9

912 91 7
                                    

Soojung hanya menatap porselen yang melekat pada lantai mansionnya. Kedua tangannya bahkan tak berhenti saling meremas. Canggung. Ia menunggu pria di hadapannya ini untuk berbicara. Namun, sudah lewat dari 30 menit, pria itu masih tak membuka suara.

"Soojung-ah.."

Soojung mendongakkan kepalanya, menatap pria itu tepat dimanik matanya. Ia masih diam, hanya memandang pria itu dengan isyarat ada apa?

"Hmm, kurasa kita benar-benar canggung, benarkan?" Chanyeol terkekeh diakhir kalimatnya. Soojung hanya meringis. Ia masih belum menemukan kata yang pas untuk menjawab pertanyaan Chanyeol. Karena memang benar ia merasa canggung.

"Jung, bagaimana keadaan Sehun?" Soojung menyernyitkan kedua alisnya. Chanyeol? Menanyakan kabar Sehun? Apa ia tak salah dengar. Bukan. Bukannya Soojung merasa Chanyeol tidak normal dengan pertanyaan itu, hanya saja Soojung mengerti hubungan keduanya akhir-akhir ini. Mereka seperti musuh. Bertegur sapa saja tak pernah.

"Hmm dia baik-baik saja." manik mata Soojung bergerak gelisah. Ia sangat tak menyukai keadaan seperti ini.

"Uhm, baiklah." Chanyeol tersenyum canggung. Soojung hanya mengangguk pelan. Kehabisan topik. Ia juga merutuki kehadiran Chanyeol sepagi ini. Untunglah Sehun belum bangun, jelas saja ini masih pukul 07.30 pagi.

"Apa aku mengganggu waktumu?" Sekali lagi Chanyeol tersenyum, namun kali ini tidak canggung.

Tentu saja, bodoh!

"Tidak. Aku sebenarnya ingin pergi sebentar pagi ini."

"Kemana? Dengan Sehun?"

"Uhm, benar. Sehun harus ke dokter."

"Ah, baiklah. Kapan kalian pergi?"

"Aku menunggunya bangun."

"Jadi, Sehun masih tidur?" Chanyeol menatap ke lantai atas, kamar Sehun berada.

"Ya begitulah. Mungkin ia kelelahan." Soojung beranjak dari duduknya.

"Kau mau ke mana?" Chanyeol ikut berdiri.

"Menyiapkan minuman untukmu. Kita sudah terlalu lama berbincang, tapi aku belum menyuguhkan apapun." Soojung berlalu tanpa menunggu jawaban Chanyeol. Pria itu kembali duduk, menunggu Soojung.

"Chan-ah.."

Chanyeol tersentak saat suara seorang gadis menyapa gendang telinganya. Lantas membuatnya menoleh. Wendy. Chanyeol tersenyum saat gadis itu berjalan dengan anggunnya, kemudian duduk di depan Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan di sini? Dimana Soojung?" Wendy mengedarkan pandangannya mencari sosok yang dicarinya

"Uhm, dia sedang berada di dapur. Apa yang kau lakukan, cantik?" Wendy hanya terkekeh pelan mendengar Chanyeol menyebutnya cantik.

"Aku ingin pergi bersama Soojung. Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku tuan Park." Wendy mengerucutkan bibir plumnya.

"Pergi kemana?"

"Ish, rupanya kau tidak suka menjawab pertanyaan orang, yah?" Wendy hanya memutar kedua bola matanya dengan malas saat melihat cengiran terukir dibibir pria jangkung itu.

"Baiklah, maafkan aku nona manis. Jadi, aku ke sini ingin menemui Sehun. Tapi, ia masih tertidur." Chanyeol lagi-lagi hanya terkekeh melihat Wendy yang mendengus sebal.

"Cih, begitu saja sulit menjawab."

"Jadi, sekarang boleh aku bertanya?" Chanyeol menaik-turunkan alisnya, tersenyum sangat manis. Menurut Wendy.

Yes, I Know.Where stories live. Discover now