Halaman ke-14

1K 72 0
                                    

Pernyataan tentang kembalinya hubungan Febby dan juga Eka langsung diketahui Erina di hari berikutnya. Kedua gadis itu bertemu dan Febby mengucapkan banyak terima kasih karena secara tidak langsung, Erina telah membuat hubungannya kembali baik-baik saja. Kabar itu menjadi sebuah keputusan bahwa Febby akan ikut andil dengan acara perayaan anniversary Erina bersama Sabil weekend nanti.

Erina, Febby beserta Sabil dan Eka kini pergi ke sebuah kafe di malam hari. Menghabiskan waktu untuk merancang rencana kegiatan, juga membicarakan perihal siapa yang masih harus mereka paksa untuk ikut andil.

"Tentu saja Anna dan Yanu," jawab Erina ketika sebuah pertanyaan baru saja terlontar dari Eka.

"Bukannya mereka udah pisah? Dan setahu gue ... Yanu bahkan udah jadian sama Diana. Iya nggak sih?" Febby bertanya sembari melirik ketiga temannya bergantian.

Eka mengedikkan bahunya. "Semenjak Yanu memutuskan hubungannya dengan Anna, dia udah jarang cerita lagi sama kita."

Mungkin karena dulu Yanu berhubungan dengan Anna yang jelas menjadi teman dari Febby dan Erina, Yanu begitu semangat menceritakan tentang apa saja yang terjadi dengan hubungannya. Namun, semenjak putus, selain Yanu jarang bercerita, dia juga menjadi sedikit berbeda dengan mencari beribu alasan agar tak bisa datang ketika teman lainnya memutuskan untuk bertemu.

"Yanu sih kayaknya bakal iya-iya aja kalau diajak, nggak tau deh kalau Anna. Menurut gue sih dia bakal nolak," ucap Sabil.

"Gue juga berpikiran seperti itu, tapi ... nggak ada salahnya buat nyoba, 'kan? Nanti biar gue bujuk Anna dan kalian harus memastikan kalau Yanu nggak akan nolak." Erina begitu bersemangatnya.

Eka dan Sabil mengangguk pasti. Mereka akan menghabiskan waktu libur dengan jalan bersama lalu bahagia. Semoga saja Anna menyetujuinya.

✓✓✓

Anna terduduk bersandar di kursi depan meja belajarnya. Bosan rasanya ketika dia harus terus-menerus belajar memecahkan rumus matematika yang membuatnya pusing bukan main. Untuk itu, dia putuskan untuk membuka hapenya dan memeriksa aplikasi Whatsapp, siapa tahu saja ada pesan masuk penting untuknya.

Whatsapp • 1.345 pesan dari 3 chat • sekarang ^

Itu yang tertera di layar ponselnya. Semua pesan itu tentu saja berasal dari grup. Sebagian grup kelas, grup les bahasa inggris, maupun grup OSIS. Malas juga untuk membukanya satu per satu. Anna lebih memilih untuk menggeser layar ponselnya dan terpampang status dengan tampilan yang sama dari Erina maupun Febby.

"Kayaknya mereka lagi jalan. Mana statusnya deketan gini lagi," ujar Anna ketika dia melihat status kedua sahabatnya.

Erina dan Febby terlihat begitu bahagia bisa satu meja bersama Sabil dan juga Eka. Semenjak Febby berbaikan dengan Eka, gadis itu jauh lebih terlihat bahagia daripada sebelumnya.

Ketika dengan otomatis status itu berpindah ke akun selanjutnya, Anna dengan refleks memelototkan matanya sembari terbatuk. Wajahnya terpampang jelas di sana, tersenyum bahagia di samping seorang pria berpakaian olahraga khas atlit voli di sekolah. Anna masih ingat, foto itu diambil saat tim bola voli sekolah akan tanding dengan sekolah lain. Namun, mengapa pria itu memposting foto mereka berdua?

Degup jantung Anna jauh lebih cepat dari sebelumnya. Jarinya gatal untuk membalas status itu, tapi gengsinya terlalu tinggi untuk melakukan itu semua. Anna putuskan untuk mematikan ponsel dan bergegas tidur. Berharap perasaannya akan baik-baik saja dan tidak terpengaruh sama sekali.

✓✓✓

"Pagi, Mah!" Anna mengecup singkat pipi kanan Elis sebelum bergegas mengambil tas di atas kursi.

Yang Sama Terulang (Completed) ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن