Perubahan (2) (+ Pic)

Start from the beginning
                                    

Mata Hinata tertuju pada sebuah cardigan berwarna biru dan kaos berwarna abu-abu. Ia segera mengambil dan menyerahkannya pada Naruto.

"Coba pakai ini." perintahnya.

Naruto menurut dan menuju ruang ganti.

Naruto menurut dan menuju ruang ganti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana?"

Hinata berpangku dagu dan mengangguk-angguk. Naruto menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah Hinata.

"Apa kau merasa nyaman dengan pakaian itu?" ia balik bertanya.

"Iya. Jadi, bagaimana menurutmu?"

"Bagus. Jika kau suka dan merasa nyaman dengan pakaian itu, kau bisa ambil Naruto." Hinata tersenyum, sepertinya masih ada hal yang mengganjal di pikirannya tentang kacamata Naruto, namun ia pikir lebih baik sekarang fokus pada pakaian dulu.

Naruto segera menuju ke kasir dan membayar pakaian yang dipilih oleh 'partner'nya. Ia sangat senang dengan pakaian tersebut. Tidak salah ia mengajak Hinata dalam rencananya ini. Kemudian mereka melanjutkan 'perburuan pakaian' menuju toko lain.

.
.
.

"Terima kasih banyak Hinata." ucapan tersebut meluncur dari bibir Naruto sambil sesekali menyeruput milkshake coklat yang terhidang di depannya.

"Sama-sama Naruto." jawab Hinata yang sedang mengunyah beef burger dengan topping keju kesukaannya.

Sekarang mereka berdua telah berada di sebuah restoran cepat saji yang posisinya bersebelahan dengan butik terakhir mereka kunjungi untuk mengisi perut setelah seharian berjalan kesana-kemari.

Di kursi samping Naruto terlihat tumpukan belanjaan yang berisi beberapa pakaian miliknya, sedangkan Hinata hanya membeli satu buah celana kulot warna hitam.

Naruto sendiri tidak menyangka ia akan membeli pakaian sebanyak itu, ia jadi merasa makin mirip seperti wanita.

"A-aku boleh minta nomor hpmu?" tanya Naruto ragu-ragu sambil menyodorkan ponsel miliknya ke arah Hinata.

"Iya." jemari lentiknya mulai mengetikkan angka-angka yang tertera di layar ponsel kemudian menyerahkan kembali pada Naruto.

Saat dirasa kenyang, mereka menuju ke kasir. Naruto mendahului untuk membayar makan siang mereka dan Hinata berterima kasih padanya.

"Kalau begitu, aku pulang dulu ya Naruto." Hinata melambaikan tangan menjauh dari pandangan Naruto.

"Iya, hati-hati di jalan Hinata." jawab Naruto yang tidak sadar jika ada seseorang yang sedari tadi turut mengamati mereka dari kejauhan.

.
.
.

"Minato, syukurlah kau pulang cepat." tangan Kushina meraih jas yang masih melekat di badan sang suami.

"Iya, pekerjaanku tidak terlalu banyak. Oh iya, apa Naruto sudah pulang?" tanya Minato sambil melepas dasi dengan corak garis hitam merah di lehernya.

Confession Rival Declaration [End]Where stories live. Discover now