5

420 69 14
                                    


"Kak Hongbin, sebenarnya kenapa kita harus melindungi Kak Hakyeon?"

Hongbin yang tengah mengayunkan tongkat kayunya seakan sedang memotong udara itu tiba-tiba terhenti, menatap kearah Hyunwoo yang duduk diatas batu besar dengan sebuah tongkat kayu yang sama dengan milik Hongbin di tangannya.

Saat ini mereka berdua berada di dalam hutan yang cukup jauh dari rumah. Hutan ini menjadi tempat latihan mereka diam-diam karena tahu kakak mereka pasti akan melarang mereka jika ia mengetahui hal tersebut. Jadi Hongbin dan Hyunwoo sering menggunakan alasan 'bermain' hanya demi ke hutan ini dan berlatih.

"Aku...tidak begitu ingat, tapi dulu Ibu juga selalu mengatakan hal yang sama tentang melindungi kak Hakyeon. Tapi sebenarnya ada apa?" Hyunwoo masih bertanya dengan polosnya, sementara sang kakak menghentikan latihannya dan beristirahat di samping Hyunwoo.

"Hyunwoo-ya masih ingat tentang Alpha, Beta dan Omega yang dulu dikenalkan Kak Hakyeon?" tanya Hongbin yang dibalas oleh anggukan beberapa kali oleh Hyunwoo.

"Aku ingat! Ibu, Ayah, Kak Hakyeon, Kak Hongbin dan aku adalah Beta kan?"

Hongbin menghela napas. Ia tahu bahwa adiknya akan salah paham seperti ini.

"Sebenarnya Kak Hakyeon adalah seorang Omega."

"Eh?" Hyunwoo mengerjap, "Kenapa Kak Hakyeon tidak pernah mengatakannya?"

"Karena tidak ada yang mau menjadi makhluk lemah dan tertindas, Hyunwoo-ya. Kau sendiri sering melihatnya kan? Omega-Omega terlantar di perumahan kumuh ketika diajak oleh Kak Hakyeon untuk mengantarkan obat-obatan. Kak Hakyeon tidak ingin menjadi seorang Omega lemah yang bergantung pada Alpha yang arogan, dia se-keras itu pada dirinya sendiri."

"Hmm..." Hyunwoo mengerutkan keningnya, "Kak Hakyeon benar-benar bukan kakak kandung kita ya...maksudku, keluarga kita semuanya Beta."

"Jangan-jangan kau baru menyadarinya?"

"Aku cuma sadar kalau marganya berbeda dari kita."

"Yah...pokoknya...kita harus berlatih lebih giat dari sebelum-sebelumnya. Terlebih Kak Hakyeon sudah menginjak usia 17, usia yang sangat rawan diincar oleh para Alpha." Hongbin mengeratkan genggamannya pada tongkat miliknya, "Setidaknya sampai Kak Hakyeon menemukan matenya. Itu pesan Ayah dan Ibu."

"Para Alpha...apa itu termasuk Kak Sanghyuk? Dia juga seorang Alpha kan?"

"Ah benar juga...aku lupa kalau dia seorang Alpha." ujar Hongbin sedikit menggeram, "Ngomong-ngomong aku penasaran dia kemana. Tadi tiba-tiba saja menyuruh kita bersembunyi karena teman sesama penjaga istananya datang, lalu langsung pergi begitu saja setelah berbicara dengannya."

"Padahal kita belum selesai berlatih..." Hyunwoo bergumam, tersirat kekecewaan di nada bicaranya, "Tapi kupikir Kak Sanghyuk orang yang baik."

"Kita tetap harus waspada, Hyunwoo-ya. Kak Sanghyuk memang terlihat tenang tapi siapa yang tahu?" Hongbin turun dari batu besar itu dan merenggangkan tubuhnya yang sedikit kaku, "Ayo. Setidaknya kita harus menguatkan ayunan kita agar dapat melumpuhkan para Alpha yang mengganggu Kak Hakyeon."

***

"...ie? Hakyeon-ie?"

Minhyuk mengibaskan tangannya tepat didepan wajah Hakyeon yang sedari tadi melamun sembari menatap sebutir telur yang Hakyeon pegang. Tepat setelah kepergian Wongeun, Taekwoon dan Eunji tadi dia bergegas menuju pasar untuk membeli bahan makanan. Dia masih harus menyiapkan makan malam untuk kedua adik dan pasiennya. Untunglah Minhyuk masih ada disana, biasanya rombongan pedagang akan pergi saat sore hari.

Conquered HeartWhere stories live. Discover now