Dengan buru-buru ia memasuki mobil dan langsung menancapkan gasnya keluar gedung Hilton Group.Sepanjang jalan Dave menghentak-hentakan jarinya ke kemudi setir seolah ingin cepat sampai ke rumah dan ingin segera menghibur gadis yang tengah bersedih itu.

🌸🌸🍁🍁

Shena tengah duduk menonton tv ia mengganti setiap saluran,kadang ia menghembuskan nafasnya karena ia tidak mengerti bahasanya dan malah membuatnya pusing sendiri.Ia jenuh ingin tidur tapi tidak mengantuk,mau baca novel stocknya sudah habis karna sudah ia baca semua,mau ajak ngobrol Lisa sepertinya wanita sibuk dengan pekerjaannya,ingin membatu juga tak boleh.Alhasil ia hanya pasrah duduk sendirian menonton tv tanpa ada yang menemani dan mengerti karena bahasanya.

"Kamu mengerti yang di bicarakan diacara itu "sebuah suara mengagetkan Shena.

"ayam.."pekik Shena kaget dan menoleh ke arah suara.

Ia melihat Dave tengah berdiri memandangnya dengan ke dua tangan di masukkan ke dalam kantung celananya,Shena tak berkedip sedikit pun,betapa ia menganggumi sosok laki-laki yang ada dihadapannya sekarang dengan kemeja putih yang digulung setengahnya benar-benar manusia sempurna tanpa cacat.Shena menelan ludahnya melihat pria seksi yang ada di hadapnya yang sangat-sangat mengoda iman fikir Shena dengan sejuta khayalannya.

"tutup mulut mu,dan hapus air liur mu,aku ini bukan daging segar yang siap santap "kata Dave ahirnya melihat expresi Shena yang tak berkedip sedikit pun memandanganya,ia tahu gadis itu tengah memujanya dan sialnya Dave suka tatapan itu.

Shena reflek memegang mulutnya malu dan mengelap air liurnya tapi tidak ada,dia mendelik ke arah Dave yang berhasil menggodanya.
Sementara Dave tak tahan untuk tidak tertawa lepas,melihat kelakuan Shena yang sangat lucu menurutnya.

"tuan buleeee...anda mengerjai ku.awas kau " pekik Shena.

Shena melempar bantal kursi ke arah Dave,tapi dengan gesit Dave menghindar.Shena yang melihat lemparannya tak mengenai laki-laki itu segera berlari membawa bantal kursi hendak memukul Dave tapi Dave langsung berlari menghidar.

Mereka tak menyadari bahwa kelakuan mereka sekarang seperti anak kecil yang sedang main kejar-kejaran di ruang tamu dengan Dave yang sesekali masih menjaili Shena,Shena yang tak hati-hati saat berputar mengelilingi sofa kakinya kesandung dan hendak jatuh tapi Dave yang menyadari itu langsung sigap menangkap tubuh Shena alhasil mereka pun terbanting ke karpet lantai dengan saling bertidihan dengan posisi Dave ada di bawahnya Shena,beruntung mereka terjatuhnya di karbet bebulu tebal jadi tidaklah terlalu sakit..

Mata mereka saling memandang satu sama lain,Shena mengerjapkan matanya memandang mata Dave detak jantungnya berdegup dengan sangat kecang,ia pun merasakan hal yang sama pada detak jantung Dave.

"biasanya kalo posisi seperti ini akan ada adegan ciuman kan,seperti di sinetron dan drama korea yang sering ku tonton"batin Shena,seketika pipinya langsung memerah memikir itu semua ia mengutuk dirinya sendiri karna bisa-bisanya memikirkan hal mesum.

Sementara Dave yang sadar dari keterkejutannya melihat wajah Shena yang memerah semakin menggemaskan buatnya,entah apa yang sedang difikirkan gadis ini batinnya.

"kau masih mau belum mau berdiri" ucap Dave memecahkan keheningan diantara mereka..

"eh.." Shena masih bengong dan memandang Dave,Dave memutar bola matanya jengah karna disaat seperti ini gadis ini masih sempatnya melamun,apa ia tidak tahu kalo ia menahan sesuatu dalam dirinya batin Dave.

"kau masih belum mau berdiri,kau fikir kau tidak berat "ucap Dave lagi.

Shena yang langsung sadar langsung buru-buru bangun dan merapikan dirinya,ia jadi malu dan merutuk dalam diam dan menunduk malu sembari mengucapkan maaf.

ShenaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora