3

1.4K 121 3
                                    

Chanyeol berdiri di depan kap mobilnya, menunggu Soojung yang sedang berjalan ke arahnya dari halaman mansion itu, milik keluarga Soojung.

"Maaf jika merepotkanmu Chan.." Soojung masuk ke dalam mobil saat Chanyeol membukakan pintu untuknya. Kemudian ia sendiri menduduki kursi pengemudi.

"Tak masalah Kryss" Chanyeol mengemudikan mobilnya.

"Apa Sehun tahu jika kau pergi bersamaku? Ya, kau pasti hm.. tahu maksudku kan?" Chanyeol sesekali melirik Soojung yang hanya diam di sampingnya.

"Aku tidak akan bisa keluar dari mansion jika ia mengetahuinya" Soojung terkekeh, namun ada rasa sesak tersirat dari nada tawanya.

"Ah, dia masih overprotectiv padamu ternyata. Apa dia belum bangun saat kau pergi"

"Tidak, ia sudah bangun. Aku mengatakan ingin pergi ke supermarket sebentar"

"Kryss, apa kau masih berhubungan dengan Yixing" Soojung merubah raut wajahnya menjadi sangat datar, matanya menatap keluar jendela mobil Chanyeol.

"Kryss, bisakah kau berhenti. Kau hanya terpengaruh oleh pria brengsek itu" Chanyeol mengerutkan keningnya, merasa khawatir dengan keadaan Soojung belakangan ini.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan Chan, dan kau tidak perlu ikut campur masalah ini" Soojung meremas tangannya yang bertaut, rasa sesak kembali menjalar di dadanya setiap ia bersikap seperti ini.

"Tentu aku harus ikut campur. Ini bukan hanya menyangkut dirimu dan Sehun, bahkan gadis itu juga terluka Kryss" Chanyeol menatap sendu pada Soojung.

"Cih, tentu saja kau hanya pura-pura peduli denganku. Karena sesungguhnya, kau hanya peduli pada jalang itu" Soojung ingin sekali manampar mulutnya yang sudah mengatai orang dengan kasar seperti itu, hatinya hanya tertutupi dengan rasa benci yang teramat dalam.

"Kau pasti tahu jika aku sangat peduli denganmu, aku hanya hanya tidak tega jika harus melihatnya semakin terluka disaat kondisinya seperti ini. Kau pasti paham Jung Soojung" Ah, Soojung merasa sekarang Chanyeol mulai kesal dengan sikapnya hari ini, atau bahkan dengan sikapnya belakangan ini semenjak kecelakaan Sehun. Tentu saja pria jangkung itu tidak akan memanggilnya dengan nama lengkap gadis itu jika tidak terjadi sesuatu yang membuatnya marah pada Soojung.

"Turunkan aku di apartmen Wendy" Chanyeol menghembuskan nafas kasar, Soojung selalu menghindari pembicaraan mereka jika Chanyeol membahas gadis itu.

"Apa yang akan kau lakukan di sana? Bukankah Wendy sedang di kampus?" Soojung menyernyit menatap Chanyeol heran.

"Sejak kapan kau mulai dekat dengan Wendy sehingga menyebut namanya seperti itu?" Chanyeol menatap Soojung sekilas, kemudian terkekeh.

"Aku merasa terlalu formal jika terus memanggilnya dengan nama Seunghwan, kau tahu aku tidak terbiasa seperti itu dengan orang, apalagi jika ia gadis yang cantik" Chanyeol terkekeh lagi, menampilkan lesung pipinya yang sangat manis menurut Soojung.

"Kau ini! Jangan pernah berpikir untuk mendekatinya. Tidak akan ku biarkan Wendy di permainkan olehmu" Chanyeol semakin tertawa mendengar Soojung menghardiknya seperti itu, setidaknya suasana mulai mencair dan tidak sekaku tadi.

"Aku sudah berubah Kryss, kau juga mengetahuinya" Chanyeol tersenyum.

"Ya, kau sering mengatakan itu. Apa kau berubah karena sudah benar-benar mencintai gadis itu" Soojung mencibir.

"Jangan memulai lagi Jung Soojung" Chanyeol menatap Soojung dengan jengah, gadis itu hanya terkekeh.

.

.

.

.

.

.
"YAA SON SEUNGHWAN! APA KAU TULI SEHINGGA MENMBIARKANKU MENUNGGU DI DEPAN HAMPIR SETENGAH JAM?" Soojung memasuki salah satu kamar di apartmen Squiless Place, kamar milik Son Seunghwan atau kerap dipanggil Wendy.

"Aku tertidur Kryss" Wendy memberengut saat Soojung menatapnya dengan tajam.

"Bukankah aku sudah menghubungimu sebelum kesini" Soojung menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Aku tidur saat jam dua pagi Kryss, dan kau menghubungiku jam enam pagi. Kau mengganggu tidurku, dan sekarang masih jam delapan, aku juga masih sangat mengantuk" Wendy berjalan ke dapur, mengambil dua gelas jus jeruk dari dalam kulkas lalu kembali ke ruang tamu dan menyerahkan satu gelas jus jeruk itu pada Soojung.

"Kau bahkan mengetahui password kamarku, lalu kenapa harus menunggu aku yang membukanya" Wendy menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa itu.

"Apa kau bodoh? Ka sudah mengganti password mu! Dan aku tidak mengetahuinya, tentu saja aku menunggu"

"Ah, maaf. Aku lupa, seharusnya aku memberitahumu" Wendy hanya meringis dengan raut wajah tampak merasa bersalah. Soojung hanya menghembuskan nafasnya.

"Lupakan masalah itu, sekarang kau harus mendengar ceritaku"

"Baiklah, ceritakan sekarang"

"Aku.. Aku tidak tahu harus bagaimana menyikapi perasaanku yang sering jungkir balik saat ini, aku bahkan tidak mendengarkan Chanyeol lagi" Soojung menunduk, pelupuk matanya sudah digenangi air.

"Kurasa kau terlalu percaya dengan perkataan Yixing. Aku setuju jika Chanyeol menyuruhmu untuk menjauhinya" Wendy meminum jus miliknya.

"Jujur saja, aku selalu tidak tahan jika melihat Sehun yang tertekan dengan keadaannya sendiri. Rasanya aku ingin membunuh jalang itu" Lagi-lagi Soojung ingin menampar mulutnya yang dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu, jika saja di hadapannya ini seorang polisi mungkin Soojung bisa di tuduh dengan percobaan pembunuhan, tapi di depannya sekarang hanyala seorang Son Seunghwan, sahabatnya. Dan gadis itu pasti akan mendengarkan keluh kesahnya dengan baik, ia sangat mengerti Soojung, walau kadang ia sendiri bingung bagaimana membuat Soojung berhenti bersikap seperti penjahat.

"Kryss, cobalah untuk berbaikan dengannya" Soojung dengan cepat menggeleng.

"Aku tidak bisa semudah itu memaafkannya"

"Tapi Kryss..."

"Sudahlah, aku mengantuk. Nanti saja kita sambung ceritanya, aku ingin tidur" Soojung beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamar Wendy. Gadis itu hanya menatap sendu punggung Soojung yang kemudian menghilang di balik pintu kamarnya.

"Semoga kau baik-baik saja Kryss" Wendy menyusul Soojung ke dalam kamar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Ini dia si tampan Chanyeol haha..

Vomentnya yaa chingu:)Terima Kasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vomentnya yaa chingu:)
Terima Kasih.
Btw, cek work gue yaa.
Baru aja bikin cerita kek grupchat gitu, soalnya lagi seru sekarang cerita kaya gitu, cuma terinspirasi aja.
Judulnya 'Chat -Awkward- JSJ-'
Sekali lagi, Terima Kasih.

Yes, I Know.Where stories live. Discover now