CHAPTER 13. TETAP DISINI

Start from the beginning
                                    

" Aku tidak bisa melindungi putriku lagi, Dom." tangisnya. " Aku gagal,"

Dom terdiam bisu. Hal besar sedang terjadi dan Violetta memilih diam dan menanggungnya sendiri. " Apa ini ada hubungannya dengan foto Violetta yang datang tadi pagi?" rasa takut berkecamuk dalam diri Dom jika benar berhubungan.

" Foto? Jangan bilang-"

Dengan penuh penyesalan, Dom mengangguk. " Aku..sudah melihatnya. Aku mencoba menolak percaya, tapi jelas itu Violetta,"

George langsung menggenggam tangan Dom. " Katakan pada Violetta untuk kembali pada Xander! Jika tidak..maka-"

"Kita lapor polisi saja, Paman," usul Dom cepat. George menggeleng. " Tidak bisa, Dom. Kita tidak bisa melawannya!" bantah George cepat. " Tidak ada yang bisa kita lakukan selain mengembalikan Violetta ke tangan Xander!"

" Lalu, paman tega membiarkan putri paman jatuh ke tangan monster itu?! Paman tahu tidak apa yang terjadi pada Violetta di dalam foto itu?!" marah Dom. Ia tidak tahu siapa Xander tapi ia tidak akan membiarkan Violetta kembali ke tangannya.

"Aku tahu, Dom! Aku tahu!" jawaban George membuat Dom terkejut. " Paman tau?!" kagetnya. George mengangguk.

" Aku tahu betul apa isi foto itu. Aku tidak punya pilihan lain selain menjaga putriku dari bahaya yang mengincarnya!"

Dom lalu berdiri. " Aku tidak mengerti dengan masalah ini! Apa kau tidak mau memberitahuku apa yang sedang terjadi? Jika tidak, pergilah Paman. Aku tidak akan membiarkan Violetta kembali," Dom melangkah pergi. George langsung menarik tangannya. 

" Jika aku menceritakannya, bisakah kau memberitahuku dimana Violetta?" pinta George penuh harap. Dom menatapnya tajam. 

" Beritahu aku!" jawabnya tegas. George pun menceritakan awal mula bagaimana Violetta bisa jatuh ke tangan Xander. Dom benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ia dengar. Masalah yang sudah terjadi cukup lama dan Dom sama sekali tidak tahu. Violetta memendamnya sendiri tanpa memberitahunya. 

"..Itulah sebabnya, aku ingin menjaga putriku dari bahaya yang mengincarnya, Dom. Aku tidak pernah rela Violetta jatuh ke tangan Xander, tapi aku tidak punya cara lain," ucapnya sambil menunduk putus asa. 

" Pulang, Paman." George terbelalak mendengar ucapan Dom. " Aku tidak akan melepas Violetta kembali ke Xander. Apapun resikonya, aku yang akan menanggungnya," Dom bangkit lalu berjalan pergi. George mengejarnya.

" George, Xander tidak pernah main-main dalam ucapannya! Jika kau peduli dengan Violetta, kembalikan dia pada Xander sebelum semuanya terlambat!" kata George memohon.

Dom tidak bergeming. " Security!" Ia justru memanggil security dan mengirim George pergi. Ia tetap pada pendiriannya, Violetta tidak boleh kembali ke tangan Xander.

Hari pun mulai gelap. Dom bersiap untuk pergi menemui Violetta. Ia harus memastikan bahwa Violetta baik-baik saja. Ia juga ingin mendengar langsung dari Violetta tentang masalah itu. Lalu, Dom pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke arah apartment yang kini ditinggali Violetta.

Sementara itu, mendengar kabar bahwa Dom akan datang menengoknya, Violetta segera memasak makan malam di dapur. Tadi pagi, petugas dari supermarket datang dengan banyak sekali makanan. Disamping itu, pakaian-pakaian baru pun datang untuknya. Violetta sampai kewalahan.

Dua jam kemudian, Dom sampai di apartemennya. Ia segera mengetuk pintu kamar. Tidak ada sahutan. Ia kembali mengetuknya, tetap tidak ada sahutan. Pikiran buruk mulai muncul dalam otaknya. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Violetta?

" Violetta, kau didalam?!" panggilnya keras.

" Dom?" Sahutan pun terdengar. Betapa leganya Dom mendengar suara Violetta. 

Violetta segera membuka pintu. " Maaf, aku ketiduran. Aku sudah memasakkan makan malam untuk kita," ucapnya dengan rambut berantakan. " Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Dom." lanjutnya.

Dom tersenyum. " Kalau begitu, ayo kita makan malam. Aku sudah lapar," ajak Dom. Violetta mengangguk. Mereka pun makan bersama. Pujian Dom lontarkan atas hasil masakan Violetta yang cukup membuatnya puas dan kenyang.

" Aku kesini, ada yang harus kubicarakan," ucap Dom seusai mereka makan malam. Violetta yang sedang membereskan piring sisa makan mereka terhenti. Alisnya berkerut penasaran saat wajah Dom berubah serius.

" Siapa Xander?" tanya Dom. Seketika Violetta mematung dengan mata membulat lebar. "Jawab aku, Violetta. Siapa Xander?"

Violetta menunduk. Tangannya gemetaran takut saat ia teringat akan Xander, sosok yang begitu membuatnya tersiksa dan menderita.

" Violetta?" tanya Dom lagi.

Violetta membuka mulutnya. " Darimana kau tahu soal Xander?" tanya Violetta lirih.

Dom menghela nafas. " Apa kau ingin kembali ke sisinya?" tanya Dom.

Violetta menggeleng. " Aku tidak ingin kembali ke sana, Dom." jawab Violetta. 

Dom menghela nafasnya. Ia lalu beranjak untuk mengambil sesuatu dari dalam tas kerjanya. " Aku tidak tahu apa kau ingin melihat ini atau tidak,"

Violetta melirik amplop besar yang kini ada di tangan Dom. Ia lalu menggeleng. Ia tahu apa isi di dalam amplop itu. " Aku tahu apa isinya. Jika aku tidak juga kembali kesana, sesuatu yang lain pasti akan dikirim kembali ke kantor tidak lama lagi. Tapi aku tidak bisa jika harus kembali kesana, Dom." Air mata Violetta jatuh. Ia terisak menangis.

Dom menatapnya sedih. " Kalau begitu jangan pergi. Tetaplah disini," ujar Dom. Ia lalu merengkuh bahu Violetta dan memeluknya. 

ALEXANDERWhere stories live. Discover now