Epilog

31.8K 998 12
                                    

Epilog: Everything lives on as long as you remember, but once you've forgetten, it rests in peace (The Sleep Walker Dance)


Abrisam Roxton, punya mata yang teduh seperti mata Sahla dan rambutnya mewarisi rambut Juan. Memang belum terlihat jelas karena wajahnya masih bayi banget, harus menunggu beberapa bulan kedepan. Juan berdiri di samping ranjang Sahla dan tidak berani melihat anaknya yang sedang berada dalam gendongan Alda. Sahla hanya tersenyum melihat wajah suaminya yang tampak kaku.

"Aku nggak bisa gendong bayi," ucap Juan akhirnya, terungkap sudah kekhawatirannya itu. "Lihat Sahla, dia kecil banget," Juan memperlihatkan tangannya yang kekar. Sahla menahan tawanya, dia mengerti karena memang Juan tidak pernah bertemu dengan makhluk-makhluk lucu itu sebelumnya, atau mungkin menahan dirinya sendiri. Melihat bagaimana Juan yang menghindar jika bayi itu di bawa mendekat kearahnya.

"Kamu harus belajar dong," ucap Sahla, Juan menggeleng, "tunggu dua tahun juga nggak papa kan?" dan Sahla mendengus.

Alhasil Juan sama sekali tidak menggendong Abrisam, sesekali Juan menghampiri Sahla yang sedang menyusui Abrisam dan memperhatikan bagaimana anaknya itu melahap puting istrinya.

"Lihat deh, kayanya dia mewarasi rambut kamu banget, lebat, masa lahir sudah punya jambang sih," gurau Sahla, Juan melirik istrinya tak mengerti saat di perhatikannya Sahla mengelus kepala Abrisam sayang. "Kamu mau gendong?" tanya Sahla dan Juan langsung menggeleng, Sahla mencibir kemudian menimang Abrisam hingga bayinya itu kembali tertidur.

Selama dua bulan terakhir Sahla sudah mempersiapkan semua untuk kelahiran bayinya, bahkan Juan membuat kamar bayi maskulin di rumah baru mereka. Memang keputusan rumah baru itu banyak menemui pantangan terlebih Ricky yang muncul sebagai orang pertama yang menentang. Tapi bukan Juan namanya jika tidak bisa memenangkan keinginannya.

Rumah mereka tidak seluas dan semewah rumah Ricky, rumah sederhana, satu lantai dan taman yang tidak besar, tidak ada kolam renang, hanya aquarium di ruang tamu. Sahla sudah memperingatkan Juan untuk tidak boros dalam satu hal ini, yang penting nyaman dan Juan membuktikannya. Dengan halaman belakang tempat dimana dapur dan juga sebuah ayunan, tanaman-tanaman hias yang semuanya tampak asri.

Sahla sempat memuji dapurnya yang berada di ruang terbuka hanya sebatas di tutupi atap dan lantai keramik yang menyambung sampai kedalam rumah. Ada 4 kamar, yang satu sebagai kamar mereka, yang satu lagi sebagai kamar Abrisam dan dua kamar lainnya sebagai kamar tamu dan ruang kerja. Mereka menikmati rumah baru mereka, tak hanya Sahla, Alda menyempatkan untuk tinggal satu malam dengan mereka. Juan sempat merasa bersalah dengan Ricky, laki-laki itu bersih keras untuk tidak mau melihat rumah baru mereka. Tapi tidak ada yang bisa di lakukan Juan, ia tidak mungkin membatalkan semuanya.

Masalah rumah selesai, saat mereka asyik menonton televisi malam itulah saat Sahla mengeluh dan mengatakan bahwa ketubannya pecah. Mendapati Juan yang kalang kabut membuat Sahla tertawa tapi semakin sakit saja perutnya, setelah membawa kedalam mobil dan melarikan kerumah sakit, barulah Juan bisa berpikir normal kembali dan menelpon semua keluarga dan sahabat.

Setiap hari setelah kelahiran bayi mereka, banyak orang datang dan membawa hadiah. Hari pertama Andreas datang bersama Arnold, dan mereka membawa kereta dorong bayi super canggih dan mewah yang pernah ada, Juan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya tak kuasa, bagaimana tidak, kereta dorong itu punya sensor otomatis untuk mendeteksi apa yang diinginkan si bayi, seperti menangis dan butuh tidur, maka mereka akan bergoyang dan menyanyikan sebuah lagu.

Untuk lain hal, melihat bagaimana Andreas dan Arnold yang mengalami kemajuan pesat, mereka berniat untuk menikah tahun depan bahkan Arnold sudah membeli rumah untuk Andreas dan Juan sebenarnya tak benar-benar ingin tahu soal itu.

My Lovely Wife (Watty's 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang