Momen -23-

312 44 13
                                    

Bau busuk segera menyapu indra penciumanku setelahnya. Dua petugas itu tampak gesit menjejalah rumah, mencari sesuatu yang mungkin tertinggal.

"Dia ada dilantai dua. Ibu boleh melihatnya, kami akan berusaha mencari bukti lain di rumah ini." Seorang pertugas berbicara hangat.

Ibu itu tersenyum, dan segera menaiki tangga.

"Ada apa sebenarnya, Bu?" Aku menutup hidung. Bau busuknya semakin pekat.

Ibu itu membuka pintu ruangan. Sepertinya sebuah kamar, dan dari posisinya ini ...

"Floren ... maafkan Ibu, Nak. Ibu tak bisa menjagamu," katanya yang terdengar samar dikepalaku.

Sementara itu aku membeku. Melihat tubuh gadis yang selama ini aku rindukan tergeletak dilantai dalam genangan darah yang telah mengering.

Setelah Dia PergiWhere stories live. Discover now