Bag 8: Power of Love

24K 995 37
                                    

Bag 8: Excuse me sir, I hope my horrible ugliness won't be a distraction to you (Spongebob Squarepants)


Sahla mengenakan setelan baju yang santai, sweter hijau lumut dan celana jins. Mungkin dia hampir melupakan janji temu dengan sahabat-sahabatnya di kafe hari ini, mengingat wajah Andreas saat perempuan itu tiba-tiba mengirim pesan singkat.

nanti malam di kafe fleur

Jadi tanpa banyak berpikir lagi, setelah pulang kerja ia bergegas mandi dan berganti pakaian. Memang Juan belum datang jam 6 itu, ya, seharusnya Juan sudah sampai di rumah, mungkin terjebak macet. Setelah kejadian kemarin, mau bagaimana lagi? Sahla mencoba untuk bersikap normal lagipula Juan tampaknya juga mencoba meyakinkan Sahla untuk tidak mengkhawatirkan apapun. Tadi pagi sekitar pukul 6, Juan bangun lebih dulu. Layaknya kegilaan yang akan dilakukan laki-laki itu. Dia sudah membawa Sahla dalam keadaan tertidur didalam gendongannya. Sahla terbangun dengan sentakan, merasakan dirinya melayang dan itu mengingatkannya pada beberapa adegan paranormal activity yang tidak begitu dia mengerti, tentu saja dia ketakutan! Mungkin itu adalah cara Juan untuk menghilangkan sisa-sisa waktu yang susah diantara keduanya.

"Juan?" bahkan suara Sahla masih jauh dari peradaban, sedikit kering dan serak.

"Hey sayang, selamat pagi," ucap laki-laki itu dengan senyuman, sekali matanya menatap Sahla, tapi kemudian sudah beralih menatap ke jalan. Sahla baru menyadari bahwa Juan memang menggendongnya dan sudah membawanya keluar dari kamar. Nah! apa lagi sekarang?

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sahla tanpa ada bentakan, ia juga tak memberontak dan mungkin juga tak akan pernah. Menatap Juan, dengan rambutnya yang berantakan, hanya menggunakan kaos singletnya dan mungkin juga masih dengan celana selutut bekas semalam. Oh! bahkan mata laki-laki itu masih terlihat jelas habis bangun tidur.

"Olahraga?" katanya, dan kini satu demi satu Juan melewati setiap anak tangganya dengan cukup hati-hati. Sahla tak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa.

"Dan kau ingin menggunakanku sebagai alat olahragamu?" tanya Sahla masih dengan nada geli. Juan tersenyum lebar, ia menanggapi lelucon itu juga.

"Percayalah, aku tidak akan berhasil," dan Sahla terkekeh, untuk beberapa detik Sahla hanya diam dan memperhatikan, wajah tampan Juan selalu bisa membuatnya terpesona. Juan tampak melirik Sahla dibawah gendongannya, dengan alis yang bertaut tapi kemudian tersenyum juga. "Kemarilah sayang, beri aku morning kiss," katanya tiba-tiba, tau benar apa yang diperhatikan Sahla. Keduanya tersenyum, senyum yang benar-benar tulus dan lebar. Setelah Juan sampai pada anak tangga terakhir dan berjalan melalui ruang tengah, barulah Sahla menaikan tangannya dan dengan patuh memenuhi permintaannya, ciuman yang lembut dan berlangsung untuk beberapa saat.

"Lumayan," komentar Juan, kembali dia menatap Sahla dan mereka sudah keluar dari ruang makan. Sahla masih saja tersenyum manis memperhatikan sikap laki-laki itu. Nah! kiranya Sahla tau kemana Juan akan membawanya. "truth or dare?" tanya Juan tiba-tiba.

Sahla menggigit bibirnya, menahan kegelian itu lagi. Oh! sampai kapan laki-laki ini membuatnya terus tampak terhibur? Sahla berhenti sejenak, berpikir. Dilain sisi Juan juga berhenti di batas ujung kolam renang mereka. Mencium udara pagi yang menenangkan jiwa, mendengar hembusan angin pagi dan paparan senja yang masih sejuk, terhindar dari kebisingan dan hingar bingar kota saat siang hari.

"Truth?" jawab Sahla sedikit bermanja. Juan menatap wanita itu agak lama, ada kilatan gemas dimatanya yang dalam. Kemudian tersenyum mencoba menahannya agar tidak terlalu lebar.

"Seberapa parah kau tidak bisa berenang?" Laki-laki itu menahan untuk tidak menyeringai karena seketika Sahla nampak tak bisa berbicara. Untuk beberapa saat hanya mengedipkan bulu mata mencari kepastian bahwa Juan sedang tidak ingin main-main pada sesuatu yang mungkin bisa membuatnya terbunuh. Nah! Juan menunggu.

My Lovely Wife (Watty's 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang