Chapter 9

13.8K 1.4K 83
                                    

Mudah-mudahan kalian bisa mengikuti alur cerita ini.
Aku ga mau bikin terlalu lama untuk alurnya, takut mirip kayak sinetron😂

Anyway hope u enjoyed.

Oh ya, dengerin deh lagu diatas, ga tahu kenapa pas dengerin lagu lama ini. 

Perasaan Sean seperti terwakilkan banget pada Anna...hehehehe

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Quotes :

Aku ingin menikah dengan seseorang

Yang ketika bersamanya

Allah dan SurgaMu terasa lebih dekat

Rein

*****

Anna memperhatikan Sean yang sedang berdiri disamping motornya. Celana katun warna hitam, jaket kulit dan sepatu kulit warna coklat hitam. Kacamata hitam yang bertengger dihidungnya, semakin membuatnya bertambah macho dan tampan.

"Pagi," sapa Anna sambil melangkah mendekati Sean. "Maaf nunggu lama."

"Apa yang kau pakai Anna ?," tanya Sean yang shock melihat penampilan Anna.

"Apa yang kau pakai Anna ?," tanya Sean yang shock melihat penampilan Anna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya, baju lah. Kata kamu pakai pakaian casual saja. Ini aku sudah pakai jaket kulit seperti permintaan kamu," ucap Anna mengecek penampilannya.

Sean menggeram melihat pakaian yang digunakan Anna. Mungkin tidak masalah untuk bagian atasnya, tapi bagian bawahnya yang membuat Sean naik pitam.

"Ganti celanamu Anna," ucap Sean dengan geram.

"Kita kan mau naik motor, ya aku pakai celana lah," ucap Anna tidak merasa risih.

"Pahamu itu membuat para pria jadi berpikiran kotor."

Dan membuat aku jadi tidak fokus, batin Sean.

"Ish...Maksudnya otak kamu yang kotor ?," ejek Anna. "Emang dasar pikiran orang yang sudah tua itu bawaannya mesum melulu," ucap Anna santai.

"Ganti."

"Engga ah, males. Pintu udah kukunci," ucapnya sambil memakai helm.

"Ganti."

"Engga."

"Ganti Anna."

"Malas."

"Ganti."

"Ish, dibilangin rempong banget sih," balas Anna dengan kesal.

"Kamu mau mata para santri menatap pahamu dengan pikiran kotor. Sehingga mereka akhirnya berdosa," ucap Sean mulai geram.

"Santri ?," Kening Anna mengerut. "Memangnya kita mau kemana sih ?."

"Pesantren."

"Serius ?," tanya Anna dengan wajah tidak percaya.

"Kalau memang kamu mau pakai baju seperti itu terserah. Jangan nangis saat kamu malu disana nanti," ucap Sean dengan nada geram.

Call Me HubbyWhere stories live. Discover now