[582 Words]
Drrt drrt...
"Bentar ada yang nelpon," jennie nge cek notip siapa yang menelpon dia. Dan ternyata itu...
Ibu daniel is calling you
Answer or ignore?×××
"Halo bu?"
"..."
"Iya?"
"..."
"Sekarang?"
"..."
"Baiklah"
Pip
Jennie mematikan panggilan tsb, dan memasukkan ponsel nya kedalam kantong celana. Dia langsung berjalan begitu cepat, entah apa yang membuatnya sensi dipagi hari.
Daniel yang dibelakang berusaha menyusul dan menyeimbangkan langkah kakinya dengan jennie.
"Buru, sebentar lagi pelajaran dimulai!"
"Tunggu, tali sepatu saya lepas," kata daniel sambil mengikat tali sepatunya yang terlepas.
Saat pemuda itu hendak bangkit, dia melihat noda merah di celana jeans yang jennie pakai.
'Itu apaan coba?' batin daniel.
'Ck! Mood hancur,' batin jennie.
Daniel yang ngeliat mah cuman positive thingking ae, sampe dia mendengar perkataan seseorang yang tertawa kecil.
'Liat celana nya?'
'Liat, dia gak tau kalo lagi tembus? Sumoah gak malu apa?"
'Entahlah, aneh!'
'Oh lagi pms,' batin daniel.
Dengan cepat daniel menyusul jennie, pemuda itu tidak lupa melepas jaket kesayangannya hanya untuk membantu jennie menutup noda merah tersebut. "Tunggu," kata daniel.
Grepp~
Jennie di back hug daniel, bukan dipeluk si cuman dipasangin jaket buat nutupin noda merah itu. "Sudah bilang tunggu, malah jalan terus," kata daniel.
Jennie diem, dia bingung mau respon apa ke daniel, jantung nya juga sudah meraton.
"Sudah gak keliatan lagi merah-merah nya, kamu tembus," sambung daniel.
"Hah tembus? Btw makasih," balas jennie.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju ruangan kepsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[☀] 𝑨𝒓𝒓𝒂𝒏𝒈𝒆𝒅 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒊𝒂𝒈𝒆 [√]
Fiksi Penggemar[ 𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐃𝐢𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 ] [ 𝐒𝐞𝐦𝐢-𝐁𝐚𝐤𝐮 ] [ 𝐋𝐨𝐤𝐚𝐥 ] ► 𝚏𝚝 | 𝙹𝚎𝚗𝚗𝚒𝚎, 𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 ❝𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢, 𝘉𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘢𝘴𝘢, 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘫𝘢�...