13

453 71 8
                                    

Soojung baru saja keluar dari walk in closet yang ada di kamarnya saat mendapati Sehun juga baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya. Pria itu tersenyum saat mencium aroma vanilla yang menguar.

"Kau sudah selesai?" Soojung mendekat ke arah Sehun dan menuntun pria itu ke walk in closet.

"Iya, baru saja," Soojung menyiapkan pakaian dan segalanya yang akan dikenakan oleh Sehun, lalu menaruhnya di atas meja kecil yang ada di sana.

"Ini baju mu, aku keluar dulu membantu mereka menyiapkan makan malam," Sehun hanya mengangguk dan Soojung beranjak keluar kamar.

.

.

.

Sooyeon sedang membantu para maid menyiapkan makan malam, walaupun para maid melarangnya, tapi wanita bertubuh mungil itu tetap saja bersikeras membantu. Sedangkan Soojung yang baru saja menuruni tangga langsung berjalan menuju pintu utama.

"Hei adik kecil! Mau ke mana kau?" Soojung berbalik menatap Sooyeon kemudian menghampirinya dengan tergesa.

"Jess, aku harus pergi sekarang. Dan tolong, jika Sehun mencariku, katakan saja jika aku ke tempat Wendy,"

"Ada apa? Kenapa kau seperti mengkhawatirkan sesuatu,"

"Ada hal yang harus ku urus, dan sampaikan maafku pada Mom dan Dad karna tidak bisa ikut makan malam kali ini. Aku pergi dulu," Soojung langsung saja bergegas keluar mansion tanpa menoleh pada Sooyeon yang memanggilnya.

"Sooyeon-ah," Soora menatap anak sulungnya yang nampak terkejut.

"Oh, ada apa Mom?" Sooyeon menghampiri kedua orangtuanya yang baru saja mendudukan diri di ruang makan.

"Tadi kami mendengar kau seperti berteriak memanggil Soojung, ada apa?" Sooyeon berkedip sebelum kemudian menjawab dengan kikuk,
"I-itu, Soojung tadi pergi membawa sepatu ku, jadi aku memarahinya"

"Pergi ke mana anak itu?" Hoseok mengernyit heran, ke mana putri bungsunya itu pergi di jam makan malam seperti ini.

"Ke rumah Wendy, Dad."

"Apa dia pergi sendiri?"

"Hm, iya."

"Gadis kecil itu," Hoseok hanya menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan putri bungsunya itu, dulu gadis itu sangat sulit jika di ajak bepergian ataupun di suruh ke mana-mana, tapi tampaknya sekarang ia sudah mulai suka berjalan-jalan keluar.

.

.

.

"Ku harap kau mengerti apa yang ku katakan tadi, Irene." Joohyun hanya tersenyum hampa seraya menunduk.

"Aku tidak mungkin bisa merelakan Sehun begitu saja,"

"Kau keras kepala sekali. Harusnya kau sadar diri, kau adalah penyebab kebutaan Sehun. Kau yang membuat sahabatku itu menjadi seperti sekarang. Dan seharusnya kau tahu diri, harusnya kau berterima kasih pada Soojung yang masih berbaik hati tidak menuntutmu!" Chanyeol menatap tajam Joohyun yang menolak bersitatap dengannya.

"Iya, memang benar harusnya aku berterima kasih dengan tahu diri tidak mengusik mereka. Tapi, kau tahu jika aku juga terluka saat tahu Sehun menjadi seperti itu, bahkan aku yang menyebabkannya seperti itu. Dan aku ingin menebusnya dengan merawat Sehun sendiri," Chanyeol tertawa sarkastik mendengar ucapan wanita berwajah pucat itu.

"Kau benar-benar gila! Andai saja aku tidak memikirkan bagaimana nasib Soojung nanti, aku bisa saja membiarkan kau mati!"

"Aku tahu kau tidak sejahat it———"

Yes, I Know.Where stories live. Discover now