This Song

1K 173 18
                                    


Sepatu hak tinggi seorang wanita tampak mengisi keheningan ruangan. Ia berjalan cepat dengan balutan kemeja tangan panjang dan rok span. Rambut hitam panjangnya dibiarkan terurai bergelombang. Sesekali Ia menyibakkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya.

"Nona, kita harus berangkat sekarang." Seorang pria tampak membungkuk hormat.

Park Soo Young. Ia adalah seorang putri dari Direktur perusahaan ternama di Korea. Hari ini perusahaan tempat ayahnya bekerja akan mengadakan rapat antara para pemegang saham. Meskipun Soo Young sama sekali tidak berminat dengan hal tersebut, namun Ia tetap harus hadir. Semua itu karena posisi ayahnya sebagai seorang Direktur dan posisinya sebagai salah satu pemilik saham.

Soo Young menghela nafas perlahan sebelum akhirnya mengangguk ke arah pria tersebut. Seolah memberi isyarat bahwa Ia telah siap untuk berangkat. Pria itu segera membuka pintu mobil untuk mempersilakan Soo Young masuk. Tepat setelah itu, mobil segera melaju cepat.

Soo Young menoleh keluar jendela dan meneliti sekitar jalanan yang ramai dengan pejalan kaki. Kemudian terlintas di benaknya alangkah indahnya jika Ia terlahir menjadi orang biasa. Tidak ada penjagaan, pengekangan, dan keterbatasan. Setidaknya Ia hanya ingin sedikit merasakan kebebasan yang selama ini tidak pernah dirasakannya.

Mobil Soo Young terhenti cukup lama karena padatnya jalanan. Hal itu membuat Soo Young menoleh ke sekitar dan melirik jam tangannya sekilas. Ia tidak boleh terlambat atau ayahnya tentu akan memarahinya. Akhirnya Soo Young kembali menghela nafas perlahan dan kembali menatap keluar jendela. Hingga pandangannya terkunci pada sesuatu.

Soo Young tampak memusatkan pandangannya pada seorang pria yang sedang bernyanyi di jalanan dengan para pejalan kaki yang mengelilinginya.

"Sekretaris Kwon, berapa waktu yang tersisa?" Soo Young menoleh cepat.

"Lima belas menit sebelum rapat dimulai, Nona."

Soo Young tersenyum sekilas sebelum akhirnya membuka pintu mobil dan melangkah keluar. Ia berjalan perlahan menuju pria tersebut tanpa memalingkan pandangannya.

Soo Young seolah terhipnotis dengan pria itu yang membuatnya terus melangkah mendekat. Tepat setelah berdiri di jarak yang cukup dekat, pria itu membalas tatapan Soo Young. Selama beberapa saat, pandangan mereka tampak terkunci satu sama lain.

"Kita harus pergi sekarang, Nona." Sekretaris Kwon berlari kecil menghampiri Soo Young.

Soo Young menoleh ke arah jalanan lalu kembali menatap pria itu. Kemudian Soo Young membalikkan badannya dan berjalan dengan enggan. Tepat sebelum masuk ke dalam mobil, Soo Young kembali menatap pria tersebut dan pandangan mereka kembali bertemu. Beberapa saat setelahnya, mobil Soo Young segera melaju cepat.

Di dalam mobil, Soo Young hanya dapat menghela nafas panjang. Sebenarnya Ia masih ingin melihat dan mendengarkan pria itu bernyanyi. Namun karena rapat yang harus dihadirinya, Ia tidak punya pilihan lain.


OOO


Tepat setelah rapat itu berakhir, Soo Young menyunggingkan senyum lebar. Akhirnya Ia dapat terlepas dari kebosanan yang sedari tadi terus memuncak.

"Soo Young, kemarilah dan beri salam kepada Tuan Jung." Ayah Soo Young menoleh sekilas.

Soo Young segera bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat. Kemudian Ia mengulurkan tangan dan menyapa Tuan Jung seperti yang diperintahkan ayahnya.

"Apa putrimu akan hadir dalam pesta nanti malam?" Tuan Jung tertawa sekilas.

Tawa Tuan Jung berbanding terbalik dengan Soo Young yang segera melenyapkan senyuman di wajahnya. Ternyata penderitaannya hari ini belum berakhir. Ia masih harus menghadiri pesta para pemegang saham. Mengapa pula para pemegang saham harus mengadakan pesta setelah menyelenggarakan rapat?

JOY! || JOY'S BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang