H-1 UAS

1.9K 163 6
                                    

"Aku bukanlah supermen, aku juga bisa nangis, jika kekasih hatiku, pergi meninggalkan aku," suara berat Nanda terdengar menyanyikan lagu dari salah satu musisi Indonesia.

Ini sih udah biasa dikelas gue, sarapan paginya sih kalo engga Anggun yang nyanyi ya Nanda.

Tapi masa nyanyi lagunya banyak begitu. Ga elit banget deh, kan harusnya lagu BTS, EXO atau semacamnya lah.

"Ayahku selalu berkata padaku laki-laki tak boleh nangis," nah kan dilanjut lagi sama dia. Udah nyanyi di depan gue lagi. Kampret dasar.

"Tetetetew," ini maksudnya apa? Si Davin ngapain nyambungin jadi tetetetew?

"Stop, napa lo jadi nyambungin tetetetew?" nah sip, Anggun pinter.

"Kan gitar nya kayak gitu," jawab Davin antara polos dan geblek.

"Lah si geblek," jawab gue ga tahan pengen nyakar muka Davin.

"Eeeh stop stop, ada hot news." Dina lari masuk kelas sambil suruh yang lain diem.

"Apaan?" tanya gue sama Ibi bareng.

"Gabriel mana?"

"Napa?"

"Kak Yuno udah punya pacar?"

"WHAT? KAK YUNO UDAH PUNYA PACAR?" teriak anak cewek dikelas gue kaget.

"Yah doi gue hilang," kata Sahara sambil menurunkan lemas bahunya.

"Lah lo kan udah punya Chandra," kata Davin ikut komentar.

"Chandra mah cuma babu," jawab Sahara enteng. Gue yang denger aja sampai mangap. Gila ini anak santai banget.

"HAHAHAHA DENGERIN TOH! LO CUMA BABU!" ini nih toak nya IPS 2, Aris.

"Eh, lo jomblo diam aja ya," Chandra ngomong gitu sambil jari telunjuk nya nunjuk Aris.

"Woy santai bro, gue bentar lagi nyusul lo,"

"Sama siapa?"

"Kepo, makanya jangan kudet," jawab Aris sewot.

"Lo udah ga suka sama Fira lagi kan?" pertanyaan itu sukses buat gue yang tadi fokus lihat laptop jadi menoleh seutuhnya ke Devan.

"Kalo gue masih suka sama Fira gimana?" si Aris malah tanya balik, memperburuk suasana aja.

"Woy woy woy, gini ya guys, kita itu h-1 uas dan lo pada masih kayak gini, lihat tuh Ibi," kata Mark terhenti saat Ini udah lihat Mark tajem.

"Apa lo nyebut-nyebut gue ha?"

"Apa sih sayang."

"Musnah aja sana," dan kejadian selanjutnya Mark hilang ditelan bumi.

"Kalau lo masih suka sama Fira, terus buat apa lo kasih harapan palsu sama cewek lo," kata Devan nyerocos didepan Aris.

Gue yang lihat cuma bisa gigit jari aja. Bingung, ini gue harus ngapain. Disisi lain, gue harus fokus ngerjain soal yang ada di laptop, sisi lain temen gue lagi bertengkar.

"Mau lo apa sih?" tanya Aris sedikit bentak.

"Lo tinggalin Fira," kata Devan santai. Tuh anak beneran cari mati.

"Ehem, ini nomer 11 caranya gimana? Gue ga paham," tanya gue berusaha mencairkan suasana.

"Yang mana Fir?" kata Anggun yang mulai paham situasi.

"Oh yang ini, sayang sini bantuin Fira," lah, kenapa malah manggil Ucup. Jadi nyamuk deh gue.

"Lo berani apa sampai lo suruh gue ninggalin Fira?" kayaknya Aris beneran kesulut deh emosinya.

"Gue bakal jagain Fira,"

"Apa gue bisa percaya sama Lo?"

"Gue suka sama dia, ga mungkin lah gue lukain dia,"

Mampus, mati aja gue. Kan kan gue udah duga. Ah gelap

10 IPS 2 [ ✓ ] Re-BornWhere stories live. Discover now