Bag 12: Well, It's Dangerous

18.9K 959 51
                                    

Bag 12: Take it everything for much more than it means. Oh well it's dangerous and it's sweet, Cut us and we bleed (Lenka)


Juan sedang duduk diteras rumah, begitu banyak hal yang ia pikirkan sampai-sampai ia bisa menulisnya menjadi sebuah buku, beserta masalah dan penyelesaiannya yang bertumpuk. Tiba-tiba handphone yang sedari tadi ia kantongi berbunyi sekaligus memberikan efek getar. Ternyata Panji, ini yang ditunggu-tunggu sejak kemarin.

"Hallo."

"Hallo Pak Juan," Suara kaku Panji membuat Juan tersenyum juga, rindu.

"Gimana?"

"Kantor beres pak, kami bisa meng-handle kerjasama dengan Pertamax sekaligus bergabung bersama mitra asia untuk pertemuan bulan depan," Jelasnya.

"Kendalanya? kau tidak punya?"

"Kalau itu banyak pak, untung saja Aldo cukup cekatan dibanding saya. Oh ya, saya mengirim beberapa file kealamat email pak Juan, beberapa perlu konfirmasi."

"Bagus, aku akan melihatnya setelah ini."

"Iya pak." Kemudian hening sebentar diantara mereka.

"Nji," panggil Juan.

"I-Iyya pak?"

"Kalau soal papa?"

"Ah begini pak, beberapa hari ini saya tidak melihat Pak Ricky bertemu dengan Bu Elena seperti seharusnya, ku pikir mereka sedang hilang kontak."

"Apakah papa masih kencan dengan wanita lain?"

"Saya sedikit khawatir soal itu, Pak Ricky tidak melakukan kencan apapun." Juan diam agak lama, kali itu berpikir.

"Dan... soal tantangan itu, Pak Ricky sempat menemui saya," tiba-tiba suara Panji menipis dan Juan mengernyitkan keningnya.

"Tantangan?"

"Ya, yang Pak Juan bilang pada Pak Ricky akan mengenalkan wanitanya secara serius kepada anda."

"Sial! aku lupa soal itu, lalu bagaimana?"

"Pak Ricky menuntut balik pada saya." Panji diam agak lama.

"Panji?" dan Juan mulai tak yakin dengan itu.

"Beliau mabuk."

"Mabuk?"

"Malam itu saat saya sedang mengikutinya sampai ke restauran. Tampak Pak Ricky sendiri dan minum begitu banyak." Sial, bagaimana mungkin Juan bisa kehilangan informasi seperti itu? papanya mabuk adalah hal mustahil, karena ia tau pasti aturan keluarganya yang menegaskan tentang menjauhi narkoba, rokok dan alkohol dan itu sudah dipatuhi dengan baik sejak lama. "Pak Ricky menghampiri saya, beliau sempoyongan pak, dan berkata tidak jelas, sedikit menuntut," Panji meneruskan.

"Apa yang dia katakan?" Kini Juan yang gantian menuntut pada Panji untuk menjelaskan.

"Itu.. Begini saya tidak terlalu mengerti pak." Di ujung sana Panji menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Poinnya saja," nadanya masih menuntut.

"Saya tidak mendengarkan terlalu baik waktu itu."

"Sial Panji, coba kau ingat baik-baik." Hening, dan Juan menunggu dengan sabar, menaruh keyakinan besar untuk mengetahui sang ayah yang bisa bersikap aneh juga.

"Eng.." Panji berdeham, "Aku.. tidak ingat," sebelum Juan menyemburnya Panji melanjutkan dengan cepat, "Tapi dia terus mengatakan berkali-kali kalau pak Juan anak yang baik." Kening Juan mengernyit, anak yang baik? apakah tidak salah.

My Lovely Wife (Watty's 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang