#3

10.6K 1K 71
                                    

Hari sudah sangat malam.
Jaehyun pulang ke rumahnya.
Jaehyun mabuk. Tapi tak mabuk berat. Dia masih sadar.

Jaehyun berjalan sedikit sempoyongan menuju kamarnya.

" kau sudah pulang hyung..." tanya jeno.

" hmmm... " jawab singkat jaehyun.

Jaehyun menaiki tangga menuju kamarnya.

" hati2 hyungg. Selamat malam" ucap jeno sedikit teriak.

" iyaa selamat malam "

Rumah jaehyun kemarin hanya memiliki 1 kamar. Sudah di renovasi oleh jeno. Dia membangun 1 kamar di bawah. Dekat ruang tv.

" dia sudah pulang sayang? " tanya jaemin sedikit mengucek matanya..

" eh kenapa bangun sayang.. " jeno memeluk istrinya..

" aku kaget kamu tak ada di sampingku. Jadi aku keluar. Pasti jaehyun hyung sudah pulang" ucap jaemin lembut.

"iya dia sudah pulang. Dia sudah di kamarnya. " jeno mengecup kening jaemin..

"apa dia mabuk lagi? " khawatir jaemin.

" ya dia mabuk. Tapi tak terlalu berat. Dia masih sadar" ucap jeno.

" syukurlah. Ku harap hyung bisa berhenti minum. Itu tak baik buat kesehatannya" ucap jaemin lembut.

" ya ku harap begitu. Ayoo tidur lagi sayang. Kasian bayi kita... Pasti dia juga ngantuk" jeno mengelus perut jaemin.

Jaemin tersenyum. Jeno dan jaemin menuju kamarnya.
....
....
....

Jaehyun tengah merebahkan dirinya di kasur. Dia memandang langit2 kamarnya. Dia tersenyum melihat langit2 kamarnya.

" senyummu masih sama manisnya seperti dulu taeyong.. "

Jaehyun menempel banyak foto taeyong dan puteranya di langit2 kamarnya.

Dia ingin, saat pertama kali membuka mata melihat senyum taeyong dan puteranya.

" selamat malam taeyongiiee. Selamat malam mark anakku sayang" .

.....
.....
.....

Taeyong masih melamun. Dia berpikir bagaimana cara berbicara kepada suaminya soal percakapannya dengan ten.

Taeyong menghela napas sangat panjang.
Eunwoo terbangun mendengar hela napas taeyong.

" kamu belum tidur sayang" tanya eunwoo

" ah iya sayang. Aku tak bisa tidur" gugup taeyong.

Eunwoo merubah posisinya. Dia menaikkan bantal. Dia bersandar.
Dia merubah posisi istrinya. Agar dia bisa memeluknya.

" ada apa sayang.. Ceritalah. " ucap eunwoo lembut.

" apa aku boleh meminta sesuatu eunwoo? " taeyong melihat ke arah eunwoo.

" tentu saja sayang. Apapun boleh" eunwoo mengecup kening taeyong.

" aku ingin bekerja lagi sayang" ucap taeyong sambil memeluk erat eunwoo.

Eunwoo tersentak kaget mendengar itu. Dia melepaskan pelukan taeyong dan segera duduk.

" apaaa... Aku tak ingin kamu bekerja lagi.. Aku tak mau kamu berhubungan dengannya lagi" eunwoo meninggikan suaranya.

" dengarkan aku sayaang...ku mohon jangan marah. Dengar penjelasan ku dulu" taeyong memegang lembut tangan eunwoo.

" jelaskanlah"

"appa sudah sangat tua eunwoo. Mau sampai kapan appa yg mengurus kantor. Kamu tau kan appa tak ingin siapapun duduk di kursi itu selain diriku dan dia". Taeyong menatap lembut ke arah eunwoo.

" mark juga sudah besar eunwoo. Aku bisa menjaganya. Dan membawanya ke kantor kalau dia selesai sekolah. Kalau masalah jaehyun. Kita kan beda kantor. Hanya bertemu saat meeting. Percaya padaku eunwoo. Aku takan melakukan hal yg menyakitimu"

"aku percaya padamu tapi tidak dengan dia" tegas eunwoo.

" lihat aku... Tatap aku" ucap lembut taeyong.

Taeyong memegang wajah eunwoo dengan kedua tangannya.

" percaya padaku sayang.. Percaya padaku " ucap taeyong lembut dengan sorot mata meyakinkan.

Eunwoo menghela napas panjang. Dan memegang kedua tangan istrinya. Dan menciumnya.

" Aku percaya padamu. Bekerjalah" eunwoo tersenyum.

" terima kasih sayang.. Aku mencintaimu " taeyong memeluk eunwoo.

" aku juga mencintaimu taeyong.. " eunwoo membalas pelukan istrinya.

' Aku harap tak ada masalah setelah kamu bekerja kembali'

Batin eunwoo.

YOU ARE REALLY ANGEL. Where stories live. Discover now