana perasaanku." Jawabnya.

ALEXANDERWhere stories live. Discover now