19. Masuk Eskul (Revisi)

74.5K 4K 152
                                    

Haii guys Update lagi🎉🎉

Happy Reading📖

Tiga bulan telah berlalu, semenjak kejadian Aurel pingsan saat lampion, kini Aurel kembali beraktifitas seperti biasanya. Ningrum masih bersikap seperti biasanya, hanya saja Doni sudah terlihat care kepada dirinya.

"Adrian bisa gak sih lo jangan ganggu gue dulu!!" Kesal Aurel menatap Adrian di sampingnya.

"Sayangnya gak bisa beb," jawab Adrian fokus ke layar ponsel.

"Ish dasar nyebelin," gerutu Aurel.

Adrian saat ini mengganggu Aurel yang sedang menulis. Dia sengaja mengeraskan suara game mobile legendnya saat Aurel fokus mengerjakan soal fisika.

"Welcome to Mobile Legend."

"Volumenya bisa lo undur dikit gak? Gue gak fokus tau." Aurel masih berusaha membujuk Adrian.

"Gak bisa."

"Eh lo pikir ini rumah lo apa?"

"Bukan," jawabnya santai.

"Woii Ian kurangi volume lo kek, kita lagi fokus nih!!" Sahut Ifa yang kini merasa terganggu.

"Kalau lo mau main, sana di luar aja!!!" seru Nadia lagi.

"Ngapain kalian nyuruh gue keluar, mending kalian aja sana ngerjain tugas di luar," jawab Adrian.

"Lo aja yang keluar, di kelas tuh tempat kita belajar bukan malah main game," kata Aurel.

"Double kill," ucap Adrian yang fokus dengan gamenya bersama Fandi dan Reno.

"Apaan tuh double kill double kill," cibir Nadia.

"Eh cungkring gak usah banyak omong lo!!!" Sahut Fandi.

"Eeh monyet lo yang gak usah banyak bacot, sana keluar," balas Nadia.

"Yeee kagak mau gue," ujar Reno.

"Ya udah kalau lo gak mau keluar, mending kita aja yuk Rel," ajak Ifa dan Nadia.

"Huu dari tadi kek, ganggu aja," seru Adrian membuat Aurel menatapnya tajam.

"Oh gitu yaudah gue gak mau nyontekin tugas gue ke lo," ancam Aurel.

"Idih gapapa kali, gue mah pintar dari pada lo, walaupun gak gue kerjain gue tetap bisa jawab kok," ucap Adrian sombong tanpa menatap Aurel, dia sibuk dengan layar ponselnya.

"Ck sombong banget," decak Aurel.

Berbagai pelajaran memang sudah di kuasai oleh Adrian tanpa harus mengerjakan tugasnya.

Adrian bukanlah murid yang pintar dan bukanlah murid yang bodoh, hanya saja dia mampu menyimak materi yang di jelaskan oleh guru tanpa mencatatnya.

Aurel, Ifa dan Nadia bangkit dari tempatnya dan menuju perpustakaan. Perhatian mereka teralihkan pada orang-orang yang berkumpul di tengah lapangan.


"Woii Alam di lapangan ada apaan?" Tanya Ifa ke salah satu pengurus Osis.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang