Ujian Kekompakan Kelas

1.5K 195 9
                                    


Guys ku cuma mengingat kan, ini adalah part-part terakhir dari IPS 2. Kumohon dengan sangat bagi kalian para readers terutama SIDERS, tinggalkan jejak seperti vote dan comment okey. Hargailah anak-anak gue sebelum mengucapkan salam perpisahan.

....

Masih di dalam suasana Ujian Kenaikan Kelas. Dan sekarang adalah ujian yang terakhir. Biasanya di ujian terakhir itu adalah ujian yang paling berat. Bukan, bukan karena matematika. Tapi, kalo sudah berada di fase akhir tuh biasanya males buat belajar.

Dan iya, gue sendiri juga gitu. Gak tahu kenapa DC tuh licik banget. Kenapa mata pelajaran yang berat di taruh di awal sedangkan yang biasa aja di taruh di akhir? Kan jadi tambah males belajar.

Mata pelajaran kayak matematika, sejarah Indonesia dan PKn ada di hari-hari pertama kita ujian. Dan di hari akhir, seni budaya, TIK dan prakarya.

Gue gak mau sombong atau gimana. Tapi sejujurnya gue males. Ya gimana, itu pelajaran gak ada yang dimasukin ke UN. Kan gue jadi males.

Gak bisa dipungkiri, semua siswa dalam sekolah gue juga sama. Hanya ada beberapa siswa yang benar-benar belajar dari awal ujian mulai sampai ujian berakhir.

Kalau gue? Buka buku seni budaya aja udah males. Suruh belajar. Mending main kan hehe.

Oh ya, gue lupa bilang. Saat ujian seluruh kelas di sekolah diacak. Jadi satu kelas dihuni anak kelas 10, 11 dan 12. Kadang ada yang 10 dan 11. Atau 10 dan 12, bahkan 11 dan 12.

Dan kebetulan yang sangat aneh. Gue kedapetan sama anak 11 IPS 1. Mantab, bareng sama Kak Suga. Gue udah pernah cerita kan, kalau gue itu fans dari Kak Suga.

Karena huruf depan gue S, gue gagal satu ruangan dengan dia. Yang ada gue satu ruangan sama Mark, Nanda, Rahya dan Sahara. Masih untung gue ada Sahara, kalo gak jawaban gue udah terjual secara gratis.

Beneran deh, di ruangan gue saat ini. Hampir seluruhnya bekerjasama. Gak laki gak perempuan, gak kelas 11 gak kelas 10 semua hampir kerjasama.

Dan iya, gue baru sadar satu hal. Hehe.

Itu. Anu.

Ada.

Em.

Ada, Kak Leo.

IYA KAK LEONARDO.

ASTAGA INI KALO ADA DEVAN GUE BISA DIMARAHIN, ASTAGFIRULLAH. GODAAN. BARISAN DIA SIMETRIS LAGI SAMA GUE.

But, gue baru tahu satu hal.

Yang dibicarakan tentang rumor anak 11 IPS 1 gak ada yang bener. Parah emang. Nyebar rumor seenak jidat gak ada yang bener. Kesel gue lama-lama. Males gue kalau gini. Kenapa semua orang suka gosip yang gak ada faedahnya.

Ck, udahlah ini tuh gue lagi bingung. Nomer 35 apa jawabannya. Gue nengok, dan Sahara juga. Alhamdulillah. "Psst, Sahara," panggil gue lirih.

"Paan?"

Gue spontan langsung ngancungin jari bentuk angka 35. Dia jawab dengan tiga jari. Oke, jawabannya C. Bagus-bagus, gini-gini kelas gue berguna juga ternyata hahaha.

"Fir, firaaa," ini suara sebenarnya serem. Gue rada horor kalau nengok kebelakang, tapi apa boleh buat. Gue tetep nengok, dan dia Rahya.

"What?"

Rahya beri kode nomer 10. Gue buru-buru buka soal pertanyaan nomer 10, terus lihat kertas jawaban. Gue ancungin 2 jari pertanda jawaban B. Rahya ngangguk langsung ngisi kertas jawaban nya.

Iya, gue sering gini, kalau ada yang nanya jawaban ke gue. Gue pasti baca soal dulu baru lihat jawabannya. Gak tahu kenapa, refleks aja gitu.

Sampai ujian berlangsung kita selalu gitu. Kadang dibantu sama kakak kelas. Sumpah ya, kelas 11 IPS 1 tuh baik-baik astaga. Apalagi kak Leo. Huhu Devan maafin gue sumpah tapi dia lebih indah untuk dipandang dari pada lo.

Ck, ah gue gak bisa jabarin kak Leo kayak gimana. Kehabisan kata-kata gue. Yang pasti dia itu malaikat yang turun dari langit.

Bel udah berbunyi, kita semua keluar dari ruangan. "Fir," gue noleh dan ternyata itu Mark.

"Apaan?"

"Lo, udah tanya?"

"Tanya apa, terus tanya ke siapa?"

"Kakak lo semalam mabok anjir."

"EH IYA GUE LUPA ASTAGFIRULLAH."

Oke pulang nanti tujuan sudah ku tentukan, Naufal Aji Saputra.

10 IPS 2 [ ✓ ] Re-BornWhere stories live. Discover now