BAB 5

151 3 0
                                    


Keesokannya saat istirahat makan siang Arka menjemputku di kelas dan menangih janjiku untuk mentraktir dia di kantin. Sebetulnya bukan hanya kami berdua yang pergi ke kantin, tapi keempat temanku juga ikut bergabung dengan kami. Seperti biasa kami pergi ke warung Pak Nur dan memesan bakso dan minumannya. Kami mencari tempat yang muat untuk kami berenam, Arka yang mendapatkan meja kosong yang muat untuk kita semua.

"Kak, sejak kapan kakak dekat dengan Melia?" tanya Jane penasaran karena melihat kami asik ngobrol. "Ah... jangan-jangan kalian pacaran!!??" dan kata-kata terakhir Jane membuat hampir semua yang ada di warungnya Pak Nur menoleh ke tempat kami, tapi aku pastikan pandangan mereka tertuju padaku dan Arka.

"Tck... jangan sembarangan ngomong, Jane!" ucapku.

"Jadi apa hubungan kalian?" rasa penasaran Jane menular ke Ana dan bukan hanya Ana, Sukma dan Aldi pun menatap kami bergantian.

"Tenang saja, kami belum jadian kok." ucap Arka yang membuatku tambah shock.

"Belum? Berarti akan terjadi!?" ucap Aldi yang gak kalah heboh dengan Jane dan Ana, sedangkan Sukma malah bertepuk tangan dengan gembira.

"Oh... Astaga, tiba-tiba pusing kepalaku." ucapku sambil memijat-mijat kepalaku.

Setelah obrolan yang lumayan membuatku puyeng akhirnya pesanan kami datang, dan Arka sambil menikmati pesanannya dia memberi arahan ke Ana untuk pemilihan Ketua OSIS nanti dan masih terus berlanjut sampai bakso kami ludes sampai ke kuah-kuahnya.

"Pakle, berapa punya saya sama Arka?" tanyaku ke Pak Nur.

"Oh, udah dibayar semua, Neng." ucap Pak Nur.

"Loh, siapa yang bayar?" tanyaku.

"Iya, punya kami juga dibayarin, Pak?" tanya Aldi.

"Iya, punya Eneng-eneng sama Masnya udah di bayar juga." Jawab Pak Nur lagi.

"Kok, seperti dejavu ya!?" ucapku.

"Ahh... waktu kita masih di MOS juga pernah ada yang bayarinkan!?" ucap Sukma.

"Oh... ya ya ya!!" seruku.

"Aku yang bayar." ucap Arka dari arah belakang kami. "Kalian gak mau balik ke kelas?" tanyanya.

"Kak Arka yang bayar ini semua?" ucap Jane.

"Mm... dan makanan waktu kalian MOS juga." ucapnya sambil berjalan mendahului kami.

"Kenapa? Padahal waktu itu kami belum kenal kakak?" tanya Ana.

"Anggap saja kalian sedang beruntung saat itu. Aku pergi duluan ya, bye."

"Kenapa kita bisa beruntung?" tanya Aldi setelah Arka pergi menuju kelasnya.

"Iya, padahal saat itu kita habis di hukum sama wakilnya." dumel Jane.

"Mel, pulang nanti ikut aku sama Aldi?" tanya Sukma.

"Gak, aku masih ada urusan." tolakku.

"Oh... bareng kakakmu?" tanya Ana.

"Bukan."

"Terus? Urusan sama siapa?"

"Tck... Ana, kenapa kamu masih gak ngerti sih, dia janjian sama ketua OSISmu." canda Aldi.

"Ohhh... astaga, maaf aku baru konek sekarang."

"Sembarangan aja kalian ini." ucapku.

Jl. Pulau Balang No. 1, Kariangau KM. 13

MEMORIOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz