28. Dunia, Surga, Neraka

15K 1.7K 54
                                    

"Miss Luna," panggil Bricia pelan.

Luna menoleh ke arah Bricia yang duduk persis di sebelahnya. "Ya, Sayang? Cia mau apa?"

"Cia mau nanya." Bricia semakin merapatkan dirinya kepada Luna.

"Tanya apa, Sayang?" Luna menepuk bahu Bricia dengan lembut.

"Miss, kalo orang meninggal itu sakit nggak?" Bricia mendongak menatap Luna.

Nah lho! Luna sedikit aneh dengan pertanyaan Bricia. "Miss Luna kurang tahu, Sayang."

"Iya, sih. Miss Luna kan masih hidup, ya." Bricia mengangguk-angguk sendiri. "Tapi, Miss. Kalo orang meninggal itu emangnya pasti pergi ke surga?"

Astaga, kenapa anak ini? Kenapa jadi nanya aneh-aneh begini? Luna mulai menggaruk kepalanya karena bingung sambil meringis. "Ini juga Miss Luna nggak tahu Cia. Miss Luna takut salah jawab."

"Apa sih syarat masuk surga, Miss?"

Ya, Tuhan! Luna jawab apa dong? Luna mencoba mengingat-ingat pelajaran ketika ia masih di Sekolah Minggu dulu. "Setahu Miss Luna, kita harus percaya sama Tuhan, dan hidup kita harus ikutin perintahnya Tuhan."

"Gitu, ya?" Bricia kembali mengangguk-angguk. Kemudian gadis kecil itu terdiam.

Luna menarik napas lega. Berharap dalam hatinya bahwa Bricia tidak akan melontarkan kembali pertanyaan-pertanyaan sulit padanya.

"Miss Luna, tapi Cia bingung deh. Kenapa sih manusia itu harus tinggal di dunia? Kenapa nggak di surga aja? Kenapa harus tunggu meninggal dulu baru bisa ke surga?"

Astaga, astaga, astaga! Susah amat ya pertanyaannya?! Kenapa juga Cia bisa kepikiran hal-hal macam begini sih? Luna tercenung cukup lama.

"Miss kok bengong?" Bricia menepuk paha Luna pelan.

"Eh? Nggak bengong Cia. Miss Luna cuma lagi mikir. Tapi Miss Luna juga nggak tahu jawabannya, Sayang. Maaf, ya?" Luna benar-benar pusing dibuatnya. Ia mencoba mencari keberadaan Juro, karena biasanya pria itu selalu punya jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan Bricia yang fantastis. Namun sayang, pria itu tengah sibuk melayani para tamu yang datang ke rumah duka. Begitu juga dengan Mayang.

"Nggak apa-apa, Miss. Tapi, Miss ..." Gadis kecil itu terlihat kembali berpikir.

Luna mulai was-was menunggu kelanjutan ucapan Bricia.

"Kenapa, ya selain ada dunia, ada surga, ada juga neraka?"

Tuh, kan! Bener aja dia tanya-tanya lagi. Makin aneh juga pertanyaannya. Kalau dalam kondisi seperti ini, Luna rasanya akan bahagia melihat kehadiran Mr. Derick atau Miss Yana. Sebagai guru Bible, setidaknya mereka akan lebih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan Bricia ini.

"Cia," Luna menatap Bricia lekat-lekat. "Banyak hal yang terjadi di dunia ini yang tidak bisa dimengerti oleh kita. Itulah yang namanya kebesaran Tuhan. Karena Tuhan itu sangat hebat, Tuhan itu sangat luar biasa, makanya kita nggak bisa ngerti maunya Tuhan, nggak ngerti juga rencananya Tuhan itu apa. Pertanyaan-pertanyaan Cia tadi, itu semua cuma Tuhan yang bisa jawab. Semua orang cuma bisa menebak-nebak, tapi kebenarannya cuma Tuhan yang tahu."

Akhirnya, entah ide dari mana Luna bisa menjawab seperti itu.

"Jadi kalo Cia mau tau semua jawabannya, Cia harus ketemu Tuhan, ya?"

CRAZY Single DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang