💌

2.9K 419 120
                                    

Happy Reading












Changbin mengacak rambutnya frustasi.  Perkataan Hyunjin sangat mengganggu pikiran nya.

Semenjak mengatakan hal itu,  Hyunjin menghilang dari dorm,  dan kunci mobil yang biasanya tersimpan di laci kini telah lenyap.

"Kau kemana Hyunjin ah? "

"Kau benar benar ingin berpisah dariku? "

"Kenapa secepat ini?  Apa 6 tahun ini tak ada gunanya untukmu? "

"Sial.  Apa aku harus melupakan mu,  aku tak yakin bisa Hyunjin ah. "

















Hyunjin mengendarai mobil nya dengan tenang,  walaupun otak nya kalut,  ia tak boleh bertingkah gegabah.

Mungkin dengan tidak melihat Changbin akan membuatnya santai untuk sejenak.

Ia membuka aplikasi telpon nya untuk menghubungi seseorang.

"Woojin Hyung,  apa kau tau alamat tempat tinggal keluarga Kim? "

"...."

"Ah,  terimakasih. "

Hyunjin memutar arah laju mobil nya menuju jalan yang di tunjukan dalam Maps yang di kirimkan oleh Woojin tadi.











Felix pulang dengan wajah berbinar,  ia bahkan terus bersenandung sehingga membuat keluarga nya yang berkumpul di ruang tamu menjadi heran,  walaupun bukan sekali ini Felix terlihat Gila.

"Kau senang sekali,  ada apa Lixie? "

Felix tersenyum lebar,  membuat Himchan bergidig ngeri.

"Aku bertemu Calon menantumu Ma, kali ini tanpa pengamanan apapun. "

"Hah?  Si pria sangar itu? "

"Yups.  Si sangar yang tampan.  Ia adalah calon menantumu Mama. "
"Yongguk ah,  kuharap anakmu tidak gila.. Demi Tuhan , aku depresi memikirkan bocah itu. Halusinasi nya sangat tinggi."

"Biarkan saja Hime, ia punya mimpi yang bagus kok. Lumayan jika nanti kau bisa memiliki mantu seorang Idol."

"Ck,  Ayah dan anak sama saja. "

Felix memeletkan lidah nya,  ia lalu berlari dan masuk ke pelukan sang Ayah.

"Papa terbaaaaiiiikk.  Aku Cinta papah,  pokoknya mau punya jodoh kaya Papa.  Gak mau kaya Mama,  berisik,  bawel,  judes lagi. "

Plakk

Buku bahasa inggris milik Junhong yang tak bersalah menjadi sasaran Himchan kepada Felix.

Junhong merengut lucu,  sementara Felix merengek kecil karna ulah sang Mama.

Yongguk tertawa kecil,  ia menciumi bekas lemparan Himchan dengan penuh kasih sayang.

Mengelus nya dengan lembut dan membisikan kata kata penenang.

"Hime,  jangan begitu pada Lixie,  lihatlah putra manis kita kesakitan. "

Mr Star and I (CHANGLIX)Where stories live. Discover now